Chapter 3

30.5K 950 14
                                    

Dibaca aja dulu, kujamin pasti saat kalian baca di part ini , sedikit dapet feel dari Luke , lelaki idaman .
Tolong tinggalkan comment and vote untuk cerita keduaku ini yaa .

____


"Mau kemana kita?" Tanyaku ingin tau, Luke terlihat sangat manis saat mengendarai mobilnya , aku hanyalah wanita biasa , jujur saja aku sangat udik ketika duduk disamping bangku kemudi , mobil sporty yang sangat mewah dan tercium wangi tubuh Luke aku melihat parfum pribadi miliknya Gucci Guilty Black .

"Membawamu ketempatku" wajah Luke menyeringai , aku jatuh cinta pada seringainya aku jatuh cinta pada lelaki asing ini, aku menatapnya heran.

"Benarkah? Aku akan bekerja dalam waktu beberapa jam lagi Luke, jika aku terlambat aku akan kena omel dan pasti Maria akan berkata kasar lagi kepadaku" aku mencoba menjelaskan situasi pekerjaanku.

"Aku akan mengantarmu nanti , tenang saja" Luke mengendarai mobilnya dengan santai , aku tidak tenang dengan perasaanku , sebenarnya selain memikirkan aku akan terlambat pasti Maria akan mencaciku habis-habisan jika aku terlambat ,bukan takut karena caciannya tapi sebenarnya telingaku sudah mulai membengkak jika mendengar ocehan dan caciannya benar-benar bit*ch pikirku.

"Kau terlihat tegang" Luke membuyarkan lamunanku , aku menoleh kearahnya aku mencium aroma tubuhnya , membuatku lupa dengan lamunanku sebelumnya.

"Jika kau memikirkan pekerjaanmu, aku akan masuk bersamamu nanti" aku langsung menatapnya , apa maksudnya?pikirku.

Aku sampai didepan rumah besar pagar sangat tinggi dan benar-benar rumah modern tak ada penjaga diluar tapi ketika Luke membunyikan klakson mobilnya pagar itu terbuka dengan otomatis , Luke menjalankan kembali mobilnya rumah yang memiliki halaman sangan luas , Luke memarkirkan Audi A5 yang kita naiki, aku takjub melihat disekeliling halaman parkir miliknya begitu banyak mobil sport lainnya terparkir rapi , kusimpulkan lelaki ini sudah pasti penyuka otomotif .

"Ayo" ajaknya , tangannya menarik tanganku , aku merasa kakiku sedikit melemah melihat rumah mewah ditambah lagi lelaki tampan itu menarik tanganku dengan lembut , ada seorang pelayan wanita paruh baya disana dan tersenyum kearah kami berdua .

"Selamat siang Tuan, Nona" sapa pelayan wanita itu , memakai baju hitam dan rok selutut memakai celemek putih dibagian depan rok miliknya , wajahnya cantik tapi sedikit keriput .

"Selamat siang Gail, ini Emma. Siapkan makan siang untuk kami dan bawa keatas" perintah Luke , dirinya sangat seksi jika memerintah , aku memandangnya tak karuan.

"Apa yang kau lihat?" Aku kedapatan karena sedang asyik memandang wajah Luke , pipiku memerah dan aku tersenyum polos kepadanya .

"Ayo kita keatas" tangan Luke tidak melepasku dan membawaku masuk kedalam , lantai ubin terlihat sangat mewah , bernuansa cokelat dan hitam memperlihatkan rumah lelaki sejati sangat cocok dengan Luke , aku mencoba mencari foto keluarga miliknya tapi sama saja dari aku mencari infonya di google aku tidak melihat apa-apa dari sana .

Aku mengikutinya menaiki anak tangga satu persatu , sampai diatas aku terkejut melihat pemandangan dari rumah milik Luke, rumah tersebut sangat mewah pemandangan indah yang secara langsung menghadap sebuah danau. Padahal, hampir seluruh bagian rumah tersebut terbuat dari kayu Namun , karena pemandangan serta dekorasinya yang cukup mewah , aku terdiam sejenak memandang indahnya danau benar-benar tidak bisa dipercaya Luke memiliki rumah seindah ini , batinku. Rumah Luke berada di antara danau Redmond benar-benar menakjubkan , butuh 16 miles untuk kembali kearah timur Seattle .

"Ini benar-benar sangat indah , luar biasa" aku tak mengedipkan mataku sedetikpun , Luke mendekatiku , aku mengarah ketepi balkon , menggeleng-gelengkan kepalaku tak percaya .

"Kau adalah pemandangan yang sangat indah saat ini" ucap Luke berbisik dibelakang tengkuk kepalaku , aku bergetar saat itu juga memejamkan mataku merasakan nafas Luke yang berada didekat telingaku .

"Aku tidak lebih indah dari pemandangan ini Luke" ucapku tetap memejamkan mataku , aku merasakan tubuh besar Luke , memelukku dari belakang , hidungnya mengarah kerambutku mengendus-ngendus seperti anak kucing yang sedang bermain dengan rambut majikannya.

