Belajar Bersama

37 5 0
                                    

Kali ini Gesa benar-benar memperhatikan setiap materi yang disampaikan guru yang mengajar di kelasnya. Dia tidak ingin absen barang sedetik pun untuk meninggalkan pelajaran, karena dia ingin menepatkan janjinya untuk Grisa. Tidak sulit bagi Gesa untuk belajar memahami apa yang guru sampaikan, sebenarnya cowok itu memiliki kemampuan analisa dan daya nalar yang tinggi, jadi dia tidak merasa kewalahan.

Perihal masalahnya dengan Joshua, dia masih enggan untuk berbicara, bahkan hanya menyapa pun rasanya dia tidak ingin. Perlakuannya yang seperti itu membuat Joshua malah membiarkannya, tidak menanggapinya. Dua cowok itu duduk bersebelahan seperti orang tidak saling mengenal sebelumnya. Biasanya Gesa dan Joshua sering kali bercanda bahkan tertawa sampai-sampai seluruh anak kelasnya sudah terbiasa akan hal itu, tapi kali ini, mereka diam. Sungguh! anak-anak cewek kelas mereka berbisik-bisik tentang mereka, menanyakan ada apa diantara mereka sampai tidak biasanya terlihat seperti ini.

Dipikir Gesa, masalah kemarin itu hanya masalah kecil. Joshua hanya menanyakan tentang mereka-Gesa dan Grisa- dan tidak lebih. Tapi tetap, Gesa tidak suka jika Joshua terlalu ingin mengetahui ini, bagi Gesa dekat dengan Grisa biasa saja, mungkin. Kini Joshua berdiri dari duduknya meninggalkan kelas tanpa basa-basi pada Gesa.

Iris mata cokelat kehitaman milik Gesa menilik punggung Joshua sampai cowok itu menghilang dibalik pintu kelas. Gesa menghempaskan tubuhnya ke belakang sandaran kursi yang dia duduki, mencoba melemaskan otot-ototnya sebentar saja. Sepertinya dia butuh meditasi, iya! Gesa butuh Gita, Bundanya itu adalah rekan yang mengajarkannya untuk mengisi waktu libur dengan meditasi, lumayan untuk menghilangkan sedikit penat, kata Gita.

Dirogohnya kantong celana abu-abu untuk mengambil ponsel canggihnya. Tangannya dengan lincah membuka kolom obrolan dengan Grisa.

Gesa: Udah baikkan belom?

Tidak membutuhkan waktu belasan menit untuk Gesa dapat balasan dari gadis yang entah sedang apa di rumahnya.

Grisa: emangnya gua sakit?

Gesa: Menurut lau?

Grisa: kan gue ga sakit, cuma luka

Gesa: IYA IYA TERAH ICHA

Gesa:

Gesa: salah gueee! Ini salah gue yang nanya kaya gitu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gesa: salah gueee! Ini salah gue yang nanya kaya gitu

Grisa: wkwkw gausah ngelawak

Grisa: !!!!

Sudut bibirnya terangat, senyum hangatnya tercetak diwajah Gesa. Cowok itu beruntung mengenal Grisa. Entah dorongan yang berasal darimana hingga dia dekat seperti ini, Gesa juga tidak mengerti. Jujur saja, Gesa belum pernah mendekati gadis seperti yang dia lakukan belakangan ini terhadap Grisa. Dia juga tidak mengerti mengapa gadis itu seperti magnet kutub selatan yang telah lama hilang dan bertemu lagi sebagai Gesa yang menjadi kutub utara.

GESA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang