F o u r t y E i g h t

10.2K 680 194
                                    

Perpaduan pergerakanku yang gesit dan keahlian Michael dalam menembak jitu benar-benar menjadikan kami sebagai partner terkeren hingga sukses besar meledakkan inti sistem Liberto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perpaduan pergerakanku yang gesit dan keahlian Michael dalam menembak jitu benar-benar menjadikan kami sebagai partner terkeren hingga sukses besar meledakkan inti sistem Liberto.

Amat disayangkan. Akan selalu ada serangan balik setelah kami menyerang bahkan penyerangan itu terasa buruk sebab kami dikejar waktu.

Segala hal terjadi dalam kurun waktu yang sangat cepat.

Aku sedang berlari mencari jalan keluar rumah tepat saat peringatan tegang suara Braden yang tajam merebak ke alat komunikasiku, terdengar sangat mendesak. "On the double."

Itu petanda Braden hampir berhasil melakukan misinya, mengevakuasi korban sehingga kami harus bergerak lebih cepat berkali-kali lipat. Terlebih kami mesti bergegas keluar dari pulau sebelum senjata pemusnahnya diluncurkan.

Kulewati sebuah pintu selagi menekan earpiece untuk menjawab, "Berapa waktu yang tersisa?"

Beck yang menjawab, "Lima belas menit. Tapi entahlah. Itu hanya prediksiku."

Kebingungan Beck memicu ketegangannya semakin meningkat.

Michael menggeram di seberang sana. "Sial! Cepatlah keluar, Will. Aku tak bisa lagi melindungimu. Peluruku habis."

Tanpa menjawab, aku menurutinya. Menuruni beberapa anak tangga dengan sekali langkah bersamaan Michael yang kembali memberikan peringatan dalam teriakan yang nyaris meledakkan telingaku. "Got your six, William!"

Dia memiliki teropong di senjatanya, membuatnya bisa melihat apa yang terjadi di belakangku. Malangnya, peringatan Michael terlambat. Aku tak sempat menghindar atau sekadar berbalik sementara seseorang menghajar kepalaku dengan tongkat bisbol.

Seketika telingaku berdenging, mendadak dadaku kesulitan bernapas. Aku melarang tubuhku jatuh ke lantai, mengerang menahan rasa sakit ketika melihat siapa orang itu.

Benar saja. Itu Trey. Sang pembunuh yang tak kunjung menyerah memburuku.

Aku benar-benar takjub pada keinginannya untuk membunuhku sehingga dia mengejarku kemari. Meski dalam penglihatan berbayang, aku mengawasinya dengan waspada. Kuabaikan rasa nyeri luar biasa dari kepala yang mengeluarkan darah. Mengalir ke sisi wajahku.

Brengsek. Banyak orang yang mudah kami lumpuhkan, terkecuali dirinya. Trey merupakan seorang pria berperawakan besar dengan refleks bagai hewan pemangsa. Instingnya mematikan, mengeluarkan aura membinasakan.

Sekali diperhatikan saja, aku tahu dia sejenis pembunuh yang sangat menikmati melihat targetnya menderita sebelum menemui ajal. Sekali diobservasi saja, kami tahu bahwa Trey itu mesin pembunuh bagi keluarga de Borbòn. Keluarga yang bertingkah suci tetapi mengorbankan banyak nyawa demi kepentingannya.

Tadi. Di laboratorium Liberto, aku nyaris terbunuh olehnya sekali waktu. Tapi, Michael berhasil membidik kakinya saat menyelamatkanku.

Yang benar saja. Bahkan dia masih bisa berdiri tegak setelah penembakan itu.

William Hilton - Hot Player [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang