Geser dan liat videonya wahai pembaca :-D
*****
Toko roti DollenMrg.Holland mulai ramai pengunjung, walaupun nanti akan datang keluarga besar terkaya di kanada, ruangan khusus mereka sudah disiapkan private.
Didepan toko itu, terpakir mobil mewah yang baru datang. Mereka sudah datang dengan waktu ditentukan. Keluarga besar itu memasuki toko yang dipandu pelayan toko disini, pelayan wanita itu meuntun mereka ke tempat khusus yang sudah disiapkan Alice untuk mereka.
Pintu kaca yang berukuran sedang didorong keluar dan menujukkan suasana lapangan hijau yang bersih untuk berpiknik dan sungai yang biru kehijauan disana juga ada perahu sedang, dan jangan lupa ladang kuda berserta dengan lapangan pacuan. Tempat yang luar biasa cantik, walaupun sederhana.
Mereka menatap takjub dengan lingkungan didepan mata mereka, Jevita langsung belari ke tempat piknik yang sudah disediakan. Mereka mengikuti Jevita ke tempat piknik.
Jon mengedarkan pandangannya disekitar, sampai penglihatannya bertemu dengan Evan yang juga menatapnya intens. Evan mengisyaratkan Jon dengan matanya, Jon yang mengerti maksud Evan, Jon melangkah mengikuti Evan yang sudah masuk kedalam.
Jon sudah berada didalam dapur toko, Evan menghampiri Jon sambil menghisap rokoknya.
"Datang bersama Jordan Platten, Hah!" ujar Evan sinis.
"Kau sangat menyeramkan, tuan Dominic. Aku merasa kau ingin memberitahu kepadaku tentang sesuatu yang menarik didengar," ujar Jon tak kalah sinis.
"Kau sudah mengerti maksud aku, hmm... Aku hanya bilang targetmu sangat dekat disini."
"Maksudmu, nyonya Alice Dollen? Aku tahu itu, makanya aku sedaritadi mencarinya, Dom. "
"Don't call me Dom, satu lagi dia disini. " Evan melangkah kepintu dapur, Jon berujar kembali.
"Dimana Alice, Evan." Evan menghentikan langkahnya, dia memutar badanya dan membuang putung rokoknya yang mulai habis kedalam tong sampah.
"Dia ada didepan sedang bersama Gigi, aku sudah memberitahukanmu, sekarang aku pergi semoga kau berhasil."
Evan kembali melangkah keluar melalui pintu dapur, dan meninggalkan Jon yang sedang berdiri diam sambil mengatur detak jantungnya yang memompa cepat.
Dengan keberanian yang tinggi, Jon berjalan keluar dari dapur menuju Alice yang sedang berbicara dengan Gigi. Jon menarik bangku dihadapan Alice dan Gigi dan mendudukinya dengan santai, Alice dan Gigi berpaling melihat Jon dihadapannya.
Alice menampakan wajah terkejutnya, dia mengulur tanganya kepipi Jon sambil mengelusnya lembut.
Plak!!
Suara tamparan yang sangat kencang membuat pengunjung disana menatap kaget kearah Alice, yeah! Alice menampar Jon dengan sangat kencang, Jon menunduk tidak berani melihat Alice dihadapannya yang sedang menatapnya marah.
"Kenapa baru sekarang kau datang, Jonathan?!" teriak Alice.
"Maafkan aku, aunty Alice. Aku minta maaf atas kelakuanku lima belas tahun lalu, aku menyesal meninggalkannya dan pergi dengan wanita jalang itu, tapi selama lima belas tahun aku mencarinya, sampai sekarang dengan hasil yang tidak memuaskan, aunty."
"Kau! Kau telah merusaknya dan membuangnya bersama dengan anakmu yang berada dikandungan! Dan sekarang kau datang ingin menemuinya, gitu?!"
"Iya! Aku kesini ingin bertemu dengannya dan anakku, apa aunty tau dimana dia?"
"Aku, aku tidak tahu." Jon berdiri dengan suara kursi jatuh kelantai, Gigi yang berada disamping Alice mengerjab matanya kaget.
"Kau bohong? Aku tahu aunty yang menyembunyikan mereka."
"Aku... Baiklah, aku membaritahumu, tapi aku hanya memberitahumu tentang anakmu saja."
"Kenapa hanya anakku, aunty? Kenapa tidak dengan Bella?"
"Aku takut kau... Tidak! Kau mau tidak aku mem--- "
"Baiklah, aku mau. Sekarang aunty tolong beritahu aku, dimana anakku terlebih dahulu."
Alice menelan ludahnya dengan susah payah, Alice ingin sekali memberitahukan kepada Jon tentang Bella yang telah pergi meninggalkan dunia ini. Tapi dia takut akan mengakibatkan Jon kembali berubah seperti waktu dia remaja.
Alice menepuk pundak Gigi dan mengembalikan nyawa Gigi yang abis bertebangan disekitar toko.
"Iya aunty?" tanya Gigi pelan."Tolong kau panggilkan Morgan, suruh dia kesini," bisik Alice. Gigi mengaguk dan melenggang pergi mencari Morgan.
Alice duduk sambil menatap Jon yang sudah duduk kembali dihadapanya.
"Kau ingin menunggu disini atau kembali ke keluarga Platten disana? Tapi aku beri tahu, kau mendingan kembali kesana, takutnya mereka mencari dirimu."
"Tidak, aku disini. Aku tahu kau ingin membawa lari dia."
"Tidak akan, aku akan menyuruh Evan nanti memanggil kau, jika Gigi sudah membawa anakmu kesini. Mendingan kau kesana saja, aku berjanji tidak akan membawa pergi anakmu."
"Baiklah, aku kembali. Ingat janjimu, jika tidak aku akan menutup toko ini."
"Ancaman yang mutlak, Jon. " Jon terbahak-bahak sambil berjalan menuju tempat keluarga Platten berkumpul.
Alice menghela nafasnya, dia serasa tidak bernafas selama Jon dihadapannya. Alice akan memberitahu tentang Bella ke Jon dengan teka-teki. Ini untuk kebaikan mental Jon.
Continued!
KAMU SEDANG MEMBACA
Morgan (On GOING)
General FictionMencari keberadaan anak dan kekasihnya yang tidak pernah dia ketahui selama enam belas tahun, sampai dia sudah berumur 39 tahun tetap saja dia tidak mendapatkan lokasi keberadaan kekasihnya dan buah hatinya. Dia tidak tahu anaknya berkelamin laki-l...