Selamat membaca :)
Update lagi, off nya abis update ini. Sampai ketemu lagi!
Follow IG @bellaauranastasia
•••
Suara pontang panting dari arah dapur terdengar keras, membuat Jon terbangun dari tidurnya. Jon mengerang keras karena tidurnya terganggu, dalam hatinya dia bergerutu kesal dan penuh emosi. Ayolah masih pagi sudah berisik saja, membuat orang ingin mengusirnya. Dia meraba kasur disebelahnya mencari hpnya, dan dapat. Jon membuka matanya perlahan, lalu melihat hpnya mata Jon terbelalak ketika dilihat jam pukul 9.00 pagi.
Jon segera bangkit dan belari menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya yang bau asem. Tiga puluh menit berlalu, sekarang dia sudah rapi, wangi, dan tampan. Ahh, kalau Bella ada disampingnya, pasti wanitanya tertawa sambil mengejeknya.
Jon mendesah lirih, apa takdirnya akan seperti ini. Mencari Bella yang tidak jelas kemana wanitanya, membuat Jon ingin pasrah saja. Tapi setiap dia ingin menyudahinya, selalu ada seseorang yang membisikan kata-kata semangat untuk mencari tahu Bella.
Sudahlah jangan dipikirkan dulu, saatnya dirinya bersama dengan anaknya Morgan. Jon keluar kamarnya dia berjalan kedapur, dan melihat aunty Alice dan Morgan yang sedang memasak makanan. Jon duduk di meja makan sambil memperhatikan mereka berdua, yang sudah seperti nenek dan cucu.
Morgan mengambil piring yang berisi lauk, dia berbalik dan mendekati meja makan. Dia terkejut ayahnya sudah duduk dikursi makan dengan santai. Morgan tersenyum, dia menaruh piring itu dan mendekati Jon lalu memeluk ayahnya dengan erat. Jon membalasnya dia mengelus punggung anaknya ini.
"Uhh.. Anak ayah sudah besar sekarang. Tapi kamu masih tetep little Morgan ayah," ujar Jon sambil melepas pelukannya.
"Tentu daddy. Dad aku dan aunty Alice memasak makanan yang enak, ayo daddy cicipi," Morgan mengambil piring untuk ayahnya dan mengambil makanan yang sudah matang lalu menaruhnya dipiring Jon.
"Hmm.. Pasti enak. Daddy coba," Jon memakannya dengan hati gembira.
"Pagi Jon, bagaimana rasanya?" tanya aunty Alice yang sudah disamping Morgan sambil tersenyum.
"Sangat enak. Mari kita makan bersama," Jon mengajak Morgan dan aunty Alice.
"Morgan saja, aku harus ke belakang dulu."
"Baiklah."
Morgan dudk didepan Jon dan mengambil makanannya, aunty Alice sudah berlenggang pergi kebelakang rumah.
Dua puluh menit berlalu, Morgan dan Jon sudah menyelesaikan makannya. Mereka berdua saling berbincang-bincang antara ayah dan anak. Jon tiba-tiba teringat Bella lagi, dia ingin bertanya ke Morgan.
"Morgan, apa mommy selalu bersamamu?" tanya Jon dengan nada pelannya.
"Ahh.. Mommy, dia selalu bersamaku jika aku ingin tidur dimalam hari. Mommy selalu mengelus rambutku sambil bernyanyi lagu kesukaanku. Dia mengecup keningku jika aku sudah hampir terlelap, tapi paginya aku tidak bertemu lagi," jawab Morgan sambil menunduk kepalanya.
"Apa benar Morgan?" Jon mulai gemetar.
"Iya dad. Mommy selalu bersamku dimalam hari, dari aku kecil sampai aku besar, mommy menemani tidurku."
"Bagaimana rupa mommy, Morgan?"
"Dia cantik, matanya yang biru selalu menerangi malam hari yang gelap, pipinya yang bersemu merah, rambut piringnya seperti aku, bibirnya yang pink natural dengan senyum indah bagaikan surga dunia, tangannya yang halus dan lembut jika mengusap wajahku, dia benar-benar seperti bidadari yang turun dari kayangan dengan pakaian gaun berwarna emas," Morgan membayangkannya sambil tersenyum ketika ibunya Bella selalu menemaninya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Morgan (On GOING)
General FictionMencari keberadaan anak dan kekasihnya yang tidak pernah dia ketahui selama enam belas tahun, sampai dia sudah berumur 39 tahun tetap saja dia tidak mendapatkan lokasi keberadaan kekasihnya dan buah hatinya. Dia tidak tahu anaknya berkelamin laki-l...