Penjelasan 17

112 10 2
                                    


Pakaian kami sudah lebih dari cukup untuk membuktikan bahwa yang kami ucapkan adalah kenyataan karena pakaian bangsawan ini tidak dapat ditiru oleh sihir manapun dan oleh siapapun. Sebenarnya dapat di tiru, namun imitasi tak akan mengalahkan yang asli bukan?

Author POV

Kini lapangan utama menjadi riuh dan Reans masih menatap tak percaya yang ada di depannya.

Tak lama kemudian bel pertanda waktunya siap-siap untuk makan malam berbunyi.

Memang tadi Rora menemui Reans saat pelajaran terakhir selesai dan ternyata pertemuan ini memakan waktu yang cukup lama sehingga bel pertanda makan malam kurang 1 jam lagi berbunyi.

"Kenapa kalian di sini semua? Ayo kembali ke kamar masing-masing! Sebentar lagi makan malam! Pangeran Akrore silahkan mengikuti saya," Kata salah seorang pembimbing di sekolah asrama Rhebeia yang tiba-tiba mengintrupsi kami.

Para murid pun bubar menuju kamar masing-masing namun Reans masih terpaku di depan Rora.

"Kita selesaikan ini setelah makan malam. Banyak yang harus kita urus," Kata Arega lalu melangkah pergi. Kemudian Rora dan lainnya juga mengikuti jejak Arega pergi dari lapangan utama menuju kamar.

Hanya Reans yang masih terpaku di sana.

Sedangkan Axe mengikuti guru pembimbing itu.

~~~~~~~~~









Makan malam

Suasana makan malam di aula dipenuhi bisik-bisik tentang kejadian tadi di lapangan utama dan para murid sesekali melirik ke arah meja Rora.

Salah satu pembimbing maju ke depan dan mengumumkan sesuatu.

"Seperti yang kalian ketahui, sekolah kita mempunyai program sekolah formal singkat untuk para bangsawan yang dididik privat oleh kerajaan masing-masing. Program yang diadakan selama 3 bulan ini bertujuan agar mereka yang menjalani pembelajaran secara privat setidaknya mempunyai pengalaman bersosialisasi dan mendapat pengalaman sekolah formal," Pembimbing itu menjeda kalimatnya beberapa saat dan mengisyaratkan kepada seseorang yang di belakangnya maju.

"Kali ini akan ada pangeran yang mengikuti program sekolah kita ini. Pangeran Akrore dari kerajaan Raithan. Sesuai dengan kekuatan dan umurnya, pangeran Akrore akan masuk ke kelas kekuatan murni campuran," pembimbing itu selesai berbicara dengan disambut suara riuhan para murid.

Ada yang kecewa, senang, antusias, dan lainnya. Pembimbing itu lalu mempersilahkan Axe duduk di bangku yang disediakan.

Axe memang menuju bangku yang disediakan tapi ia berdiri di samping bangku itu beberapa saat, lalu menarik bangku itu hingga menimbulkan suara berderit cukup kencang sehingga semua orang menatapnya.


Drt. .....


drt. .......



drt...

Axe menarik kursi itu menuju ke tempat meja makan yang di tempati Rora dan kakak-kakaknya beserta Erasta. Lalu Axe menempatkan diri di samping bangku Rora.

Setelah Axe duduk, suasana masih hening dan semua nya menatap Axe tak berkedip sehingga Axe harus berpura-pura batuk untuk menyadarkan semua orang.

Uhuk-uhuk

Barulah semua orang kembali pada kegiatan masing-masingnya.






Rora POV

Kenapa Axe harus selalu membuat dirinya jadi pusat perhatian?  Apa dia tak punya malu? 

Dasar

My Vampire And My WerewolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang