Aku menatap nya tak percaya, bahkan mata ku bisa lepas jika aku terus menatap nya.
"Ingat jangan protes, atau nanti akan kucium kau,"ancam Erasta kepadaku.
Lalu Erasta semakin mendekap erat diriku.
Karena aku malas berdebat dan dari kemarin aku belum tidur sepertinya membolos bukan hal yang buruk.
Setidaknya aku akan beristirahat.
Author POV
Segera setelah Axe masuk ke dalam kamarnya, ia beristirahat sebentar sambil menunggu waktu sarapan. Ketika waktu sudah mendekati jam makan pagi, Axe segera mandi dan melesat menuju aula untuk sarapan.
Axe berjalan menuju meja Arega dan duduk di salah satu kursi.
"Dimana Aurora? " tanya Arega.
"Kukira dia sudah berangkat duluan. Seperti nya dia kelelahan, mungkin dia akan beristirahat dan absen untuk hari ini, " jawab Axe menenangkan Arega.
"Lalu dimana Erasta? " tanya Alprom penuh curiga.
"Sudahlah, mungkin dia menemani Rora, akan lebih baik jika Rora ada yang menemani, " Dave berusaha menenangkan Alprom supaya tidak selalu berfikir negatif tentang Erasta.
Setelah sarapan berlalu Arega, Alprom, Dave dan Axe pergi menuju kelas masing-masing.
Sebenarnya tentu saja Alprom ingin pergi menemui Rora tapi Arega melarangnya dengan dalih membiarkan Rora beristirahat.
Mereka fokus mengikuti pelajaran di dalam kelas, walaupun tanpa mereka mengikuti pelajaran pun mereka sudah pasti bisa, tapi mereka ingin menikmati waktu bersekolah umum yang tak pernah mereka dapat selama ini.
Saat di kelas Axe mencoba menghubungi Rora dalam telepati, jujur sebenarnya dia tidak tau mengapa Rora tak memperlihatkan batang hidungnya.
' Theve.....
Theve......
Theve.....' Axe tetap memanggil Veily dalam telepatinya, walau pun sudah berjam-jam ia memanggil Rora, panggilan Axe tak pernah di respon oleh Rora.
Hingga saat menjelang pelajaran yang mendekati makan siang, Rora merespon panggilannya.
Rora POV
'Theve......
Theve......
Theve...... '
Samar-samar aku mendengar suara Axe memanggil ku. Ternyata benar Axe memanggilku lewat telepati.
'Theve......
Theve.....'
'Ada apa?' Tanyaku dalam telepati dengan keadaan setengah sadar. Segera aku membuka mata dan mengusap mata perlahan, mulai menyadarkan diri seutuhnya.
'Kau dimana? Kau tidak masuk kelas?' tanya Axe.
'Ah itu... Aku akan membolos sehari. Erasta mengurungku, lagi pula aku juga mengantuk,' kataku setelah sadar sepenuhnya.
Aku melihat Erasta di hadapanku. Dia masih saja memelukku seperti posisi tadi pagi.
'Baiklah, nanti aku akan kekamarmu setelah kelas selesai,' jawab Axe.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Vampire And My Werewolf
Werewolf----- ------ Tak pernah terbayang olehku hanya karena tak sengaja menemukan seorang vampire yang tergeletak tak berdaya, itu dapat mempengaruhi kehidupanku bahkan menentukan kematianku. Atau mungkin ini adalah sebuah kesengajaan? _Rora Ini bukan t...