Malam bersama Garika

71 10 5
                                    

"Gesa, Mamah mau nanya." Panggil Gita pada anak sulungnya.

Gesa yang sebelumnya ingin ke kamar pun berbelok arah menghampiri Gita.

"Iya?" Tanya Gesa.

"Di sekolah kamu ketemu sama Adik kamu gak?" Raut wajah Gita nampak khawatir mengetahui anak bungsunya yang belum juga sampai rumah.

"Gesa ngga liat Garika."

"Aduh, Mamah khawatir, dia belum juga pulang, ditelpon juga gak diangkat terus, kamu cari gihh Sa..." Tatap Gita penuh harap.

"Tunggu aja dulu bentar, paling tiga puluh menit lagi pulang." Ucap Gesa.

"Gesa kamu mah ih, kan dia Adik kamu, perempuan lagi,  ini udah malem Sa, emangnya kamu nggak khawatir? Gatau deh, sebel Mamah."

Gesa masih setia berdiri didepan Gita yang menggenggam ponsel ditangannya.

Pintu utama rumah mereka terbuka, diikuti dengan ucapan salam dari yang membuka pintu.

"Assalamualaikum, Garika pulang."

"Tuh, yang dicari udah dateng. Gesa ke kamar ya." Gesa berjalan menuju kamar.

Sesampainya di kamar, Gesa menaruh tas disembarang tempat. Cowok itu melepas seragamnya, meninggalkan dalaman kaos putih. Gesa menjatuhkan tubuhnya dikasur dan memejamkan matanya sebentar.

Gesa bangkit dari tidurnya, mencari handuk lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Selesai mandi, Gesa membuka aplikasi Line diponselnya. Pesan paling atas Group miliknya bersama keempat temannya.

Dinar: peeps.

Vallen: sepi amat, mana nih abang abang andalan gue

Dinar: Najis alen

Josh:

Josh: Ada ape nih rame2 dimari?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Josh: Ada ape nih rame2 dimari?

Vallen: gini bang ceritanya

Vallen:

Vallen:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
GESA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang