T h i r t y F i v e

15.6K 1.6K 303
                                    

Berbagai perasaan yang tak semestinya, menggerogotiku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berbagai perasaan yang tak semestinya, menggerogotiku. Kukepalkan tangan erat-erat, melawan pergolakan di dalam sana.

Rasa muak dan rasa kesal mendominasi sehingga diriku tergelitik ingin melakukan sesuatu pada Gwen dan William yang sedang memperebutkan sepiring makanan dengan begitu menggelikan.

Michael menjadi orang pertama yang menyadari keberadaanku—yang seharusnya William lakukan. Mulutnya sudah setengah terbuka, akan menyapaku. Akan tetapi, aku lebih dulu berbalik pergi.

Bukan untuk melarikan diri atau pergi dari mereka melainkan untuk menghampiri bagian depan restoran dimana lemari display berjajar, tersajikan berbagai hidangan pembuka dan pencuci mulut.

Kuambil salah satu, berupa pie coklat yang persis dengan makanan yang dinikmati Gwen dan William.

Menghentakkan kaki, aku pun membawanya ke dalam ruang makan privat. Seluruh perhatian tertuju padaku yang tak ingin menyapa sedikitpun. Mereka menatapku dalam ekspresi yang bermacam-macam. Aku tak memperdulikannya. Yang kupedulikan hanya William dan Gwen.

Gwen tersenyum lebar menatapku, akan mengucapkan sesuatu bersamaan dengan William yang menyambutku dengan khas. "Halo, Sa—"

Sambutan itu terhenti sebab aku nyaris melemparkan piring pie coklat ke atas meja tepat di hadapan mereka. Sebuah gerakan yang melompati bagian otakku bahkan gerakan itu cukup keras dan kasar sampai-sampai beberapa pie coklatnya terjatuh.

Dua di antaranya terlempar ke tubuh Gwen.

"Bisakah kalian tak selalu merebutkan makanan? Yang benar saja! Mereka memiliki piring-piring yang lain," geramku. Sinis dan dingin.

Mata biru William terbelalak ngeri, selebar mata Gwen yang sama-sama terkesiap kaget. Aku tak perlu melirik Braden, Michael, dan John untuk memastikan bahwa mereka pun terkejut.

Bahkan—jujur saja. Aku pun terkejut pada perbuatanku sendiri.

Kesunyian asing terbit, menyesakkan dan mengerikan sebelum akhirnya, Gwen mengisi kesunyian itu. Suaranya berupa teriakan kekesalan. "Ada apa denganmu?"

"Itu pertanyaanku. Ada apa denganmu yang sering bersikap menggelikan?" kataku, tak mau kalah. Dan itu teramat cukup memancing kemurkaan seekor singa betina layaknya Gwen.

"Keparat kau!" Amarah terpancar jelas dari bagaimana Gwen bergerak. Ditepisnya kasar pie coklat dari pangkuan sebelum dia pun kembali melototiku. "Jangan bilang kau merasa cemburu dengan apapun yang kulakukan bersama William?"

Begitulah wanita. Lebih mudah saling memahami. Begitu ironis.

Alih-alih menahan tak meringis ngeri, aku tersenyum teramat sinis. Penuh olokan. "Perasaanku bukan urusanmu."

"Perasaanmu jelas urusanku jika seluruh hal yang bersangkutan dengan perasaan keparatmu itu menyedot banyak waktu suamiku," desisnya menuduh.

Perkataan itu menusuk ke tempat yang tepat dalam diriku.

William Hilton - Hot Player [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang