-Kalau hanya sekedar sandiwara bisakah sekarang aku tertawa sebelum kenyataan menghampiri dan membuat ku bersedih-(ThenameIsMy)
****
Semester baru telah berjalan kurang dari dua minggu.Tapi,Manusia itu telah banyak memaki-maki orang lain sejak pagi.Ia sedang menarik kas kelasnya sejak semester lalu yang masih dihitung hutang.Kesana-kesini membawa sebuah buku kecil hampir seperti tukang kreditan.Mengebrak-gebrak meja dan mengeluarkan cacian kasar.
Dia sang idola kaum hawa disekolah itu.Mantan seksi kebersihan yang naik pangkat jadi bendahara.Mantan Ajudan pembina Upacara yang ditunjuk secara paksa.
Dia MALVIN....yang sedari tadi berkeliaran memalak penghuni deretan belakang.
"Bayar kas Man.Udah 36 ribu."Ucap Malvin pada Virman yang duduk di bangku paling pojok di kelas.
"Besok."
"Besok,besok.Ke sekolah aja bawa CBR bayar kas aja gak bisa.Udah tuh gadein motor buat bayar kas."
Malvin memang seperti itu.Setelah sang bendahara sebelumnya mengundurkan diri karena tidak kuat menghadapi tingkah para penghuni kelas yang terbilang urakan kuadrat.Malvinlah satu-satunya manusia yang mengajukan diri sebagai penggantinya.
Tidak jarang ia mendapat sebutan"macan galak""tukang kredit"dan lainnya karena kebiasaannya menarik kas di hari selasa.Tapi,Malvin tidak mengubris dan mengangapnya cuma"panggilan sayang".
Malvin kira ini adalah forum yang tepat untuk dia meluapkan emosinya dalam seminggu terakhir.(pikiran licik).
Abaikan tentang Malvin,beralih pada Sang operator kelas yang duduk termenung memikirkan hidupnya yang menyatakan jomblo 1,5 tahun lalu.
"Kenapa gue jomblo.Apa gue terlalu ganteng ya."
"Masa."Sela Malvin yang sekarang duduk di sampingnya.
"Sialan,pergi gih."Usirnya sambil mendorong Malvin,hingga Malvin nyusruk diantara sela kursi.
Malvin kemudian kembali duduk sambil memegangi pantatnya yang sedikit sakit karena terjatuh dari kursi.
"Lo aneh.Ganteng bikin jomblo.Jelek bikin apa?"
Bastian berpikir keras dan mendapatkan jawaban dari kejeniusannya yang katanya diatas AQ 135 itu.
"Gue tahu.Gara-gara temenan sama lo gue jomblo."
"Whattttttt."
"Iyah.Aura kejombloan lo nular sama gue."
"Sejak kapan jomblo nular?"Tanya Malvin yang tanpa mereka sadari mereka jomblo di waktu yang hampir berdekatan dan sampai sekarangpun mereka masih menyandang status yang sama.
"Sejak lo deket-deket sama gue."
"Udahlah gak usah mikirin itu dulu.Sekarang bayar kas lo.3000 kali 14 kali.42000."Ucap Malvin setelah mengecek buku kas yang ia bawa.
"Emm....Besok ya."
"Kagak ada besok."
"Eh ada apa??dapet undian."Ucap Devin yang baru datang dan melihat ada rame-rame di bangku nomor tiga itu.
"Nggak."Jawab Malvin.
"Lo lagi ngapin sih??"Tanya Devin yang bisa dibilang anak baru yang tidak mengetahui bahwa Malvin adalah seorang bendahara sekarang.
"Narik kas Bastian."
"Lah orang nya udah pergi tuh."Tunjuk Devin pada Bastian yang sudah berjalan secepat mungkin ke luar menghindari Malvin.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dare(HIATUS)
Teen FictionKami bersahabat, Itu adalah suatu kata yang indah yang sering dikatakan.Menyirnakan seribu alasan dari masalah yang dihadapi. Nama ku Devin.Tapi,disini aku tidak akan menceritakan tentang diriku sendiri.Melainkan kisahku bersama keempat teman yang a...