Bab Sembilan - Daffa nembak!

9.7K 465 33
                                    

Adel mengetukkan bolpoinnya di atas kertas buku diary yang ingin ia tuliskan sesuatu namun tak tahu apa itu. Sampai merasa bosan, adel melempar bolpoin tersebut ke tembok lalu meniup poninya yang menutupi pandangan. Beberapa detik tubuhnya diam di tempat, bingung ingin berbuat apa. Lalu suara ringtone dari salah satu grup di LINE menyentakkan Adel.

Yang pertama dari grup Bibir Merah. Melihat tanda 999 nya saja Adel sudah menggerutu duluan.

Bilooong
Ketua mana, nih, anzer?! Dua anak grup bibmer ketangkep anzer!

Yova.
Wah, wah. Tambah berat urusannya ini.

PitaUcu
Adeeeelll... Nih bocah jadi ketua nggak bener banget.

Yova.
Nggak boleh gitu sama ketua:(
nanti ditabok.

Adel hanya membaca empat dari yang terbaru muncul, sekitar satu menit yang lalu. Adel memainkan bibirnya ke kanan dan kiri sambil mengetikkan sebuah pesan singkat yang mungkin saja tak dapat menyelesaikan masalah.

Adeledel.
Berisik banget. Nyantai bisa nggak?

SayaOrang
Anzeng. Adelku sayank, anak buahmu tercyduck yank:(

Membaca satu pesan balasan dari grup, Adel bingung ingin tertawa atau bersumpah jijik sejijik-jijiknya pada kalimat yang dituliskan tersebut.

Adeledel.
Anzeng. Jijik aku say.

Bilooong.
Akyu jugak jijik qq.

Yova.
Set! Ngapa jadi pada mendadak alay semua?! Serius woy!

Adeledel.
Lagi males serius. Pengennya pacaran sama doi.

PitaUcu
2

Dugonk_
3

Bilooong
4

SayaOrang
5

Adeledel.
@Dugonk_ siapa dah?

Dugonk_
Aku? Jadi duta shampo lain? Haha!

Adeledel
...

Bosan sudah jika melihat grupnya yang setiap hari kerjanya hanya bercanda. Adel pikir hanya notifikasi itu yang membuat ponselnya berdering, ternyata tidak.

Daffa menambahkan anda sebagai teman menggunakan ID Line.

Daffa
Del.

Sontak tubuh Adel berdiri tegak, bahkan ia sudah berdiri dari duduknya. Dengan cepat jemari-jemari tersebut membalas pesan Daffa. Reaksinya, sih, berlebihan, tapi demi menjaga image, Adel membalas pesan tersebut sesingkat mungkin.

Adeledel.
Hm? Siapa yang ngasih lo ID gue?

Daffa
Seseorang. Masih bernapas. Punya lima indra.

Sangat cepat, tak ada sepuluh detik, Daffa langsung membalas pesan Adel. Bohong jika Adel tak terkejut, bohong jika Adel tak sedang menatap ke balkon kamar Daffa sekarang dalam kondisi jantung berdebar. Nada dering itu terdengar lagi, yang membuat Adel buru-buru mengeceknya.

From Daffa To Adel [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang