-Sekitar lima belas menit akhirnya Devin kembali membawa bensin-
"Udah tuh Ruth.Nanti Bayarnya Transfer aja ya."Ucap Devin setelah mengisi Tangki bensin Ruth.Melotot Marsha setelah mendengar perkataan Devin tadi.
"Masih aja Best Friend aku,kamu bisnisin."mendengar Ucapan Marsha itu,Devin kemudian bergumam.
"Gue lagi yang rugi."
"Aku denger lo Vin(sambil melirik Devin).Oh ya dua cowok tadi yang hampir nabrak lo siapa."Tanya Marsha pada Ruth tapi Belum sempat Ruth menjelaskan ciri-ciri mereka.
"Ih udah lah gak usah ditanya.Kita juga gak bakalan kenal.Gak penting juga mereka."Ucap Devin sambil menarik marsha pergi.
"Ruth hati-hati ya."Teriak Marsha ketika sudah hampir sampai mobil Devin.
"Makasih ya Sha."
(Jika saja Devin Mau tahu ciri-ciri kedua lekaki itu,mungkin saja ia akan tahu siapa mereka dan bagaimana penting mereka bagi hidupnya.)
****
-Didalam mobil yang bernuansa biru itu-
"Vin.Aku gak suka ya kamu sok gak peduli gitu.Entar mereka kira kamu benar-benar kayak gitu."Ucap Marsha ,Devin kemudian menoleh dari kemudinya.
"Lo tahu kan Sya.Gue gak mau kalo harus deket sama orang yang gak terlalu gue kenal.Gue gak mau kecewa lagi."Ucap Devin pada Marsha.Kemudian Devin memfokuskan pada kemudinya lagi.
"Kalo kamu gak mau kenal dan deket sama orang lain .Mana mungkin kamu tahu sifat asli mereka."Mendengar kata-kata Marsha,Devin sadar jika dirinya kini tak mempunyai banyak teman karena sifatnya yang acuh itu.
"Entar gue pikirin."Ucap Devin disela akhir pembicaraan mereka.
****
-di Sekolahan Sma Bakti Jaya-
"Gue Yakin ini cara Tuhan.Nyatuin kita Co."Kata lelaki Tampan itu Pada sahabatnya Malvin.
"Kalo lo percaya gitu.Gue juga percaya."Ucap Malvin yang diarahkan pada Bastian.
Diberitahukan kepada siswa yang Bernama Malvin Saputra,12 Mipa 6 agar segera menuju Ruang BK.
"Mampus,gue."Ucap Malvin menepuk jidatnya.
"emang lo bikin masalah apa lagi pake disuruh ke BK."Tanya Bastian pada Malvin yang gemar sekali berurusan dengan Ruangan BK itu.
"Gara gara Blacky lah pake nyengol motor pak Dinto kemaren."Ucap Malvin sambil mengusap wajahnya yang sedikit berkeringat.
"Mampus,lo Co kena SP lo."Ucap Bastian yang malah menakuti Malvin.
"Sialan,temen macam apa lo,bukannya lo kasih dukungan malah ngomong yang ngak-ngak."umpat Malvin yang segera berjalan ke BK.
****
-Ruang Bimbingan Konseling-
Tok..tok..
"Misi bu.Anda memanggil saya."Ucap Malvin setelah mengetuk pintu pelan.
"Iya.duduk kamu,kamu tahu kesalahan kamu??."Tanya guru itu setelah Malvin duduk.
"Tahu."Hanya itu yang Malvin Bisa katakan karena dia ymtahu dia salah kali ini.
"Bapak Dinto bilang ke saya kamu udah nyengol motornya kemarin."
"Gini lo bu.Blacky eh maksudnya motor saya kan jalan pelan,saya gas lumayan kencang,saya gas lagi biar makin kenceng.Eh pak Dinto tiba-tiba di depan saya.Kaget lah sayanya,saya rem.Pas saya rem..eh pak Dinto juga ikut ngerem...entah apa yang membuat saya dan pak Dinto punya hubungan sepeti itu."Jelas Malvin yang disertai gimik itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dare(HIATUS)
Teen FictionKami bersahabat, Itu adalah suatu kata yang indah yang sering dikatakan.Menyirnakan seribu alasan dari masalah yang dihadapi. Nama ku Devin.Tapi,disini aku tidak akan menceritakan tentang diriku sendiri.Melainkan kisahku bersama keempat teman yang a...