T w e n t y T w o

40.2K 2.4K 479
                                    

Siapapun wanita itu, Maddison atau Madeleine

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siapapun wanita itu, Maddison atau Madeleine. Dia tetap menyenangkan selagi menjawab, "Ya, mereka ingin berkenalan secara langsung denganmu, Will."

Kuanggukkan kepala pada Maddison.

Menyeringai lebar, aku membalas sambutan mereka dengan penuh sarkasme. "Aaahh, akhirnya." Pandanganku berkelana pada tiap anggota keluarga de Borbòn. "Kalian menampakkan diri."

Jelas ibu benci terhadap perkataanku. Sementara ekspresi Zachary tak terbaca, Wilson Hilton tampak tak begitu peduli.

Wanita berambut pirang dari jajaran mereka berdiri, berbicara dengan cukup bermartabat padaku. Namanya, Terri Bhatia. Tak perlu menanyakan siapa wanita itu, suaranya yang tegas dengan sorot mata cerdasnya sudah menunjukkan peranannya di sini.

Dia pasti pelobi dari pihak de Borbòn.

Kuperhatikan bagaimana Terri memperkenalkan mereka. Dari sang Ayah, Juan Carlos los Santos de Borbón sampai ke sang ibu, Doña Federica de Borbón. Lalu ke anak sulung mereka, Alonso Guerrero los Santos de Borbón.

Pria itu yang banyak berlagak. Memberiku seringai pongah dan tatapan merendahkan. Padahal orang tua de Borbòn dan kedua anak perempuannya justru beramah tamah. Estelle Federica de Borbón, secantik adiknya, Maddison. Bahkan tubuhnya lebih seksi dari Maddison.

Astaga. Michael pasti menyukai apa yang kulihat sekarang.

Tak ada satu pun dari mereka yang bersetelan formal. Sangat berbeda dengan Hilton, de Borbòn berpenampilan santai meski bisa kutebak seberapa mahal pakaian mereka.

Yang paling menarik adalah aroma bangsawan yang menguar dari bagaimana mereka berekspresi, berkata, dan bergerak.

Begitu sesi perkenalan selesai, Juan Carlos mengulurkan tangan ke arahku. "Setelah merasa terhormat berbagi banyak hal bersama keluarga Hilton, kami merasa lebih terhormat lagi berkesempatan berbagi kehormatan itu dengan satu-satunya anak lelaki mereka. Yaitu kau, William Hilton."

Amat disayangkan. Sang Ayah sama saja dengan penguasa di luar sana. Mengobral kehormatan demi kekuasaan.

Kusambut uluran tangannya dengan suka cita. "Lebih dari penghormatan yang kurasakan saat bisa menjabat tanganmu, Tuan Juan Carlos."

"Tapi yang sebenarnya terjadi." Terkekeh rendah, aku melirik Maddison selagi mengoreksi perkataannya. "Aku tak pernah berbagi apapun bersama orang-orang di ruang ini selain berbagi bersama Maddy."

Maddison tersenyum penuh arti sementara Juan Carlos kembali duduk, menahan senyuman. "Tentu saja. Kami mengerti."

Terri Bhatia menyela perbincangan singkat kami, berkata padaku. "Kami akan memulai negosiasinya jika Anda duduk, Sir."

Mengangkat sebelah alis, aku mengamati Terri bertepatan saat Max angkat bicara. Memerintahku tanpa sopan santun. "Duduklah, Mr. Hilton."

Berdiri di sampingnya, aku melirik ke kiri dan ke kanan. Wilson Hilton, Silvia Hilton, dan Zachary duduk berjajar. Bajingan itu duduk setelah mereka.

William Hilton - Hot Player [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang