Asrama 9

127 12 3
                                    


"Tentu. Ia hanya meminta satu orang muda untuk membantunya, dan mungkin untuk ia latih menjadi penerusnya," jelasku.

"Baiklah. Aku akan menurutimu untuk bersekolah, " akhirnya dia menurut.

Axe sebenarnya berencana menginap beberapa hari lagi tetapi ayahnya menyuruh pulang untuk urusan kerajaan sehingga ia memutuskan pulang menuruti ayahnya.

**

Makan malam

Erasta  POV

"Vei, ehmm nanti kau akan tidur di mana?" tanyaku dengan malu-malu.

Ah ada apa denganku, sungguh memalukan.

"Di kamarku sendiri dan kalau kau mau memintaku untuk tidur bersamamu, urungkan niatmu! Aku mau tidur sendiri. Tak ada alasan!" Katanya dengan cepat disertai raut wajah tenang dan tegas.

Yah sendirian.

"Kenapa sih kamarnya harus terpisah, kita kan sudah menjadi suami dan istri?'' gerutuku yang ternyata masih didengar Veily

"Memang harus begitu, ibu dan ayah saja punya kamar pribadi sendiri," katanya memutar mata malas menyautiku.

"Lagi pula, itu untuk menjaga privasi. Walaupun kita sudah menikah tetap saja kita kan mempunyai privasi walau mungkin tak seberapa dan nanti jikalau kau menikah lagi, kan tidak mungkin dua istri dalam satu kamar," kalimat terakhirnya membuatku tersedak.

Uhuk uhuk

Dia memberikanku minum sambil mengelus punggungku.

"Veily kau bicara apa? Istri? Kamu saja sudah cukup untukku! Bahkan melebihi kata cukup, masa aku mau nambah! No!!"suaraku naik satu oktaf.

"Tapi kan siapa tau. Banyak kok raja yang istrinya lebih dari satu. Aku gak masalah kalau kamu mau nikah lagi, yang penting aku harus jadi permaisurinya dan ratu dari para ratu. Yang lain jadi selir aja, " katanya santai sambil menyuapkan sesendok makanan ke dalam mulutnya tidak terganggu dengan nadaku.

Aku melongo. Mana ada orang yang mau di madu  Sabar punya istri kayak gini harus sabar. Huft

"Gak!! Satu tetep satu dan kamu pasanganku, masa aku punya lebih dari satu pasangan!" Kataku tegas.

"Tapi kan," cukup sebelum ia berbicara lagi aku langsung mencium pipinya dan melesat pergi masuk ke kamar. Tak lupa ku kunci pintunya.

"ERASTAAAAAA.....," wow suaranya menggelegar sampai ke kamar. Hahaha biarkan saja, siapa suruh berdebat hal yang tidak penting seperti itu.

******

Sebulan setelah kejadian makan malam.

RORA POV

Aku merasa ada yang janggal dengan sikapnya. Ia bersikap biasa saja seperti tak terjadi apa-apa dan selalu tersenyum. Sebulan yang lalu sampai sekarang bahkan ia tak pernah memaksa ku untuk tidur bersamanya.

Hei jangan berpikiran kalau aku menginginkan tidur bersamanya! Aku hanya heran. Semoga tidak ada sesuatu yang dia rencanakan yang akan membuatku sengsara nantinya.

"Kenapa melamun? Ayo kita harus berangkat sekarang, " Erasta berkata sambil menggeret koper menuju mobil kerajaan.

"Ekhhmm, tak apa. Aku hanya memikirkan kak Al, "Kataku sambil masuk mobil.

My Vampire And My WerewolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang