"Hai Gita,"
"Hai cantik."
"Minggir, bidadari mau lewat. Siapin red carpet, karpet musholla aja kalo gak ada, yang penting karpet."
Begitulah hingar-bingar yang biasanya terjadi di Karya Bangsa International School setiap seorang gadis cantik lewat. Gadis itu, Anggita Wiryawan. Gadis cantik, pintar, humble, yang bisa dibilang sempurna. Tak ada yang dapat menghindari pesona seorang Gita, bahkan para perempuan yang melihatnya akan mengakui kecantikan wajahnya, keanggunan gerak tubuhnya dan kesempurnaan bentuk tubuhnya, tak jarang mereka bahkan iri dengan kesempurnaan yang dimilikinya.
Orang sering mengatakan bahwa tiidak ada manusia yang sempurna, lalu Gita menepis komentar tak bertuan itu. Semua murid perempuan menginginkan untuk dapat akrab dengannya, sedangkan murid lelaki memimpikannya untuk menjadi pacar mereka. Namun, harapan itu pupus begitu saja setelah mengetahui siapa saat ini orang yang menyandang gelar The Luckiest Guy Ever.
Dia adalah Leonard Martian Lewis atau yang lebih senang dipanggil Ale oleh teman-temannya. Dapat dibilang dia adalah Gita versi lelaki. Ale merupakan seorang berdarah campuran, ayahnya berdarah Inggris-Spanyol yang sekarang berkewarganegaraan Indonesia, dan ibunya adalah asli Bandung.
Wajah tampan tanpa jerawat yang berani menempel di kulitnya yang putih bening, bola matanya yang berwarna hijau, alis tebal, hidung mancung yang dapat mencolok mata saat berciuman dengannya, tubuh tinggi proporsional yang juga dapat membuat para lelaki yang bersusah payah di tempat gym setiap seminggu tiga kali iri setengah mati karna Ale mendapatkan lengan kekar, dada bidang dan perut six pack hanya dengan bermain basket, futsal dan berenang tanpa perlu susah payah dengan alat-alat berat, lesung pipi di kedua pipinya merupakan nilai plus untuk perfect looknya.
Kaya gak? 'bercanda lo?! Ale tajir abisss!' begitulah biasanya jawaban yang terlontar dari mulut para siswa Karya Bangsa. Bukan hanya memiliki perfect look, Ale merupakan pewaris utama dari hotel terbesar di Indonesia dan terbesar ke-5 di Asia. Guardian Hotel. Hotel milik keluarganya tak hanya ada di Indonesia, namun juga Amerika, Jerman, Malaysia, Singapur, Thailand, Jepang dan beberapa negara lain.
Tak jauh berbeda dengan Gita yang juga akan mewarisi rumah sakit besar milik keluarganya. Dan bisa dipastikan bahwa gadis itu juga akan mengikuti jejak sang ayah yang juga merupakan seorang dokter.
Namun begitu, Gita dan Ale tak pernah sombong. Tak pernah hidup dalam Royal Class. Mereka tak pernah membandingkan ingin berteman dengan siapa. Mereka hanyalah murid biasa di Karya Bangsa International School yang hanya membawa uang tak lebih dari 200 ribu di dalam dompet mereka. Ale pun tak membawa mobil mewah ke sekolah, hanya sebuah Everest berwarna hitam yang seolah menggambarkan betapa tangguhnya ia. Dan Gita membawa sebuah Brio merah, namun hanya sesekali karna dia biasanya pergi dan pulang bersama Ale yang setia menjemputnya.
Gita dan Ale, bagaikan dua malaikat yang kebetulan hinggap di Karya Bangsa International School. Setiap orang yang melihat pasangan ini akan berkomentar sama 'sempurna', begitulah mereka, saling menyayangi dan romantis walau telah menjalin hubungan hampir 2 tahun dan masuk sebagai Pasangan Terromantis dan Pasangan Tepopuler versi Buku Tahunan dan tentu saja versi Karya Bangsa International School.
Siang ini, Gita sedang duduk di kantin bersama seorang temannya Cassandra Levin. Sandra memiliki seorang pacar, Elnino Gabriel, merupakan pasangan terpopuler setelah Gita-Ale. Mereka tak kalah good looking dan smart dibanding Gita-Ale, namun tetap saja mereka berada satu tingkat di bawah pasangan terpopuler itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Long Distance RelationSHIT ✓ (COMPLETED)
Short StoryAle dan Gita adalah contoh sempurna dari Relationship Goal bagi semua murid di Karya Bangsa International School. Sama-sama memiliki fisik dan latar belakang keluarga yang sempurna, pasangan ini saling mencintai dan percaya satu sama lain. Namun sua...