Pelajaran Sejarah Indonesia adalah pelajaran yang –mungkin paling disukai oleh para murid di SMA Tunas Pemuda karna Karyo –guru mata pelajaran itu menerapkan sistem self-study atau belajar sendiri, yang mana para murid harus mencari data dan cerita akan topik pembelajaran yang diberikan hari itu.
Para murid boleh menggunakan ponselnya untuk mencari data, yang penting mereka hanya harus mengumpulkan hasil pencarian mereka di saat jam pelajaran itu berakhir. Karyo hanya akan membaca buku atau koran di tempat duduknya di depan saat para murid yang sedang mencari tugas yang diberikan ataupun hanya sekedar mengobrol.
Karyo juga bukannya tak tahu kalau murid-muridnya menyalahgunakan kesempatan yang ia berikan untuk mengobrol atau bermain ponsel. Dia tahu akan hal itu, namun dia tak keberatan asal mereka tidak berisik dan mengganggu kelas lain.
Hal seperti itu lah yang saat ini melanda kelas Ale. Kelas yang berisi 32 murid itu terlihat asik mengobrol atau bermain ponsel karna mereka sudah dengan mudahnya mengakses internet untuk mengerjakan tugas yang diberikan.
Ale yang tak tertarik dengan topik obrolan teman-temannya hanya diam sambil mengerjakan tugasnya yang belum selesai, di sampingnya Laras sedang tidak ada di tempat karna sedang keluar untuk mengembalikan speaker yang tadi kelasnya gunakan untuk mata pelajaran Bahasa Inggris.
Laras baru saja kembali dan menuju bangkunya. Saat gadis itu sudah siap akan meletakkan bokongnya di atas kursi, murid yang duduk tepat di belakangnya ingin menggeser bangku Laras yang langsung dapat membuat gadis itu terjatuh dengan keras ke lantai jika saja tidak dicegah oleh Ale yang dengan tidak pedulinya menahan bangku Laras agar tak bergeser dari tempatnya.
Murid yang akan menggeser bangku Laras hanya menatap Ale yang masih fokus dengan tugasnya dengan satu tangan berada di atas sandaran kursi Laras. Laras yang sudah duduk di tempatnya dengan selamat menatap bingung tangan Ale yang masih berada di kursinya, lelaki itu lalu menarik lagi tangannya.
Tentu saja Laras bukannya tak tahu apa yang baru saja terjadi, ingin sekali dia berterima kasih pada Ale akan apa yang telah ia lakukan. Ini bukanlah pertolongan Ale yang pertama setelah kata kasar yang ia ucapkan beberapa waktu lalu, Ale tetap lah seorang Ale, dia masih sering menolong Laras walaupun lelaki itu tampak tak peduli sama sekali padanya.
Seperti waktu Shinta dan teman-temannya mencampur kuah bakso yang baru Laras beli di kantin dengan jus alpukat dan juga jus tomat miliknya dan menyuruh Laras untuk memakannya, Ale datang dari belakang dan menukar bakso yang baru ia beli dengan bakso milik Laras.
Saat Laras kesusahan membawa tumpukan buku yang telah selesai dipakai oleh kelasnya ke perpustakaan, Ale lagi-lagi datang dari belakang dan tanpa mengucapkan satu kata pun langsung mengambil hampir seluruh buku yang berada di atas tangan Laras dan membawanya ke perpustakaan.
Berbeda lagi saat Laras yang kehilangan seluruh alat tulisnya saat sedang akan ujian mendadak karna Shinta yang mengambilnya dan membuangnya ke tempat sampah, Ale pula yang menyelamatkannya dengan memberikannya pulpen miliknya.
Bukan hanya itu saja, masih banyak lagi pertolongan yang Ale berikan untuk Laras setelah insiden itu. Hal itu membuat Laras merindukan saat-saat dimana mereka menghabiskan waktu berdua setelah pulang sekolah karna hukuman mereka telah selesai dan tak ada lagi alasan untuk mereka menghabiskan waktu berdua lagi, apalagi setelah insiden waktu itu.
Laras tidak bisa tiba-tiba menyapa dan mendekati Ale kembali setelah semua yang telah ia lakukan padanya walaupun dia memang sangat ingin melakukannya. Masa kelam Laras sepertinya sudah akan dimulai kembali, seperti saat dia belum bertemu dengan Ale, malaikat penolongnya.
*****
Lapangan futsal SMA Tunas Pemuda saat ini dipenuhi oleh 32 orang murid kelas XI-IPA1, kelas Ale. Kelas yang mendapat jatah pelajaran olahraga setiap hari Selasa itu tengah menjalani latihan fisik secara berpasangan yang ditentukan oleh guru olahraga mereka, Anton.
KAMU SEDANG MEMBACA
Long Distance RelationSHIT ✓ (COMPLETED)
KurzgeschichtenAle dan Gita adalah contoh sempurna dari Relationship Goal bagi semua murid di Karya Bangsa International School. Sama-sama memiliki fisik dan latar belakang keluarga yang sempurna, pasangan ini saling mencintai dan percaya satu sama lain. Namun sua...