T h i r t y T h r e e

17.5K 2K 358
                                    

Akan kuingatkan pidato Mattio yang berbunyi;

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akan kuingatkan pidato Mattio yang berbunyi;

"Satu kehidupan bagai sekumpulan benang merah yang berkesinambungan dengan kehidupan lain. Tiap seutas benang berupa koneksi, ikatan, ataupun takdir. Bayangkan jika tubuh kita terlilit benang-benang yang saling berhubungan dengan semua orang."

Di kala aku bersitatap bersama William tanpa mampu bergerak sedikitpun di ambang pintu terbuka sementara Max dan Gionna masih berada di belakang sana, demi Tuhan, bisa kurasakan benang-benang dalam kehidupanku sebelumnya telah terputus.

Dua benang itu benar-benar terputus dengan cara yang berbeda.

Benang yang pernah menghubungkanku pada Max terasa mengencang sangat ketat sampai sambungannya pun terpotong. Benang yang pernah terjalin antara diriku dan Gionna memang sudah meregang sehingga begitu mudah tercerai berai.

Entah dengan benang yang sama atau tidak, kini benang-benang kehidupanku melilit pada kehidupan yang terbentang di hadapanku. Yaitu kehidupan William. Itu kenapa tak kesulitan bagi kami untuk terhubung hanya dengan bersitatap.

"Bisakah kau mengakhiri segalanya tanpa harus bertemu bajingan itu?"

"Tidak."

"Aku mengkhawatirkanmu, benci melihatmu bersamanya dalam satu ruangan."

"Aku tahu."

"Lalu kenapa melakukannya?"

"Maafkan aku."

"Berhentilah menguji batasku, N."

"Tidak, Will. Aku tidak bermaksud seperti itu."

Hal-hal semacam itulah yang terpantul dalam sorot mata kami yang terhubung. Diriku yang memohon pengertiannya meski sedikit merasa menyesal karena membuatnya kecewa sedangkan William amat jelas mengerti meski tak mudah menerima keputusanku.

Jujur saja. Sebuah keterhubungan tak selamanya menyenangkan, adakalanya terasa mengerikan. Terlebih apapun yang kumiliki bersama William. 

Aku pernah terhubung dengan orang-orang di sekitarku. Benang-benang kehidupanku mengikat kehidupan lainnya, dan yang terkuat kujalin bersama anggota keluarga Maxwell. Itu kenapa mereka selalu berlagak cenayang pada hal-hal yang berkaitan denganku.

Linc dan Maria menjadi orang-orang berikutnya. Tak jarang kami berinteraksi dalam diam hanya untuk sekedar mengukur kapasitas satu sama lain sebagai sahabat. Itu kenapa mereka sering tahu ketika diriku berpura-pura maupun berbohong meski reaksinya tidak sama.

Linc lebih memilih mengorekku dan Maria lebih suka mendiamkanku.

Jelas dulu itu pun yang terjadi padaku bersama Max. Kami memulai segalanya dari pertemanan biasa, menjadi sebuah persahabatan sebelum akhirnya menuju ke tahap yang lebih kuat. Yaitu sepasang kekasih. Itu kenapa butuh banyak usaha untuk mengeluarkannya dari kehidupanku.

William Hilton - Hot Player [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang