Morgan - 18

3.8K 164 0
                                    

Vote & comment!

Kalau gak jelas comment aja!
Thanks.
Follow if you want.

*****

Jon mengendarai mobil hitamnya dengan pikiran melayang-layang ke masa lalu. Harusnya Jon membawa supirnya untuk menggantikan dirinya yang mulai terbuai kealam sadar. Jon selalu mengontrol pikirannya dengan menggelengkan kepalnya agar bisa berhenti memikirkan masa lalunya. Ia pusing harus seperti ini terus, Jon ingin sekali cepat selesai dengan masalah yang dihadapinya. 

Mobil Jon berhenti dirumah Alisya Platten, ia berjalan masuk kedalam. Dia bertemu Jasmine yang sedang menata bunga kesukaannya di meja naskah. Jon menghampiri Jasmine, belum juga Jon menyapa Jasmine sudah berbalik dan berteriak kencang, "Jon! What's up?! "

Jon berdecak kesal dengan kelakuan Jasmine, dia memang gak pernah berubah. Dari masa-masa sekolah sampai sekarang sama saja. "Hai Jasmine, aku ingin bertemu Mom Alisya. Dimana dia? " tanya Jon dengan ramah.

"Mommy sedang pergi membayar arisan para ibu-ibu kaya, mungkin sebentar lagi pulang. Kau makan dulu saja sana, aku tadi memasak udang tepung. " ujar Jasmine, Jon mengaguk dan melenggang pergi kearah ruang makan.

Jasmine yang melihat punggung tegap Jon yang menjauh, menggeleng-geleng kepalanya. Jasmine tau, pasti mau curhat-curhatan tentang Bella, Jasmine jadi gemas dengan tingkah Jon yang seperti anak gadis yang abis di putusi cintanya. Jasmine kembali menata bunganya yang indah-indah seperti dirinya. Hahaha ingat Jasmine kau sudah tua, bisik batinnya.

Jon menatap piringnya yang kosong, kenapa ia jadi tidak nafsu makan seperti ini. Ia merasa menjadi pria lemah dan cengeng, karena cintanya yang hilang ini. Dimana Alisya sekarang, kenapa belum pulang-pulang juga. Jon ingin memeluknya dan menumpahkan isi hatinya yang sedang sesak ingin keluar, karena Jon selalu menahan.

Bunyi mobil terdengar dari sini, mungkin itu Alisya yang sudah kembali dari perginya. Suara Jasmine yang sedang bercengkerama dengan Alisya terdengar juga dari sini, sampai ia memdengar langkah kaki yang datang ketempatnya. "Jon, ada apa kamu datang kesini? " tanya Alisya bingung dengan keberadaan Jon.

"Mom, Bella Mom, di--a... A--ku. "

"Hey Jon, sudah-sudah sayang. Jangan cerita dulu, sekarang kamu relax sebentar. " Alisya menduduki bangku disebelah Jon dan langusung membawa Jon ke dekapannya.

"Mom Jon pria bodoh, Ya? " tanya lemas Jon, ya jika wanita diluar sana yang mengagumi Jon dengan sangat gila, ketika melihat Jon seperti ini pergi mereka mencari yang lain. Inilah sifat Jon kepada Alisya, setelah orang tua Jon meninggal dunia waktu ia masih duduk disekolah dasar.

"Tidak kok, kamu pria yang tegas dan pintar. Oh iya, boleh mom ketemu dengan anakmu itu? Pasti ia sangat cantik. " hibur Alisya, memang dia ingin sekali melihat anaknya Jon dan mencium pipi cucunya itu. Akhirnya aku punya cucu lagi, Pikirnya.

"Besok aku akan membawanya. Mom Jon ingin berbicara tentang Bella yang belum aku temukan sampai sekarang ini, " ujar Jon pelan.

"Apa sayang, mom akan mendengarkannya. " Jon melepaskan pelukannya dan menghadap ke Alisya.

"Kemarin aku menghubungi calon istri Evan, dan meminta dia menceritakan keberadaan Bella. Tapi Gigi tidak memberitahukannya karena ini rahasia yang tidak boleh aku ketahui, akhirnya Gigi memberitahuku tentang Bella selama aku pergi darinya. Bella mempunyai rumah pohon di pegunungan selatan Alberta, ternyata Bella juga membuat surat untukku. " Jon menjelaskannya dengan suara serak khas pria.

"Datanglah, aku tahu pasti disana keberadaan Bella. "

"Tapi aku bingung dimana letak pohon itu, karena disana banyak pohon-pohon juga. "

Morgan (On GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang