T w e n t y S e v e n

30.8K 2.2K 460
                                    

Aku bersumpah takkan melupakan malam ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku bersumpah takkan melupakan malam ini. Takkan mau dan takkan pernah. Sekalipun dalam pengaruh alkohol, sekalipun diriku menjadi orang baru, sekalipun William tidak duduk di sampingku, aku benar-benar merasa gembira.

Senang dan lepas.

Aku suka melihat Wilson Hilton dan Silvia Hilton yang memperlakukan William seperti memperlakukan kakak-kakak perempuannya. Suka melihat Zoey dan Jensen yang selalu menimpali lelucon William. Suka melihat Zachary dan Zhelby yang sering memukul William seolah sedang memperingati adik kesayangannya.

Sungguh. Rasanya William menjadi pusat perhatian mereka padahal tak ada yang berbeda dalam acara minum-minum ini. Kami hanya berpindah tempat, di bar rooftop yang terbuka sementara berbotol-botol whisky tersaji di meja rendah.

Tak ada permainan minum-minum atau kegilaan yang diakibatkan alkohol, orang-orang lebih banyak berbicara saja. Tapi tak ada perbincangan normal, yang dibicarakan pastinya topik tak normal.

Malangnya, itu tak cukup membuat Silvia Hilton dan Zachary berubah menjadi berisik. Zoey, Zhelby, dan William paling berisik dengan banyak tingkah. Sementara yang tersisa, seperti Wilson Hilton, Jeysen, dan diriku akan menjadi penetral.

Aku sedang meneguk segelas whisky ketika William mengubah perbincangan, menceritakan kejadian demi kejadian bagaimana dia sering bertaruh dengan Braden, Michael, dan John.

Percayalah, nama mereka begitu sering keluar dari mulut William sejak dirinya mulai mabuk meski aku tidak tahu apakah keluarga Hilton cukup dekat dengan ketiga sahabat William untuk mengerti akan kegilaan mereka.

Dari tepi gelas, aku tak bisa mengalihkan pandangan dari William yang diapit Zachary dan Zhelby. Begitu takjub pada dirinya yang menyalakan suasana. Di kala matanya menangkap tatapanku yang berada di seberangnya, terjangan dahsyat menghujami dada dan perutku.

Duh. Kapan terakhir kali jantungku berdegup kencang sebab seorang pria? Entahlah. Sudah begitu lama aku tak merasakan sensasi berdebar sejak menjalin hubungan bersama Max.

Terlebih, William tak menyentuhku sekarang, tak pula menggodaku. Hanya dengan sebuah tatapan, aku tahu William milikku sepenuhnya.

Kemudian, tawa semua orang menyedot perhatianku. Benar-benar tertawa semua, tidak lagi sebagian orang. Entah keberapa kalinya, aku pun takjub ketika mendengar suara tawa Zachary. Bukan suaranya yang menarik didengar melainkan ekspresinya yang menarik disaksikan.

Astaga. Kini aku menyadari bahwa sekalipun Zachary menjadi anak Hilton yang paling pendek, akan tetapi dia memiliki garis wajah lebih sempurna dari kakak dan adiknya. Enak dipandang, tak bosan diamati.

Andai Zachary tetap menyenangkan jika tidak mabuk, itu akan jauh lebih baik.

"Kami tidak pernah melakukan ini sebelumnya." Seketika suara seseorang terbawa angin ke pendengaranku. Dingin dan datar, berupa bisikan. "Mereka berbohong jika mengakui pernah melakukannya."

William Hilton - Hot Player [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang