Masuknya Dave 13

171 14 5
                                    

Raja Remor hanya menghela nafas , tetapi ia juga menuruti kata raja Aimer.

Ia pulang ke kerajaan nya menggunakan portal. Dan memikirkan cara membujuk istrinya agar dapat menunggu hingga lusa untuk permintaan nya itu. Raja Remor percaya pada keponakannya itu ,pada Arega.

Ia akan menuruti apa yang dikatakan Arega . Karena ia yakin itu yang terbaik .

~~~~~~

Sekilas info : batu serendibite biasanya dibandrol dengan harga sekitar 25 milliar per karat. Jika diurutkan dari yang termahal, batu serendibite menempati urutan ke tiga setelah batu........(Prisi lupa namanya) dan Red Diamond (berlian merah). Sumber sudah lama kemungkinan sudah berubah urutan harganya.

Malam berlalu terganti pagi. Saat ini raja Remor menatap makanan di hadapannya dengan malas.

Bukan karena tidak enak tapi ia masih memikirkan cara bagaimana mengatakan pada istrinya tentang batu yang dimintanya.

"Ada apa? Apakah makanannya tidak enak? Kupikir ini kesukaanmu?" Sang permaisuri menatap suaminya dan makanan bergantian secara heran.

"Ah, bukan begitu. Ini tentang.......ten..tentang ....ba..." Saat raja Remor telah mengumpulkan sisa keberanian untuk mengungkapkan tentang batu serendibite, pintu ruang makan terbuka.

Kriet

"Pagi bibi, paman. Paman ingin mengatakan batu yang bibi minta besok akan ada," Pangeran Arega datang memotong pembicaraan dan ikut duduk di meja makan.

Mungkin jika anak-anak lain yang seusia pangeran Arega dibandingkan dengan pangeran Arega mereka belum lancar berbicara dan berjalan.

Pangeran Arega bahkan menguasai berbagai bahasa, dan juga berbagai mantra (walau pangeran Arega tak dapat menggunakannya tapi itu cukup membantu). Pangeran Arega juga dapat menentukan keputusan yang tepat untuk suatu masalah dalam sekejap detik.

Terkadang raja Aimer merasa terbantu dengan sikap putranya itu. Masalah di kerajaan nya berkurang drastis sejak pangeran Arega turun tangan ikut mengatasinya, tapi raja Aimer juga khawatir.

Ia merasa putranya terlalu hebat. Di saat seharusnya anak seusianya bermain, pangeran Arega malah memilih mengurusi kerajaannya.

"Benarkah? Kenapa kau tidak mengatakan dari tadi? Terima kasih, maaf kalau permintaan ku merepotkan," sang permaisuri yang tadinya matanya berbinar kini meluruh terganti dengan tatapan mata sendu.

"Jangan meminta maaf. Itu tidak merepotkan sama sekali sayang. Jadi bagaimana Arega?"raja Remor mengalihkan pandangannya menuju pangeran Arega.

Ia takkan sanggup melihat sang pemilik hatinya bersedih. Apapun akan raja Remor lakukan bahkan walau itu membuat raja Remor menderita.

"Apa yang kau katakan suamiku?! Sekarang masih jam sarapan! Jadi biarkan keponakan tersayang ku harus makan dahulu!" tiba-tiba permaisuri menyela.

Perubahan mood dan raut wajahnya begitu mengerikan. Sangat cepat. Dasar ibu hamil.

Pangeran Arega hanya tersenyum melihat tingkah bibinya dan tadi apalagi permaisuri mengatakan keponakan tersayang? Tentu saja dia kan hanya punya satu keponakan dan itu hanya pangeran Arega.

Setelah itu hanya terdengar adu tempur antara sendok, garpu, pisau dan piring di meja makan. Mereka memakan makanan dalam diam walau sesekali diselingi candaan.

Takkan ada yang mengira bahwa yang duduk disana adalah raja Remor. Raja yang terkenal kedinginannya, tapi di sana dia terlihat penuh senyuman dan manja.

Setelah makan dan telah dibereskan para pelayan, pangeran Arega mulai mengeluarkan beberapa buah batu serendibite dengan berbagai bentuk.

"Pilihlah bi, mana yang kau suka? Nanti akan ku masukkan kekuatan bulan kedalamannya," Kata pangeran Arega.

Pangeran Arega tak ingin jika nanti ia harus mencari ulang batu serendibite karena bentuk, ukuran dan fisik lain batu itu tak disukai bibinya.

