Chapter 22

12.4K 347 0
                                    

Aku dan Jake sudah sampai di New York , kota New York yang dipenuhi dengan orang-orang pejalan kaki dan aku rasa aku akan menjadi warga asing di New York , aku menatap jalan lurus dan terdapat beberapa belokan blok-blok dijalanan.

Aku dan Jake dijemput dengan sebuah Bentley SUV silver .

Kami berdua sampai diPenthouse mewah milik Jake , resepsionist didalamnya sudah mengenali Jake ketika kami berdua masuk.

"Selamat siang tuan William"

"Selamat siang"

Ucap Jake berlalu , aku mengikuti dibelakangnaya berjalan.

Sampai dilantai 30, ruangan yang begitu mewah , sangat rapi, tidak berdebu sama sekali.

"Istirahatlah, kamarmu ada di kamar nomor dua, dokter Alaric akan tiba kesini nanti malam"

"Siapa itu?"

"Dokter yang akan menerapi-mu"

"Haruskah aku melalukan terapi?"

"Harus, karena sudah kukatakan padamu kau tanggung jawabku"

Aku tidak mengerti sebenarnya pada Jake , ada apa dengannya yang terlihat begitu perhatian padaku.

Aku pergi beristirahat kekamarku , mataku sudah sedikit perih menahan rasa ngantuk.

Tapi sebelum aku pergi aku menghentikan langkahku dan menatap Jake .

"Jake"

"Mmmm"

Jake bergumam, aku hanya ingin meminjam ponselnya saja kali ini aku benar-benar rindu pada Luke.

"Bolehkah aku..."

Belum selesai aku menyelesaikan permintaanku, Jake menyerahkan ponselnya.

"Aku tau kau mau menghubungi Luke, kan? Cobalah telpon dia jika dirinya mengangkatnya kau beruntung"

Fiuhhhh, aku menarik nafas lalu membuangnya, mau marah mendengar ucapan Jake tapi aku tidak bisa apa-apa.

"Aku akan terus mencobanya"

Aku tidak akan menyerah dan aku tidak akan percaya begitu saja pada Jake, aku masih yakin kalau Jake membohongiku.

Aku meraih ponsel Iphone 7 MateBlack milik Jake lalu menekan nomor telpon Luke.

"Bawalah kekamarmu, jika kau sudah bangun aku menunggumu disini"

"Thank you"

Untuk pertama kalinya aku mengucapkan terima kasih padanya , aku menunggu jawaban dari Luke, Luke tidak mengangkat telponku.

Sudah hampir lima puluh kali aku menelponnya tapi tetap saja tidak ada jawaban , akhirnya aku lelah dan jatuh tertidur.

___
"Bangunlah Emma, dr. Alaric sudah menunggumu"

Aku membuka mataku perlahan, aku masih merasa sangat ngantuk.

Jake duduk disisi ranjangku.

"Aku ngantuk"

"Bangunlah, kau sudah tidur lama dasar kau tukang tidur"

Surrender With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang