Kaki yang putih berlari dengan sangat kencang dilapangan hijau dekat rumahnya, tangannya merentang tinggi keatas, dan rambutnya berterbangan kemana-mana.
Senyum lebarnya dibibir merah, mata indahnya terpejam rapat. Seperti tidak ada beban sama sekali diwajahnya yang cantik dan terlihat polos. Kesempurnaannya memang sangat indah, ketika dirinya bahagia.
Tiba-tiba kaki itu berhenti, dan mata indah itu terbuka lebar sambil menatap kedepan dengan senyum mengembang.
"Hello little pretty, How are you?" sapa Gigi setelah melihat Morgan berhenti dihadapannya. Yeah, gadis cantik itu bernama Morgan.
"I'm fine, aunty Gigi. Apa yang kamu lakukan disini?" ucap Morgan yang masih memamerkan senyum indahnya, jika ada orang lain yang melihat ini, pasti Morgan sudah diculik oleh orang lain buat dijadikan milik orang yang menculiknya.
"Hahaha... Aku ingin bertemu little petty." Gigi terkekeh sambil mengelus rambut pirang gadis remaja dihadapannya.
"Oh yeah, siapa dia?" tanya Morgan dengan wajah penasaran yang dia buat.
" Dia adalah Morgan, apa kamu tahu dia?" balas Gigi sambil menatap Morgan serius.
"Hmm... Aku tahu, ayo ikuti aku jika kamu ingin bertemu dengannya."
Gigi tertawa kencang, dia merasa geli dengan kelakuan Morgan, gadis itu sudah bertambah besar tapi kelakuannya masih seperti anak kecil. Tapi itu tak masalah asalkan gadis itu bahagia.
Morgan berjalan kearah toko roti yang diikuti oleh Gigi, disana banyak pembeli yang mengantri memesan roti.
Morgan berjalan masuk kedalam ruangan pembuat roti, Gigi menunggu disalah satu meja disana. Seorang laki-laki tampan mengahampirinya dan duduk dihadapannya, Gigi tersenyum lebar melihat siapa yang datang.
"Kau menunggu gadis remaja itu, sayang?" tanya pria didepannya.
"Iya, dia sedang berada didalam ruangan pembuatan roti, mungkin dia ingin bertemu dengan aunty Alice."
Pria itu mengaguk, dia mengambil salah satu roti dan memakannya.
"Evan, kau sudah tahu asal usul Morgan?"
Pria bernama Evan menatap Gigi sambil memakan roti yang dipegangnya.
"Aku tahu, dia anak dari Jon musuhku dulu dan sahabatku, Jon meninggalkan mereka untuk menjalin kasih dengan wanita iblis. Sampai sekarang Jon belum sama sekali bertemu dengan mereka."
Gigi mengepalkan tangannya erat, jadi selama ini Morgan belum pernah bertemu ayahnya, dari dia bayi sampai dia sudah remaja.
"Ibu Morgan kemana? Aku tidak pernah melihatnya disini."
"Bella telah meninggal, ketika melahirkan Morgan, Bella kekurangan darah dan dia juga mengalami depresi berat, karena Bella tidak bisa bertahan, akhirnya Bella menyerah dan tidur selamanya."
"Oh my god, it's mother gone." Gigi merasakan sedih mendengar cerita Evan, apalagi Morgan masih bayi sudah ditinggalkan kedua orangtuanya.
Evan mengaguk lemas, dia melihat sendiri, proses melahirkan sahabatnya, tanpa seorang suami disampingnya. Evan sangat marah dengan Jon, selama enam belas tahun dia tidak terlihat batang hidungnya sekali pun. Dia seperti tertelan bumi.
Tapi sekarang Evan akan Mencari Jon, dia harus memberikan kabar ini, sebelum Morgan kembali bertanya yang ke seratus kalinya dan gadis itu bertumbuh dewasa.
'Dimana ayahku? '
Morgan keluar dari ruangan pembuat roti, dia berlari menuju meja yang diduduki Evan dan Gigi. Sampai disana, Morgan dengan cepat memeluk Evan dengan erat.
"I miss you Uncle, you miss me?" ujar Morgan senang, apalagi melihat paman tampannya.
"Hahaha... I very miss you too little cake."
Morgan mengeratkan pelukannya, dia sangat senang melihat Evan kembali ke toko roti ini. Deheman kecil, menyadarkan Morgan dan dengan cepat melepaskan pelukannya. Wajah Morgan memerah, membuat Evan dan Gigi tertawa terbahak - bahak.
"Stop it, aku malu. "
Mereka menghentikan tawanya, Evan menarik Morgan untuk duduk disebelahnya dan mereka memulai bercerita.
Continued!
Maap yaa banyak kesalahan, baru engeh soalnya hehe. Jangan lupa vote & komen apa aja dah, makasih kalian semua yang sudah membaca cerita ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Morgan (On GOING)
General FictionMencari keberadaan anak dan kekasihnya yang tidak pernah dia ketahui selama enam belas tahun, sampai dia sudah berumur 39 tahun tetap saja dia tidak mendapatkan lokasi keberadaan kekasihnya dan buah hatinya. Dia tidak tahu anaknya berkelamin laki-l...