Chapter 46

6.8K 263 2
                                    

Satu bulan kemudian

"Jake, perutku sakit"

Aku memegang bagian bawah perutku, terasa keram begitu menyakitkan, tangan dan kakiku terasa dingin, keringat dingin mengucur diseluruh tubuhku, Jake masih berada diluar kamar.

"Jake, aku kesakitan"

Aku berdiri dari ranjang bibirku mengering dan pucat, aku mulai berdiri pelan, aku terkejut melihat darah mengalir dipahaku.

Jake muncul dari luar, tampak tenang tapi langsung berubah ketika melihat aku terjatuh kebawah lantai.

"Emma, ada apa denganmu"

Jake berlari kearahku, aku tenggelam didalam pelukannya, Jake melihat darahku mengalir.

"Kau berdarah sayang, ada apa ini"

Emma mengangkatku, membawaku segera kemobil lalu pergi menuju rumah sakit.

Aku tidak sadar waktu itu, aku pingsan sepertinya tetapi aku juga seperti mendengar suara ribut-ribut dari rumah sakit itu.

"Istri anda mengalami pendarahan tuan"

"Bagaimana bisa?"

"Sepertinya istri anda kelelahan, saya akan melakukan cek darah istri anda, mohon tunggu sebentar"

Aku masih terpejam mendengar suara pelan dari Jake dan dokter, aku mencoba membuka mataku pelan.

"Jake ada apa?"

Jake membalikkan badannya dengan cepat menatapku.

"Sayang, kau mengalami pendarahan"

Aku gemetar, para perawat sudah memberiku infus untuk memberiku cairan.

"Kita tunggu doker kembali, dokter sedang menunggu hasil tes darah darimu sayang"

Jake duduk dikursi sebelah ranjangku, memegang tanganku dan mengelus lembut kepalaku.

"Tuan William dan Nyonya William, ada beberapa hasil tes yang bisa saya sampaikan"

"Apa itu dokter"

"Selamat istri anda sedang hamil dua minggu"

Aku terkejut mendengarnya, seperti ada yang jatuh dijantungku ketika mendengarnya aku sungguh tak percaya, Jake menguatkan genggaman tangannya padaku.

Wajahnya begitu bersinar mata gelapnya terpancar cahaya.

"Benarkah?"

Dokter mengangguk.

"Hanya saja istri anda mengalami sedikit kelemahan dibagian kandungannya, jika lelah sedikit itu akan mengalami infeksi dibagian rahimya"

"Apakah itu bebahaya untuknya?"

"Sedikit berbahaya, mungkin ada baiknya jika melakukan hubungan badan dengan pelan-pelan"

Aku menatap Jake, bagaimana bisa, sedangkan Jake jika bersamaku tidak bisa mengontrol dirinya.

"Akan aku lakukan, aku ingin istri dan calon anakku sehat"

Jake memegang lembut perutku, aku memegang tangannya yang berada diatas perutku.

"Terima kasih Tuhan, Emma kau mengandung anakku, anak kita, aku mencintaimu"

"Aku juga mencintaimu sayang"

Dokter meninggalkan kami berdua.

"Kau dengar kata dokter tadi, kau harus berhati-hati sekarang"

"Aku tidak bisa mengontrol diriku jika bersamamu tapi ini semua demi kebaikanmu dan anak kita"

Jake mencium lembut perutku dan keningku.

"My little Jake here"

Aku bergumam lembut, memandang perutku.

"No, my little Emma there, i hope she born soon"

"I wanna have little baby boy from you"

Aku tetap berkeras ingin anak lelaki tapi kami akhirnya tertawa karena kekonyolan kami berdua.

"Ini masih sangat kecil untuk memperdebatkannya sayang"

"Yeah i know"

Aku tertawa Jake mencium lembut bibirku.

"Aku akan terus menjagamu"

"Terima kasih sayang"

___
Next soon, happy reading ❤️

Surrender With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang