Sabtu pagi ini, Gesa sudah terbangun dari tidurnya. Cowok yang masih memakai celana pendek itu membuka jendela kamarnya, udara segar pagi hari menerobos masuk kamar, terlihat langit hari ini masih gelap.
Lagu dari Boys Like Girls mengalun memenuhi ruang kamar miliknya.
Melihat keadaan kamarnya yang sangat berantakan, cowok itu berniat merapihkan tempat tidur. Disusunnya bantal, setelah itu guling. Tangannya dengan cepat mengambil selimut yang tergeletak di lantai, dia melipat selimut itu menjadi beberapa lipatan, lalu menaruhnya diujung tempat tidur.
Melihat tempat tidurnya sudah rapih, Gesa beralih memungut pakaian kotor yang berserakan dilantai dan memasukkannya ke keranjang pakaian kotor yang sudah disediakan.
Anjir, jijik juga gue, pikirnya melihat bungkus cemilan dan minuman kaleng yang sudah kosong diatas meja belajar. Gesa mengambil semua sampahnya, kemudian membuangnya ditempat sampah yang terdapat didekat pintu.
Semuanya sudah tertata rapih, Gesa mematikan lagu, kemudian keluar kamar, menghampiri kamar Garika.
Diputarnya kenop pintu kamar Garika, Gesa memasukkan kepalanya terlebih dahulu untuk melihat sedang apa Adiknya itu.
"Garikaa." Panggil Gesa.
Kamar Garika sangat rapih, tipikal kamar fangirl yang disebagian temboknya terdapat foto-foto Justin Bieber dan geng Magcon. Gesa merebahkan tubuhnya ditempat tidur milik Garika, wangi tubuh Adiknya itu tercium saat tubuh Gesa bersentuhan dengan seprai.
"De, lo dimana?" Tanya Gesa.
"Apaan? Lagi mandi." Sahut Garika dari kamar mandi yang ada didalam kamarnya.
Terdengar suara air terjatuh setelah Garika berteriak, mungkin dia baru saja ingin mandi.
"Gue tiduran yaa, dikasur lo." Ucap Gesa.
Didalam sana, Garika menyumpahi Gesa yang seenak jidatnya tidur ditempat tidurnya. Garika tidak terima, karena baru dia merapihkan kamar.
"GESA! BARU GUE BERESIN, SUMPAH DAH! FUCK OFF!" Teriak Garika.
"Gue udah terlanjur tiduran, gimana dong?"
"Ga bisa bangun, biarin!" Sumpah Garika.
"Gapapa, enak, ga sekolah entar gue." Sahut Gesa.
Ponsel Garika yang tertindih tubuh Gesa bergetar, membuat cowok itu berguling ke samping. Dilihatnya ponsel Garika, disana tertera nama Devin.
Gesa menjawab panggilan itu.
"Halo?"
"Ini siapa ya? Garikanya, ada?" Tanya si penelpon.
"Gesa, ada, ada, lagi mandi dia, tunggu sebentar, dikit lagi juga kelar kayaknya."
"Oh, iya, makasih ya, hm, gue tutup, ya, telponnya?"
"Terserah, kalo mau ngobrol ama gue juga kagak apa-apa, hahaha."
"Hahaha, gue matiin ya, nyokap manggil soalnya."
"Iye, matiin tinggal matiin." Ucap Gesa, setelah itu sambungan terputus.
Gesa seperti mengenal Devin, nanti, jika Garika telah usai mandi, Gesa akan menanyakannya jika ingat.
Panggilan dari Gita membuat Gesa bergerak untuk menghampirinya.
"Apa Mah?" Tanya Gesa.
"Sarapan dulu, sini Bang." Sahut Gita dari ruang makan.
Gita sibuk menaruh makanan untuk mereka sarapan. Wanita itu tersenyum melihat Gesa yang berdiri diujung meja makan.

KAMU SEDANG MEMBACA
GESA
Teen FictionSetelah mengenalnya ada bagian hati yang sepi menuntut untuk diisi. - Gesa Abiyaksa Ananta