Vote & comment!
Kalau gak jelas comment aja!
Thanks.
Follow if you want.*****
Jon melangkah memasuki restoran, ia menghampiri seorang wanita yang sedang memandangi jalan dijendela restoran. Jon menduduki kursi dihadapan wanita itu, tapi wanita itu belum menyadari jika ada seseorang yang berada dihadapannya.
"Gigi, apa kau sudah menungguku kelamaan? Sorry. " Gigi menoleh kedepan ia tersenyum biasa, ia membenarkan posisi duduknya agar nyaman.
"Nope, ada apa kau menghubungi aku, Jon? "
"Aku ingin bertanya kepadamu, tentang Bella. " Gigi menegang ditempatnya, bagaimana dia berbicara tentang Bella. Kalau Gigi disuruh menutup rahasia ini dari Jon, jika dia bongkar nyawanya abis di cabut aunty Alice dan Evan. The end.
"Bella? Kau bertanya tentang Bella kepadaku? Begini Jon, aku tidak tau tentang Bella, selain Evan dan aunty Alice. Mereka yang sangat tau se--"
"Aku tau, tapi mereka tidak pernah mau membuka suaranya tentang keberadaan Bella. mereka tidak mau kalau aku kembali menyakiti Bella lagi, Gigi! " potongnya dengan suara Jon yang mengeras dan bergetar, inilah yang Gigi benci. Kalau sudah menyangkut cinta begini, Gigi tidak bisa berbuat banyak selain mengucapkan Kebenaran.
Gigi harus apa? Ia takut jika, Gigi membongkarnya, ia akan melihat kehancuran Jon setelah mendengar cerita tentang Bella, si wanita yang malang itu. Apa Gigi berdiskusi dahulu dengan Evan, meminta persetujuan. Pastinya Evan bakal marah, dan bertambah memusuhi Gigi lagi. Baru kemarin mereka bertengkar, sekarang ada lagi masalah. Bertengkar lagi.
"Gigi, aku tau kau bimbang. Aku punya kesepakatan yang baik untukmu, jika kau memberi aku petunjuk keberadaan Bella. " ada lagi, sialan Gigi kembali mengerang didalam hatinya.
"Apa? "
"Kau dan Evan sedang bertengkar, dari waktu kemarin sampai sekarang, kalian masih bermusuhan. Begini, jika kau mau. Aku membantumu untuk memperbaiki hubungan kalian, aku tau apa yang Evan inginkan darimu. Jadi itu sangat mudah bagiku untuk, kau dan Evan kembali berbaikan seperti dulu. Bagaimana Gigi? "
"Kesepakatan menggiurkan bagiku, tapi aku masih bimbang. Aku takut jika ketauan, nyawaku terancam oleh mereka. "
"Tenang saja, kau aman. " Gigi menghela nafasnya perlahan-lahan.
"Aku dengar, Bella menyukai keindahan pegunungan, ia pernah berbicara denganku, kalau ia ingin mempunyai rumah diatas pohon yang berada di pegunungan selatan Alberta. Disana banyak air terjun yang bermanfaat untuk apa saja. Dia pernah mengatakan, aku ingin tinggal disana bersama anakku. Sampai waktu itu Bella pergi kesana dengan keadaan hamil tanpa yang mendapinginya. Kami cemas mencari Bella kemanapun karena ia tiba-tiba menghilang. Dan ternyata aku menemukan dia yang sedang duduk dirumah pohon, entah siapa yang buat. "
**
Bella menatap sunset dari tempatnya duduk, rumah pohon yang dibuat seseorang ini sangat nyaman untuk ditinggali. Bella tidak menyadari jika ada seseorang di belakangnya yang sedang menghampiri Bella.
"Bella, kenapa kamu tidak ijin dulu dengan yang lain, jika ingin kesini. Kami mencemaskanmu. " ujar Gigi sambil merangkul Bella, Gigi sangat sayang dengan Bella. Ia sudah mengagap Bella adiknya sendiri.
"Bella ingin tinggal disini, kak. Bella ingin setiap hari melihat sunset bersama anakku ini. " tangan Bella mengelus lembut perutnya yang mulai membesar.
"Tapi itu bahaya, kasian baby didalam perutnya kedinginan. Ayo pulang, nanti Evan marah. "
"Tapi kakak duluan turun, aku akan turun nanti setelah membuat sesuatu didalam sana. " Gigi mengaguk, ia segera beranjak dan menuruni tangga yang tidak terlalu panjang, pohonnya juga tidak terlalu tinggi dan itu mempermudah Bella untuk menaiki dan menuruninya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Morgan (On GOING)
General FictionMencari keberadaan anak dan kekasihnya yang tidak pernah dia ketahui selama enam belas tahun, sampai dia sudah berumur 39 tahun tetap saja dia tidak mendapatkan lokasi keberadaan kekasihnya dan buah hatinya. Dia tidak tahu anaknya berkelamin laki-l...