Morgan - 21

3.9K 155 2
                                    

Hai guys! Don't forget Vote & Comment

Tidak susah kok hanya klik dan ketik saja, thanks!!!

Ceritanya agak kemana-mana yak, dipart nanti cerita tentang Dassy dan Ryan, Banyak Typo yang berterbangan!

***

Ariana Grande - No Tears Left To Cry

••

Mobil Jon berhenti di perkarangan rumah milik keluarga Platten, Jasmine turun bersamaan dengan Jevita yang sudah berlari menghambur memeluk Jasmine. Jon berjalan kearah Jordan yang sudah berdiri di pintu utama, tangannya menepuk pundak Jordan.

"Thanks, jika besok kau mau ikut. Datang saja langsung ke tempat yang Jasmine beritahu, "ujar Jon.

"Your welcome, baiklah. Apa kau mau langsung ke rumah bibi Alice? "

"Tidak, aku langsung ke kantor untuk tanda tangan laporan. Bilang ke mom aku langsung pergi. "

"Oke, hati-hati. " Jon mengaguk, di berbalik berjalan ke arah mobilnya.

"Jasmine thanks sudah menemani aku ke sana. Aku berhutang budi denganmu, " ujar Jon. Jasmine mangaguk, tangannya menepuk pundak Jon untuk memberikan kesabaran.

Lalu dengan segera Jon melangkah mendekati mobil, sebelum dia masuk kedalam. Dia tersenyum ke Jordan dan dibalas juga dengan lambaian tangannya, Jon langsung masuk kedalam dan menyalakan mobilnya, lalu menjalankan mobil miliknya ke jalan raya. Jasmine yang sedang menggendong Jevita menghampiri Jordan yang masih berdiri tegap ditempatnya. Jordan mengulur tangannya ke pinggang Jasmine dan membawanya masuk kedalam rumah keluarga Platten.

"Aku menjadi sedih Jordan, " gumam Jasmine.

Tangan Jordan mengusap lembut pinggang ramping Jasmine, "Sudah nanti juga akan selesai masalah Jon. Sekarang kita menikmati malam indah nanti, " Jordan menggoda Jasmine dengan membisikan kata-kata yang membuat wanitanya bersembur merah dipipinya.

Shit! Sudah tua masih saja menggoda, gumam hati Jasmine.

Morgan menulis catatan yang diberikan guru biologi, catatan yang banyak membuat Morgan menghela nafasnya setiap menulis ke paragraf baru. Tangannya terus bergerak mengikuti huruf yang ada di buku tebal di depannya, dia harus menyelesaikannya sebelum ada tugas tambahan lagi nanti. Ryan yang berdiri di depan pintu sambil memperhatikan Morgan yang sedang mencatat tanpa ada gadis sialan disampingnya.

Ryan melangkah mendekati Morgan tanpa membuat Morgan menyadari kehadirannya, sampai di samping gadis itu. Ryan duduk di bangku samping Morgan, tangannya mulai memegang tangan Morgan. Tapi sebelum Morgan menoleh kesamping, sebuah tangan putih milik seseorang memukul tangan Ryan dengan kencang, sampai tangan Ryan memerah. Morgan dan Ryan mendongak siapa yang melakukannya, ternyata Dassy yang melakukannya.

Muka Dassy yang datar sambil menatap Ryan, membuat Morgan meringis ngeri melihat sahabatnya ini. Ryan berdiri dan berhadapan dengan Dassy yang sedari tadi berdiri.

"Gadis barbar! Kenapa kau disini? " tanya Ryan geram, karena gadis itu telah merusak suasana menggoda Morgan.

"Yang harus bertanya itu, aku. Kenapa kau disini playboy? Kau mau di cekik oleh Justin? Nanti aku tambah mengikatmu di gudang. Mau? "

Morgan (On GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang