-Ketika sebuah cerita mulai berubah jangan salahkan mereka.Tapi,lihat kedalam diri sendiri.Mungkin kita yang selalu terkungkung dalam masa lampau.-
(ThenameIsMy)****
-Skip-(beberapa hari kemudian)-Sesi pertama-
Malvin telah bersiap mengerjakan rentetan soal di layar komputer didepannya.
Entah apa yang membuat ia merasa gugup.Tapi,dadanya tak hentinya berdetak dengan kencang.Matanya Masih fokus menatap kanan kiri melihat siswa lain yang sama gugupnya dengannya.Soal B.Indonesia berjumlah 50 dengan bacaan yang sekiranya mampu membuat Malvin pusing.
Ia menjawab sebisanya.Yang ia tahu semua soal itu sama saja.Yang penting ia kemarin telah belajar.Suasana semakin memanas setelah jam detak pada dinding menunjukkan waktu sudah berjalan satu jam.Dan bahkan tak sampai 20 soal yang berhasil ia kerjakan.
Peluhnya menetes deras meski ruangan itu terpasang dua buah AC di kiri dindingnya yang disetel sedang.
Dua jam berlalu Malvin bernapas lega.Soal Try out itu cukup mudah,memang beberapa soal awal membutuhkan waktu yang sedikit lama utuk dibaca.Namun,sisanya hanya soal singkat saja.
Malvin keluar dengan wajah sumringah.Meski,baru selesai mengerjakan satu mata pelajaran.Ia merasa sangat lega sekarang.
-Sesi kedua-
Kini giliran sesi kedua yaitu giliran Alif dan Devin yang berada diruang dua.Alif telah berada pada kemudi komputernya dengan wajah terbilang santai.kenapa tidak,Alif adalah peringkat pararel ketika kelas X dan sekarangpun tetap sama.
Tapi tidak berlangsung lama,Soal nomor ke 27 benar-benar membuat Alif terbawa perasaan, sebuah kutipan Novel singkat membuat Alif tersidir.Cinta yang tak tersampaikan membuat salah satu karakternya bunuh diri.
Wajahnya memanas.
"Sial,bisa-bisanya gak punya pikiran.Tolak cinta aja mau mampus."Ucapan benar-benar keras membuat dirinya menjadi pusat perhatian.
Semuanya menatap heran,Alif adalah orang yang terkenal pendiam.Kali ini ia malah membuat kegaduan.
Bu Indah yang senantiasa menunggu ruangan itu mendekat pada Alif.
"Kamu kenapa?"Tanya Bu indah.
"Ini lo bu ceritanya gak mutu.Masa orang ganteng tolak cewek milih mati.Mending daftar boyband dapet cewek lagi."
Devin seketika melongo,Bisa-bisanya Alif mulai berulah di hari pertama Try out.
"Kamu ini kenapa?"
"Udahlah bu.Paling juga lagi senewen tuh bocah."Sambar Devin menetiaki Alif.
****
Dua jam berlalu,dan kelima cowok itu berkumpul di meja panjang kantin."Astaga,gue gak habis pikir sama lo Lif."Ucap Devin sambil mengeleng-gelengkan kepalanya.
"Emang kenapa?"Tanya Malvin.
"Masa Alif marah gegara soal ceritanya dia gak suka.Yah emang yang buat soal pak
De mu apa bisa lo atur sendiri.""Ya siapa suruh ceritanya kek gitu."Ucap Alif lagi yang terlihat memanas akibat Devin mengingatkannya lagi.
-Cesssss-
Ridwan mengambil balok kecil es dadu dalam minumannya dan menempelkannya tepat pada pipi Alif lalu melumat es itu sampai mencair dan membuat pipi Alif basah.
"Aduh,Rid lo ngapain sih.Basah dah gue."Seru Alif sambil mengusap pipinya dengan tisu disana.
"Biar lo adem.Makanya cari pacar biar jomblonya kagak kebangetan."Jawab Ridwan dengan sikap santainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dare(HIATUS)
Teen FictionKami bersahabat, Itu adalah suatu kata yang indah yang sering dikatakan.Menyirnakan seribu alasan dari masalah yang dihadapi. Nama ku Devin.Tapi,disini aku tidak akan menceritakan tentang diriku sendiri.Melainkan kisahku bersama keempat teman yang a...