Chapter 64

4.4K 178 2
                                    

Aku membelikan Emma sebuah kalung bermata mutiara kecil sepasang dengan cincin cantik, aku berharap Emma bisa mengingatku kembali, aku sudah lelah dengan semuanya tapi aku tak bisa berbuat apa-apa.

___

Emma membukakanku pintu, menatapku tajam matanya seperti memancarkan sesuatu bahasa, memegang sesuatu yang ada digenggamannya.

"Hi babe"

Aku mencium keningnya, Emma terdiam masih terdiam tak merespon diriku.

"Seorang wanita datang kemari"

"Siapa?"

"Aku tak tahu, tadi menitipkan ini padaku"

Sebuah kotak aku membukanya, jam tanganku yang sama seperti milik Emma.

"Kenapa bisa ada dengannya? Siapa dia?"

"Aku tidak tau"

Aku benar-benar tidak berpikir kalau jam tanganku terbuka dan tertinggal, darimana dia tau tempat tinggalku.

"Kau bohong, kenapa kau terlihat gugup?"

"Aku datang kerumahnya"

Aku masuk melewati Emma yang berdiri kaku, perasaanku sakit melihat Emma seperti itu tapi aku juga lebih sakit dengan semuanya.

"Luke, kau sudah membohongiku, ada apa denganmu, kupikir kau tak akan berbuat seperti itu, kau selingkuh dengan wanita itu?"

Emma mengikutiku, matanya memerah, aku menghentikan langkahku, Emma berdiri kaku dibelakangku, mataku perih ingin menangis.

"Iya aku selingkuh dengannya, aku sudah jahat denganmu, maafkan aku"

"Tidak, aku tidak percaya, kau tak akan berbuat itu padaku, kau lelaki terbaik yang pernah kukenal, kau bohong kan kalau kau selingkuh dariku, ada ap denganmu Luke"

"Aku benar-benar selingkuh, aku tak bohong, aku tertarik dengannya, apakah kau lihat bagaimana wanita itu?"

Emma meneteskan air matanya, aku ingin dirinya membenciku, membenci Luke, aku ingin Emma mengingatku kembali, aku benar-benar memohon didalam hatiku yang terdalam, aku membuat Luke buruk dimatanya , aku benar-benar berharap.

Emma memegang kepalanya, aku melihat dirinya kesakitan, aku mendekatinya, memeluk erat tubuhnya.

"Kau kenapa sayang?"

"Kepalaku sakit, ini benar-benar sakit"

"Tunggulah, akan kupanggilkan dokter"

Emma menggelengkan kepalanya.

"Tidak perlu, aku tidak perlu dokter"

"Ada apa denganmu, tanganmu dingin sayang"

Emma memucat, tubuhnya bergetar, matanya memerah aku tak kuat melihat kondisinya tidak seperti biasanya.

" aku tidak apa-apa, aku akan baik-baik saja, kumohon bawa aku kekamar"

"Baiklah"

Aku mengangkat tubuh Emma, berjalan menuju kamar tidur kami, aku meletakkan tubuhnya, Emma memejamkan matanya, tubuhnya dingin.

"Sayang"

Emma tidak merespon suaraku, aku mulai cemas dengan keadaannya.

***
WAITING the CONTINUE
Please comment love ❤️

Surrender With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang