Duduk sendirian di bangku taman ternyata cukup menenangkan sedikit emosiku, tentu saja dibantu dengan pengaturan nafas. Tarik nafas dan hembuskan berulang kali.
Angin membawaku masuk ke dalam ingatanku, dimana aku dan Veily bertemu untuk pertama kalinya.
Flashback on
Kerajaan Eretheia yang terkenal sebagai kerajaan werewolf terkuat kedua dan yang disegani mengirim utusan ingin bertemu ayah? Ada apa ini? Walau aku tau bahwa kerajaan ayah juga merupakan kerajaan dengan posisi yang sangat dihormati dan disegani maka tak jarang ada pertemuan dan banyak utusan yang mengirim undangan untuk bertemu, tetapi ini berbeda, ini adalah undangan dari klan werewolf dan dari kerajaan yang jarang mengirim utusan untuk pertemuan pribadi.
Tak membantah kata tetua, kami hanya menurut untuk pergi menemui raja Aimer atas undangan yang dia berikan.
Saat pertama bertemu mereka, kesanku adalah mereka sangatlah sangar. Bagaimana tidak? Hampir seluruh laki-laki dari pihak raja Aimer memiliki badan yang kekar, bukan, bukan hampir tapi semuanya.
Entah dari werewolf yang termuda ataupun yang tertua, mereka semua nampak gagah dengan bahu yang kokoh. Dengan wajah yang tegas khas kaum werewolf membuat diri mereka terlihat semakin sangar atau mungkin agak terlihat kurang bersahabat.
Aura mereka terpancar dengan kuat. Seperti putra pertama raja Aimer, pangeran Arega, dari matanya terlihat dia bijak namun juga matanya menatap sangat tajam. Pangeran Alprom yang menyambut kami sekeluarga dengan geraman yang terdengar mengerikan dan tatapan membunuh. Dan yang paling membuat heran, pangeran Dave yang sangat ramah dan murah senyum saat bertemu kami. Terlihat sangat bersahabat atau mungkin terlihat aneh? Terlepas dari itu semua, mereka tetap perlu diwaspadai.
Ketika raja Aimer menyebut nama putrinya, jantungku berdetak dengan kencang. Padahal aku belum tau seperti apa rupa putrinya, tetapi dari namanya saja jantungku telah terpacu berdetak lebih cepat. Lalu saat dia mulai keluar dari persembunyiannya, dari belakang punggung ayahnya,
Deg deg deg
*Veily saat itu
Oh bau nya sangat memabukkan. Wangi vanilla, menenangkan dan menyenangkan. Aku memejamkan mata sejenak menikmati harumnya yang menguar diterpa angin. Setelah membuka mata dia menyambutku dengan garang beserta geraman khas werewolf.
Ggrrmm
Aku yang tak mau kalahpun, mendesis mencoba terlihat sedingin mungkin dan membangun tembok diantara kami. Sebenarnya aku mendesis untuk menutupi kalau aku terpana saat aku menikmati harumnya tadi. Akan terlihat memalukan jika aku tertangkap terpesona padanya dipandangan pertama padahal dia menggeram menciptakan jarak, mengingatkan kami berasal dari klan yang berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Vampire And My Werewolf
Werewolf----- ------ Tak pernah terbayang olehku hanya karena tak sengaja menemukan seorang vampire yang tergeletak tak berdaya, itu dapat mempengaruhi kehidupanku bahkan menentukan kematianku. Atau mungkin ini adalah sebuah kesengajaan? _Rora Ini bukan t...