"Tolong jangan sebutkan nama keluargaku dan darahku. Cukup sebutkan Atheurora Veily. Kekuatan orang tua dan masuk kekelas apa. Kau tau siapa aku kan?"kata Rora dalam ketenangan sehingga tak ada yang tau mereka bertelepati.
"Baik, Putri. Kau adalah pemimpin werewolf terkuat selain .......
--------------
"Baik, Putri. Kau adalah pemimpin werewolf terkuat selain black werewolf,"
"Baik terima kasih," Kata Rora sambil tersenyum kepada seluruh murid dan guru di sini. Mengabaikan kata peramal dalam telepati.
Yang penting peramal telah menutupi identitasnya saja sudah cukup bagi Rora.
"Kalian bisa duduk di meja yang telah disiapkan. Besok kalian bisa duduk dengan teman kalian dan membaur, masih ada 3 murid baru lagi,'' Kata salah satu guru pembimbing.
Kemudian ketiga murid itu berjalan menuju peramal. Satu persatu mengulurkan tangannya.
"Arega Arthen Aimer. Keturunan werewolf murni. Mempunyai darah bangsawan. Masuk ke kelas kemurnian werewolf, "
"Dave Phile Vouran. Keturunan werewolf dan penyihir. Darah bangsawan. Masuk ke kelas campuran,"
"Al-Alprom Roy. Keturunan murni werewolf, tapi ada kekuatan lain, masuk ke ke-kelas kemurnian campuran,"kata peramal gugup.
Sama seperti Rora, Al bertelepati dengan peramal.
"Tak usah menyebutkan nama belakangku, darahku, dan siapa aku !! MENGERTI ??!" Kata Al.
"Ba-baik,"kata peramal gugup plus ketakutan.
Kemudian Arega, Al, dan Dave duduk semeja dengan Rora dan Erasta. Para murid perempuan melihat hal itu merasa iri. Bagaimana tidak? Rora satu-satunya perempuan diantara mereka.
Rora POV
"Kuharap kalian tak mengatur hidupku di sekolahan ini!" Tuntutku kepada para kakakku yang baru saja duduk.
Sudah kuduga mereka akan sekolah di sini huft.
"Kakak jamin tidak, mungkin, "kata kak Arega
Menyebalkan
Memang meja kami agak jauh dari jangkauan murid lainnya jadi aman berbicara tanpa didengar siapapun.
"Tapi kakak ingin kita selalu makan bersama. Di luar kita boleh tidak saling kenal ataupun menatap tapi jika waktu makan kita harus berkumpul,'' lanjut kak Arega.
"Tapi kak, aku juga ingin makan bersama temanku nantinya, "bantahku memohon.
"Sayang, ini cuma untuk sarapan dan makan malam. Kalau siang kau bisa bersama teman-temanmu. Kakak cuma ingin kita sama seperti dulu makan bersama, "Kak Arega sangat pandai bermain kata sehingga aku pun tak dapat berkutik dibuatnya.
"Baik kak," kataku menyerah. Debat dengan kak Arega tak kan membuatku menang yang ada selalu salah.
"Lagi pula bagaimana bisa kak Arega masuk kesini? Bukannya umur kak Arega sudah melebihi batas?''
"Ah, itu, ya bisa saja, sudahlah jangan kau pikirkan,'' elak kak Arega.
"Dan Al kau jangan mengganggu Aurora ku. Biar dia bebas. Kita hanya saling kenal jika di meja makan. Di luar jangan buat kontak apapun yang memicu konflik, "Kak Arega menatap kak Al, menghindari tatapanku untuknya.
![](https://img.wattpad.com/cover/91956950-288-k88441.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Vampire And My Werewolf
Werewolf----- ------ Tak pernah terbayang olehku hanya karena tak sengaja menemukan seorang vampire yang tergeletak tak berdaya, itu dapat mempengaruhi kehidupanku bahkan menentukan kematianku. Atau mungkin ini adalah sebuah kesengajaan? _Rora Ini bukan t...