Part 33 b (Yonghwa pov)

789 104 14
                                    

Nih gw publish bagian yang keduanya sesuai janji gw tadi semoga suka ya...



Happy Reading....







Kini aku dan Jungshin sedang ada di dalam kelas kosong yang tak terpakai. Dan aku melihat Jungshin masih tersenyum yang membuatku sangat kesal melihatnya.

"Wae hyung? Apakah ini adalah bentuk kemenanganku atas taruhan itu?" Tanya Jungshin padaku. Benarkan? Dia masih mengingatnya.

"Apa yang ingin kau katakan Yonghwa hyung? Kulihat kau ke makan omonganmu sendiri dulu... kemana kau yang bilang tak akan mencintainya?" Tanya Jungshin lagi padaku. Ucapan Jungshin benar, semua yang dikatakannya benar. Aku termakan omonganku sendiri tapi aku tak merasa menyesal dengan hal itu.

"Aku ingin membatalkan taruhan kita Jungshin-ah" Ucapku. Karena menurutku aku tak perlu mengikuti taruhan bodoh itu dan tak akan mengambil mobil Jungshin karena aku tak mau jika Shinhye tau dan terluka karena hal ini.

"Wae hyung? Apakah karena kau memang sudah benar-benar mencintainya? Atau kau sudah bosan dan masih berpura-pura?" Tanya Jungshin padaku yang membuatku terdiam tidak menjawab apapun.

"Kenapa kau tidak menjawabnya hyung? Apakah kau sudah lupa dengan isi perjanjian taruhan kita?" Tanya Jungshin lagi namun aku masih terdiam. Karena aku merasakan daritadi hatiku merasa tidak enak dan tidak tenang.

"Baiklah aku ingatkan jika kau lupa... kau harus bisa menaklukan hati Shinhye nunna yang statusnya saat itu adalah musuhmu dalam sebulan kau bisa mendapatkan mobil kesayanganku. Tapi kurasa kau sudah menenang dalam waktu kurang dari sebulan. Benarkan hyung?" Tanya Jungshin lagi. dan setelah Jungshin mengatakan itu ku dengar ada keributan diluar. Suara apa itu? Bukankah tadi disekitar sini sepi? Apakah ada yang mendengar obrolanku dengan Jungshin?

"Jung Yonghwa sialan" teriak Jonghyun marah dan langsung masuk menghampiriku membuat aku sangat terkejut. Kenapa Jonghyun ada disini? Jangan bilang jika....

"Sudah kubilang jangan menyakiti Shinhye..." Ucap Jonghyun sambil memukulku berkali-kali akan tetapi aku hanya terdiam karena menurutku aku sangat pantas mendapatkan hal ini.

"Kau sangat brengs*k... aku sudah merelakan Shinhye untukmu tapi kenapa kau menyakitinya bodoh...." Ucap Jonghyun marah sambil tetap memukulku.

"Jonghyun berhentilah..." Ucap Minhyuk dan berusaha memisahkan Jonghyun dariku akan tetapi Jonghyun mengubris Minhyuk sedikitpun.

"Cukup.... sudah cukup Jonghyun-ah... berhentilah..." teriak Shinhye sambil menarik tangan Jonghyun membuat Jonghyun melihat Shinhye dan melepaskan Yonghwa dengan kasar. Dan kali ini aku merasakan sangat terkejut. Shinhye ada disini juga? Jadi... dia mendengar semua ucapanku dan Jungshin tadi? Dan kulihat dia menangis. Oh Jung Yonghwa pabbo kau namja yang tidak berguna, kau lagi-lagi menyakitinya.

"Kenapa kau melakukan ini Yong? Ini semua bohong kan? Kau hanya mau memgerjaiku saja kan?" Tanya Shinhye sambil melihat wajahku yang sudah dipenuhi darah akibat pukulan Jonghyun.

"Mianhae Shinhye-ya..." Ucapku lirih. Aku tak bisa berkata apapun. Aku memang bersalah dan pantas dibenci oleh Shinhye karena sekarang aku melanggar janjiku untuk tidak menyakitinya lagi.

"Katakan Yong..." teriak Shinhye sambil menangis.

"Mianhae Shinhye-ya..." Ucapku  terus menerus sambil menahan air mataku yang sudah mendesak ingin keluar. Lalu Shinhye pun menangis kesal dan pergi dari tempat tersebut.

"Shinhye-ya..." Teriak Jonghyun lalu mengejar Shinhye. Kini aku hanya bisa mengatakan maaf dan maaf dan melihatnya yang kini beranjak menjauh.

"Kau masih punya urusan dengan kami Jung Yonghwa" Ucap Hyena lalu pergi mengejar Shinhye diikuti oleh Soojung dan Minhyuk. Membuatku langsung terduduk lemas dan air mata yang daritadi kutahan akhirnya keluar juga.

Why?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang