Vote & comment!
Kalau gak jelas comment aja!
Thanks.
Follow if you want.******
Sekolah.
Morgan menaruh tasnya di meja sekolah, ia membuka tasnya dan mengeluarkan novel yang akan Morgan baca. Morgan mulai membaca novelnya dan terlarut dalam ceritanya, Morgan tidak sadar ada seseorang yang sedang memperhatikannya dari ujung kelas. Sepasang mata hijau menatap Morgan dengan liar, seperti ingin menerkamnya hidup-hidup.
Murid-murid mulai berdatangan masuk kedalam kelas, jadi sekarang tidak lagi berdua antara Morgan dan seseorang bermata hijau. Gadis berkuncir kuda menghampiri Morgan dan menduduki bangku yang ada disebelah Morgan.
"Hallo Morgan, bagaimana harimu? " tanya gadis berkuncir kuda tersebut.
"Hallo juga Dassy, hariku menyenangkan. Dassy, kau tau kakak kelas kita yang bernama Justin. "
"Justin? Oh my god, dia kakak kelas yang paling tampan dan pintar, tapi dia agak bad boy. Aku kenal, karena dia sangat terkenal. " Morgan mengaguk-aguk kepalanya.
Para murid langsung terdiam, setelah guru sejarah datang. "Selamat pagi semua, saya akan menjelaskan tentang sejarah inggris. Semuanya siapkan kertas kosong dan pulpen, selama saya menjelaskan, kalian harus mencatat yang penting-penting setelah itu, saya akan menilai ringkasan kalian. " ujar Mrs. Yones
"Aku benci seperti ini. " gerutu Dassy. Morgan hanya tersenyum, dan mengucapakan kata sabar untuk temannya.
Seseorang bermata hijau masih terus memperhatikan Morgan, ia tertarik dengan Morgan. Ide licik mulai datang, ia akan membuat Morgan menjadi miliknya, walaupun nanti akan ada konflik dengan seseorang.
Justin mengambil roti yang dia pesan tadi dan langsung memakannya. Ia memandang sekitar dengan teliti seperti mencari seseorang yang sudah lama tidak pernah bertemu dengannya. Kemana dia, tanya hatinya. Justin menghela nafasnya dengan perlahan, ia menoleh kearah siswa yang mulai berdatangan dari arah pintu masuk cafetarian.
Tatapannya tidak lepas dari kerumunan siswa, setelah beberapa menit, tatapanya bertemu dengan seorang gadis yang selama ini selalu menghantui pikiran justin. Morgan. Gadis itu berjalan ke tempatnya bersama teman perempuannya, Justin tersenyum lebar. Sudah satu hari ia tidak melihat wajah jelitanya Morgan and now ia bisa melihat wajahnya untuk menghilangkan rasa rindu didalam hatinya.
Justin merasa lega, dia beranjak dari tempatnya dan melangkah keluar dari cafetarian menuju toilet. Tadi tiba-tiba Justin mendapatkan panggilan alam dari tubuhnya, yang diharuskan Justin pergi ke toilet.
Morgan dan Dassy menyantap makananya masing-masing. Morgan mengambil gelas kaca berisi lemon tea, dan Morgan meminumnya sampai habis. Ia melihat Dassy yang sudah menyelesaikan makannya. Ketika Morgan ingin berbicara, seseorang bermata hijau datang menghampiri mereka dan duduk disebelah Dassy. "Hai, aku ingin berkenalan. Siapa namamu? " tanyanya dan mengulur tangannya ke Morgan.
"Aku Morgan, salam kenal. And siapa namamu? " Morgan menerimanya uluran tangan itu dan langsung dilepas.
"Aku Ryan, salam kenal juga. Hai Dassy. " Dassy mengaguk, sebenarnya dia paling males dengan sosok Ryan.
"Baiklah, aku pergi dulu ada urusan. Bye. " Ryan beranjak dan berlalu pergi, Dassy memggeram kesal dengan tingkah murid baru itu. Morgan memperhatikan Dassy dengan teliti, ada rasa benci dimata Dassy setelah melihat Ryan tadi.
"Kenapa? " Morgan bertanya sambil memiringkan kepalanya kekanan.
"Morgan, aku tidak suka dia ada disekitar kita. Dia laki-laki misterius yang membawa petaka, dari wajahnya saja sudah menampilkan kekejaman yang akan membunuh seseorang hanya dengan raut wajahnya. Itu membuat aku membencinya setengah mati, apalagi dia tadi memperkenalkan dirinya dengan mematapmu yang seolah-olah kamu adalah mangsa yang sangat mudah dibodohi. " Dassy menjelaskannya panjang lebar, Dassy yang keren.
KAMU SEDANG MEMBACA
Morgan (On GOING)
General FictionMencari keberadaan anak dan kekasihnya yang tidak pernah dia ketahui selama enam belas tahun, sampai dia sudah berumur 39 tahun tetap saja dia tidak mendapatkan lokasi keberadaan kekasihnya dan buah hatinya. Dia tidak tahu anaknya berkelamin laki-l...