-Jika bisa ku putar waktu maka akan ku lupakan kesempatan itu.Karena aku tak ingin membuatmu terluka untuk kedua kalinya-
(ThenameIsMy)****
Didalam mobil hanya ada kesunyian.Devin yang sudah tidak tahan hanya diam sedari tadi,mulai mengangkat suaranya.
"Ruth,keliatannya lo udah kenal sama Bastian."Tanya Devin sambil melihat Ruth dari kaca tengah mobil.
"Nih cowok yang hampir nabrak mobil gue sama yang itu.Gue gak tahu namanya,pokoknya orangnya sipit gitulah."Jelas Ruth yang sudah Devin mengerti Maksud perkataannya.
"Oh....Itu Malvin."Tebak Devin salah seorang yang dimaksud Ruth.
"Jaga omongan lo ya.Bukan gue yang nabrak.Lo yang berhenti mendadak."Ucap Bastian yang tidak terima akan tuduhan Ruth.
"Dimana-mana yang nabrak dari belakang itu yang salah,kali."Bantah Ruth.
"Dimana lo hidup neng.Lau salah gak mau disalahin."Ucap Bastian dengan muka masamnya itu.
"Udah-udah pusing pala gue.Debat mulu.Ini itu mobil bukan sidang partai."Setelah ucapan Devin suasana berubah sunyi lagi.
Ruth melihat Devin dengan lekat dari belakang.
"Vin lo kok berubah ya."Ucap Ruth membuat Devin kikuk.
"Maksudnya??Gue tetep Devin Sanjaya."Jelas Devin sambil terus melihat arah kaca tengah itu.
"Bukan itu.Gaya bicara dan raut muka lo berubah.Gue seperti ngelihat Devin yang beda."Ucap Ruth sambil membayangkan gimana cueknya Devin ketika disekolahnya dulu.
Devin mulai mencerna kata-kata Ruth barusan.
"Masa...Mungkin karena gue bahagia ya."Lanjut Devin sambil menoleh ke jok kursi belakang dan tersenyum simpul.Begitu manis menampakkan baby face nya.
Ruth terbuai sejenak akan pemandangan langka itu.
Mungkin ini yang pernah Marsha katakan padanya.Ada sesuatu yang berbeda pada diri Devin.Sesuatu yang dulu di pendam bertahun-tahun.Ruth mulai nyaman dengan pembicaraannya dengan kekasih sahabatnya itu.Kini dirinya mulai terbiasa berbicara dengan orang yang ia cap membosankan dulu.
"Oh ya...Kalian mau culik gue kemana?."Tanya Ruth kembali membuat Bastian menoleh dari kemudi.
"Cari makan...Ngomong-ngomong kalian cocok lo."Ucap Devin yang langsung mendapat tatapan seram dari Ruth dan Bastian.
"Nih udah cocok banget.Sama-sama plototin gue."Lanjut Devin yang tersenyum cengegesan.
"Sekali lagi lo ngomong.Gue jitak lo."Ucap Ruth kemudian kembali diam.
****
"I would ask you something?"Ucap Malvin membuka kalimat pertamanya dalam bahasa inggris.
"Gak perlu pake bahasa inggris,Aku masih bisa bahasa Indonesia kok."Jawab Gadis berambut blonde itu terlihat tenang.
"Anu.....Bukannya kamu pindah keluar negeri.Lalu kenapa kamu disini??"Tanya Malvin yang nampak gugup berbicara dengan orang disampingnya.
"Aku bersekolah di Jakarta sekarang."
"Jakarta.Dimana?"Ucap Malvin yang cukup kaget.Karena gadis didepannya ini tak memberi kabar sedikitpun.Bahkan saat dia sudah berdomisili di Jakarta.
"SMA Nusantara."
"Lalu,kenapa kamu tak memberitahuku,Vanya??"Tanya Malvin dengan penekanan nama seorang gadis diakhir kalimatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dare(HIATUS)
Teen FictionKami bersahabat, Itu adalah suatu kata yang indah yang sering dikatakan.Menyirnakan seribu alasan dari masalah yang dihadapi. Nama ku Devin.Tapi,disini aku tidak akan menceritakan tentang diriku sendiri.Melainkan kisahku bersama keempat teman yang a...