"Maaf tuan, makanannya" aku segera membuka mataku, aku merasa malu pada Gail , pelayan paruh baya itu , tersenyum kecil kearahku lalu langsung pergi meninggalkan kami berdua .

"Maafkan aku, aku hanya begitu udik melihat pemandangan indah ini" ucapku memerah .

"Kau tak perlu meminta maaf , kemarilah duduk dan makan bersamaku" ajaknya , Gail membuatkan kami beef steak lengkap dengan caesar salad sangat lezat , perutku berbunyi saat melihat makanan itu , Luke memandangku dan kami berdua tertawa karena sama-sama mendengar suara keroncongan dari perutku .

"Makanlah , kau kelaparan" aku memotong steak dihadapanku dan ternyata benar , masakan Gail sangat lezat , aku melahap semua makanan sampai habis tak tersisa .

"Maafkan aku , jika aku banyak makan" ucapku malu tapi karena aku memang merasa sangat kelaparan siang itu .

"Aku suka wanita pemakan, kau benar-benar terlihat natural, kau tak takut dirimu gemuk?" Jawabannya membuatku sedikit percaya diri , aku mengangkat bahuku acuh .

"Buat apa aku takut badanku gemuk, akhir-akhir ini aku tidak makan cukup banyak, lagipula baru beberapa hari ini aku merasakan kepenatan didiriku sedikit menghilang, waktuku hanya kuhabiskan untuk bekerja dan melayani orang-orang yang ada di bar tempatku bekerja" seketika saat aku mengucapkan bar aku ingat aku harus bekerja .

"Luke , bisakah kau mengantarkanku bekerja. Aku tidak mungkin datang terlambat" ucapku ketakutan , sudah kesekian kalinya aku terlambat dan jika aku mengulanginya lagi bisa-bisa aku dipecat oleh Maria .

"Pergilah ganti bajumu lebih dulu, aku tak ingin kamu bekerja dengan baju tak berlenganmu itu" ada apa dengan Luke dia seolah memerintahku .

"Tapi aku tidak membawa baju ganti, kalau aku pulang lebih dulu ke kondo aku tidak akan sempat" aku meringis membayangkan suara Maria si jalang itu membentakku .

"Pergilah kebawah dan temui Gail, dia akan membantumu untuk mengganti pakaianmu" aku terdiam, apakah Luke mempunyai stok baju wanita dirumahnya , ataukah jangan-jangan Luke sudah mempunyai istri dan aku harus memakai pakaian istrinya .

"Sudah tenang saja , aku tak mempunyai wanita yang tinggal bersamaku, aku lajang" seolah-olah dirinya bisa membaca pikiranku .

"Pergilah kalau tidak aku akan memukul pantatmu yang indah itu" goda Luke , sambil memperlihatkan seringaiannya yang menggoda itu , aku menurut dan pergi menuruni anak tangga .

Gail terlihat sudah siap sedang menungguku , dan ada beberapa tas belanjaan yang dipegang oleh Gail .
"Mari Nona Emma , ini bajunya , saya akan membantu anda" Gail mengarahkanku kepada kamar kosong , bernuansa serba putih sangat cantik , aku mengeluarkan pakaian yang ada didalam tas belanja itu , baju kaus hitam berlengan panjang dan sangat ketat dibadanku , sedikit terbuka dibelakang dan memeperlihatkan punggungku , walaupun dari bagian depan sedikit tertutup , celana jeans panjang berwarna biru gelap , heels 3 cm , tidak terlalu tinggi untukku , dan semua barang bermerek dan sangat mahal , aku memandang diriku didepan cermin besar dikamar itu .

"Anda terlihat sangat cantik nona" ucap Gail, aku tersenyum kearahnya .

"Terima kasih Gail, aku senang denganmu , kuharap kita bisa bertemu lagi ya " ucapku padanya , aku buru-buru keluar dari kamar dan pergi mendatangi Luke.

" kau sudah siap, whoa ,whoa .... kau sangat luar biasa , cantik sekali" padahal aku merasa diriku sangat biasa saja tapi tatapan Luke begitu menggairahkanku.

"Kau bisa saja , ayo kita pergi" ajakku .

"Santai, cantik . Aku akan mati terkena serangan jantung jika harus berjalan dengan wanita cantik sepertimu" godanya lagi dan aku dengan reflek mencubit bisepnya yang kekar itu , Luke terlihat meringis tapi tetap menggoda . Kami keluar dari gerbang rumah Luke , Luke menginjak gas mobilnya dengan kecepatan tinggi.

_____
Thankyou happy reading .
Sudah baca kan, siapa yang mimpi mau bertemu Luke dikehidupan nyata???

Well, aku sebenernya juga terobsesi banget ketemu dengan lelaki tampan seperti Luke.

Please Vote and Comment ya .

Surrender With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang