9.Jangan lagi.

1.1K 100 15
                                    

-Aku tak suka menari di atas kesedihan mu.Aku hanya ingin mendekap dirimu didalam tangis mu.-
(ThenameIsMe)

****
"Gue bilang apa,sie Matrik tuh nggak banget."

"Iyah,gue kira lo cuma bual doang."

Dua orang laki-laki itu tengah bergosip di belakang satu lainnya.Kemudian salah satunya mendahului yang lain.

"Oh ya Co.Kalo lo bisa dapet nilai Kepala 8 saat try out Metematika.Gue bakalan kasih lo hadiah."Ucap Ridwan yang sekarang berjalan di samping Malvin.

"Apaan??"

"Surprise lah.Masa gue bilangin.Gak asik dong."

Malvin mulai berpikir sesaat.Dan menebak apa yang sohibnya itu akan berikan padanya.

"Please...Apaan??makan sate taican sepuas gue,Bronis retpelpet,pisang naget,tomyam,seblak,Es crim kuburan mantan deket perempatan samping taman enak banget."Ucap Malvin menyebutkan jenis-jenis makanan favoritnya.

"Makanan aja pikiran lo."

"Apaaan??"Ucap Malvin lagi yang nampak sangat penasaran.

"Kagak jadi ah.Kebayakan permintaan lau."Ucap Ridwan kesal seraya melipat kedua tangannya tepat di depan dada bidangnya itu.

"Ih....Gue gak banyak permintaan deh asalkan hadiahnya bagus."

"Kolor bekas babu mau."

"Idih najis.Mendingan sabun cair kayak kemarin."

"Lo parah sih Co.Masa sabun baru beli lo pakai mainan sama anak playgroup lantai sebelah."

"Kayak lo gak ikut."

"Ngomong-ngomong soal Babu.Kasian banget dia lagi sakit."Ucap Alif yang sekarang berada diantara Malvin dan Ridwan sambil merangkul pundak keduanya.

"Iyah.Padahal dia yang paling gebet ketemu matriks."

****

"Gue cuma cerita ini ke lo Bas.gue gak mau bikin mereka kuatir."

"Emang ada apa??"

Bastian mulai membicarakan hal itu dengan serius.

"Soal tadi malem.Sebenarnya gue emang,gue jatuh dari tangga."

"Iyah...Lo udah cerita sama kita berkali-kali."Ucap Bastian karena memang sejak pagi Devin sudah mengulang ceritanya hampir sepuluh kali.

"Cerita(Devin mendesah pelan).Ah...Cuma sebagian dari kebenarannya doang."

"Ada apa Sebenarnya Bu??"

"Ada orang jahat Bas.Dia bilang mau hancurin gue.Gue takutnya bukan cuma ngicer gue tapi kita semua."Ucap Devin sambil mencengkram bantal yang ia pengang kuat.

"Siapa??"

"Lo tanya gue.Gue tanya siapa??"Ucap Devin menunjukkan muka polosnya dan mendapatkan jitakan keras dari Bastian.

"Gue serius,Devin."

"Gue juga Kobas.Kalo gue tahu orangnya mending gak usah cerita sama lo.Gue langsung datengin aja.Ngadu sama emaknya."

Kringgggg....(Notif ponsel).

"Dari siapa??."Tanya Bastian setelah Devin selesai menatap layar ponselnya dan terlihat lesu.

"Maca."

"Kenapa??Dari Marsha minta ketemuan??"

"Iya."Ucap Devin meletakkan ponselnya disamping bantalnya.

The Dare(HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang