14 - Ale Tolol!

6.8K 468 16
                                    

“Anjrit, serius ini cewek lo?” pekik Rendi sambil menunjukkan layar ponsel Ale.

“Udah gak penasaran lagi kan sekarang?”

“Gila, gila... kayaknya ngerti gue sekarang kenapa lo gak mau nunjukkin muka cewek lo.” Rendi menggeleng takjub, di belakangnya beberapa temannya berebut ingin melihat foto gadis cantik yang Ale akui sebagai pacarnya.

“Gak usah lebay!”

“Dih orang serius dibilang lebay.” Rendi menunjuk ponsel Ale yang sekarang sudah menjadi rebutan teman-temannya. “Dapet darimana lo cewek secantik ini?”

“Dih dapet. Lo kira cewek gue hadiah ciki!” Ale melempar penghapus ke arah Rendi.

“Serius, pele!”

“Satu sekolah sama gue di Jakarta.”

“Kenalin lah gue sama temennya.”

“Ogah, lo PK!”

“Anjir gue dibilang PK.” Rendi menendang bangku yang Ale duduki. “Kenalin ke cewek lo aja deh, gue sebagai sahabat lo gitu. Tenang gue gak bakal nikung, cuma buat sekedar kenal sama cewek temen gue aja.”

“Lagian cewek gue juga gak doyan sama yang modelnya kayak lo.”

Rendi tertawa, ingin sekali memukul Ale. “Sekate-kate kalo ngomong nih bocah.”

Ale ikut tertawa, namun jauh di dalam hatinya dia masih memikirkan kejadian semalam. Kenapa tiba-tiba Gita bersikap seperti itu? Apa dia salah bicara? Atau jangan-jangan Gita cemburu dengan kedekatannya dengan Laras? Ale harus menanyakan hal itu langsung pada Gita pulang nanti.

*****

JAKARTA

Sandra memukul paha Gita yang sedang tengkurap di atas ranjangnya. Malam ini dia dan Nino datang ke rumah Gita karna khawatir akan keadaannya yang seharian ini terlihat murung di sekolah. Baik Sandra atau Nino sama-sama mengetahui alasan di balik kemurungannya.

“Ta, bangun sih. Cerita gue sama Nino lo kenapa? Lagi berantem sama Ale?” tanya Sandra sambil menyandarkan tubuhnya pada tembok di belakangnya.

“Iya, Ta. Lo ada apa? Ale selingkuh sama orang Surabaya? Biar gue hajar nanti.”

Sandra melempar kekasihnya yang sedang duduk di depan meja belajar Gita dengan bantal. “Emangnya Ale itu elo.” Sandra lantas mengelus halus punggung Gita. “Jangan didengerin, Ta. Lo cerita aja yang sebenarnya. Kali aja kita bisa bantu.”

Gita akhirnya mengangkat wajahnya dan merubah posisinya menjadi duduk. Dapat Sandra lihat wajah sahabatnya itu sangat berantakan. Bekas air mata membuat tanda garis panjang di kedua pipinya. Sandra langsung merengkuh wajah Gita dengan kedua tangannya.

“Ya Allah, Ta lo nangis?” Sandra mengusap garis bekas air mata di wajah Gita dengan ibu jarinya.

“Gue ngerasa kayak orang bego tau gak sih, San. Bego banget sumpah gue.”

“Ya udah lo cerita aja pelan-pelan, lo lagi marahan sama Ale?”

“Kayaknya lebih tepatnya gue yang marah gak jelas, San.”

“Masalah apa? Ale gak bales chat lo? Atau dia gak angkat telpon lo?”

Gita menggeleng. “Gue jealous dia nolongin cewek lain padahal gue yang nyuruh dia jagain tuh cewek.”

Nino menyeret bangku yang ia duduki yang memang memiliki roda di bawahnya mendekat ke arah Gita. “Cewek lain? Apa maksud lo temen sebangkunya Ale?”

Long Distance RelationSHIT ✓ (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang