Chapter 63

4.7K 176 2
                                    

"Why me???! WHY!!!!"

Aku tidak kuat, aku berteriak di tepi danau yang terlihat begitu tenang, aku frustasi, menjambak rambutku sendiri, aku menangis sejadi-jadinya, sudah hampir satu bulan Emma terus menganggapku Luke, aku benar-benar frustasi.

"Aku memang lelaki jahat untukmu dimasa lalumu, tapi kumohon lupakan semuanya, aku mencintaimu"

Aku terduduk tersimpuh, berbicara ditepi danau, air mata mengalir sesukanya, seperti air hujan yang jatuh dan membasahi wajahku dengan sesukanya jatuh menyentuh kulitku menatap danau yang tak tenang karena air hujan telah menganggu ketenangannya.

"Hey"

Aku terkejut merasakan sebuah sentuhan menyentuh pundakku, perlahan ku lihat siapa orang itu.

"Apa apa denganmu?"

Tubuhku ditutupi dengan payung hitamnya, aku menatap wanita itu tapi kuacuhkan dirinya, aku berdiri berniat meninggalkannya.

"Sepertinya kau sedang merasakan kekecewaan yang begitu mendalam"

Suara wanita itu menggetarkan hatiku, aku menghentikan langkahku tapi tak membalikkan badanku, aku sedang kacau sekarang, sisi jahatku tiba-tiba datang begitu saja.

"Maukah kau menemaniku?" Aku membalikkan badanku lalu berseringai pada wanita itu

Wanita itu memajukan langkahnya, mendekatiku, mengulurkan tangannya, wajahnya oval rambut ikal blonde yang dimilikinya terlihat cocok dengannya.

"Aku Viviena"

Wanita itu tampak tersenyum renyah padaku, aku tak meraih tangannya hanya menjawab namaku.

"Luke"

"Nama yang bagus"

Aku hanya menyeringai, meraih payung dari genggamannya, kami berada didalam satu payung, berjalan tak berarah, aku melirik kearahnya, pipinya sedikit memerah.

"Kau sedang sedih ya, maaf jika aku memeperhatikanmu lalu mendatangimu"

Aku menatapnya lalu menghentikan langkah kakiku, menatapnya tajam aku benci rasa ini kutarik wajahnya lalu kucium bibirnya tak mengerti apa yang kurasakan, tapi aku tak berniat apa-apa, hanya saja aku sedang frustasi.

Wajah Viviena memerah, tersenyum lembut matanya berkaca-kaca terlihat begitu terkejut.

"K....kau"

"Maaf jika kau tak suka"

Viviena menggelengkan kepalanya, melirik kelangit, lalu menatapku kembali.

"Hujannya sudah berhenti, kau akan kelelahan jika terus memegang payung itu"

Kuberikan payung itu padanya, Viviena menutupnya lalu membawanya.

"Dimana kau tinggal?" Tanyaku

"Tidak jauh dari sini, hanya 100 meter dari sini"

"Ayo kita kesana"

"Kau mau kerumahku?"

Aku menatapnya, mungkin aku akan merasa bersalah yang berlebih pada Emma jika Emma tau apa yang sedang kulakukan sekarang pada wanita ini.

Aku mengangkat kedua bahuku, memberinya isyarat kalau aku ingin kerumahnya.

Viviena tidak menjawab dirinya terus melangkahkan kakinya, kami berdua berhenti didepan pintu rumah, rumah kayu tidak besar tapi terlihat rapi dan bersih, sepertinya tidak ada orang.

Aku masuk ketika Viviena selesai membuka kunci pintunya tanpa permisi.

"Sebentar aku akan mengambilkanmu minum"

Surrender With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang