Yuhuuu.. Vote & Comment!
Sorry late, lagi bad mood ngetik.
Ini ceritanya ada beberapa kisah Dassy dan Ryan yak.
Follow IG gw @bellaauranastasia (promosi)
Happy Reading!
•••
Morgan menatap Dassy yang baru saja masuk kedalam kelas, entah ada apa dengan Dassy, tapi Morgan melihat jika Dassy habis menangis dan marah sangat terlihat di raut wajahnya yang datar itu. Apa ada sesuatu antara Dassy dan Ryan tadi? Jangan-jangan Ryan melakukan sesuatu kepada Dassy, sialan ini tidak bisa di biarkan. Dia akan mendatangi Ryan pulang sekolah nanti.
Dassy duduk di tempatnya dengan tatapan yang hilang entah kemana, ini bukan Dassy yang selalu ceria dan penuh kebahagiaan. Morgan menepuk pundak Dassy agar gadis itu tersadar, mata Dassy bergerak ke kanan, tatapannya yang hilang tadi menjadi kembali. Seketika air mata Dassy turun deras bagaikan air mengalir dari gunung. Morgan tanpa izin, langsung memeluk tubuh rapuh Dassy yang sedang menangis tersedu.
"Please you don't cry, Dassy. Aku tahu pasti Ryan mengatakan sesuatu yang sangat kejam kepadamu, sudah nanti aku akan bertemu dengannya, " ujar Morgan sambil mengelus punggung Dassy.
"Jangan, jangan bertemu dia lagi. Aku mohon, jika aku melihatmu bertemu dengannya dan membicarakan tentang ini kepadanya, aku tidak akan mengagap mu sebagai teman lagi. " Dassy mendorong pelan tubuh Morgan, ditatap sahabatnya dengan datar.
"Oke, aku tidak akan menemukannya. Sekarang kamu jangan menangis, kita buat hari ini menyenangkan. "
"Baiklah. "
Morgan mengambil buku pelajarannya di tas dan menaruhnya di atas meja. "Dassy, nanti Ayahku menginap dirumah aunty Alice. Apa kau mau main dan bertemu ayahku?"
"Maafkan aku Morgan, aku harus segera pulang nanti. Aku ingin melihat kondisi kakakku dahulu, mungkin lusa aku akan main."
"Tidak masalah, salam kan kepada kak Diana."
Dassy mengaguk, dia menundukkan kepalanya sambil menghapus sisa air matanya. Please, tidak ada Dassy cengeng saat ini, batinya.
Di kelas yang lain, Ryan sedang menyenderkan tubuhnya di bangku belakang. Teman-temannya sedang asik bercakap-cakap ria, tapi dirinya sedang melamun karena kejadian tadi. Shit, tubuhnya mulai merasakan kehancuran saat ini. Dassy dan Diana, perpaduan wanita yang akan membuat dirinya mati rasa. Disini dia disalahkan karena Diana menjadi gila, penyebabnya adalah dirinya. Tapi sebenarnya yang salah adalah wanita itu, jangan salahkan dirinya yang akan menghancurkan semua kehidupan Diana, karena wanita itu lah yang merusaknya.
Diana melakukan perselingkuhan bersama Doni anak kapten basket disekolahnya dulu. Diana melakukan make out dengan Doni di toilet belakang sekolah tanpa tahu malu. Yang pertama mengetahuinya adalah Kevin sahabatnya, baru dirinya. Cintanya untuk wanita sialan itu musnah dan menjadi rasa benci. Dia menghancurkan Diana dengan apa gadis itu perbuat, dan jadilah sekarang Diana menjadi gila karena dirinya.
Rasa bangga pada dirinya memang ada, karena itulah yang dia mau. Tidak ada rasa kasian kepada wanita itu, tidak sama sekali. Tapi malah adiknya lah yang mulai menggoyangkan dirinya. Sebenarnya dirinya ingin mendapatkan sosok Morgan karena dia sangat membenci Justin, tapi kehadiran Dassy yang selalu menghalanginya membuat dia jengah dan ingin menekan gadis itu. Dan dia langsung tersadar tentang Dassy, gadis itu adalah adik Diana sialan itu.
"Fuck!" desisnya pelan.
Kepalanya mulai pening memikirkan itu, semuanya serba salah. Tiba-tiba senyum licik keluar dibibirnya, dia ingin mengubah permainan, yaitu, menekan Dassy. Yeah, ini bukan untuk membalas dendam karena kakaknya yang jalang itu, tapi karena sesuatu di pikirannya yang sedang berontak waktu melihat sosok perbedaan Dassy itu disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Morgan (On GOING)
General FictionMencari keberadaan anak dan kekasihnya yang tidak pernah dia ketahui selama enam belas tahun, sampai dia sudah berumur 39 tahun tetap saja dia tidak mendapatkan lokasi keberadaan kekasihnya dan buah hatinya. Dia tidak tahu anaknya berkelamin laki-l...