Dan akhirnya setelah beberapa jam yang dipenuhi keheningan dan helaan nafas, permaisuri memilih batu serendibite.

Lalu tiba-tiba pangeran Arega memegang batu-batu yang tak dipilih permaisuri dan menghancurkannya dengan tangannya.

Ia tak ingin jika nanti bibinya berubah pikiran. Karena ini bahkan sudah hampir siang dan waktunya habis untuk memilih batu. Bukankah mood wanita sangat cepat berubah? Mengerikan.

"Aku permisi bi, paman. Aku akan pergi untuk memasukkan kekuatan bulan kedalamnya, " pamit pangeran Arega kepada raja Remor dan permaisuri.

"Tunggu Arega, ada yang ingin aku bicarakan sebentar tetapi hanya 4 mata, bisa kau ikut paman sebentar?"cegah raja Remor setelah mendengar kata-kata pamit dari pangeran Arega.

Pangeran Arega hanya menganggukkan kepala pertanda mengiyakan permintaan raja Remor.

"Aku pergi sebentar sayang. Jika ada apa-apa bisikan saja namaku, oke?"raja Remor meminta izin pada sang permaisuri.

Permaisuri hanya tersenyum dan mengangguk.

"Ayo Arega,"

Raja Remor dan Arega menuju ruang pribadi raja Remor.

Setelah bunyi pintu ditutup terdengar, pangeran Arega langsung berbicara.

Salah satu sifatnya yang selalu to the point, tak suka basa-basi.

"Ada apa paman? Jika paman ingin mengetahui cara memasukkan kekuatan bulan ke dalamnya dan bagaimana bisa aku mempunyai kekuatan bulan, maka ikutlah denganku! Jangan banyak tanya dan bicara! Cukup lihat dan dengarkan apa yang terjadi! Tanya lah jika memang membingungkan tapi nanti saat kita telah mendapatkan batu serendibite dengan kekuatan bulan di dalamnya," pangeran Arega langsung berbicara panjang lebar bahkan sebelum raja Remor mengucapkan sepatah kata apapun.

Raja Remor sudah terlalu biasa dengan sikap pangeran Arega yang to the point dan selalu tepat sasaran.

"Hm. Baik. Ayo " raja Remor mengerti dan menuruti perkataan ponakan satu-satunya itu.

Mereka pergi menggunakan portal yang dibuat salah satu orang kepercayaan pangeran Arega.

Bahkan dengan umur semuda itu, pangeran Arega sudah mempunyai bawahan. Bawahannya tentu umurnya lebih tua dari pangeran Arega.

Karena pangeran Arega werewolf murni tanpa ada satu pun yang ikatan yang mencampuri darahnya, maka pangeran Arega hanya mempunyai kekuatan werewolf. Ia tidak bisa membuat portal yang biasanya dilakukan kaum penyihir.

Mereka pergi ke suatu bukit yang asing bagi raja Remor dan menemui seorang petapa yang telah tua renta.

"Maafkan aku bila kedatangan kami kemari mengganggumu tetapi bangunlah sekarang!" pangeran Arega membisikkan kalimat itu ketelinga petapa.

Perlahan mata petapa itu terbuka dan menatap pangeran Arega dan raja Remor.

"Pangeran, dan siapa yang bersama pangeran? Ada apa pangeran kemari?" petapa bertanya kepada pangeran Arega.

Raja Remor terkejut. Bagaimana mungkin ada yang tidak mengenalinya?

Padahal ia dan pangeran Arega berbeda umur sangat jauh, tentu saja ia lebih lama hidup didunia ini, tapi malahan yang dikenal petapa ini adalah pangeran Arega.

"Terima kasih telah mengenaliku kakek. Dia adalah pamanku. Aku kemari ingin agar kakek mau untuk memberikannku sedikit kekuatan bulan untuk dimasukkan kedalam batu ini," Pangeran Arega memperlihatkan batu serendibite yang dipilih permaisuri kepada petapa.

"Tentu aku mengenalimu. Aku mendapat penglihatan tentang dirimu dan batu serendibite itu. Ternyata penglihatan ku benar mengenai permintaanmu itu pangeran Arega. Dan mengenai kekuatan bulan yang kau minta aku tidak bisa.....................................

《》

Bersambung

Gambar : batu serendibite dengan berbagai bentuk.

Ternyata setelah di cek beberapa multimedia/gambar di beberapa bab hilang. Mungkin nanti akan direvisi jika ada waktu atau dicarikan gambarnya lagi yang sesuai.

My Vampire And My WerewolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang