13 - Masa Lalu Ale

5.8K 406 27
                                    

Laras merebahkan tubuhnya ke atas Kasur ukuran single bed dengan sprei berwarna coklat. Jam dinding sudah menunjukkan pukul 19:45 namun dia baru kembali dari sekolah. Tadi dia diantar oleh Ale dengan motornya.

Laras menjadi teringat alasan dia pulang telat. Beberapa saat yang lalu dia dikagetkan oleh Ale yang tiba-tiba membicarakan masa lalunya pada dirinya. Tentu saja Laras kaget karna dia tak menyangka bahwa Ale yang selama ini dia pikir merupakan lelaki yang paling tulus yang pernah ia kenal –selain ayahnya-- memiliki masa lalu seperti itu.

Apa itu alasannya dia gak pernah ngasih tau pacarnya tentang masa lalunya? Batin Laras.

Laras memejamkan mata dan mengingat kembali tentang perkataan Ale.

“Gue dulu pernah ada di posisi Shinta.” Ale menghirup napas panjang. “Gue dulu suka nge-bully orang, sama kayak yang Shinta lakuin ke lo.”

Mata Ale menatap langit-langit ruang UKS, nampak menerawang. “Waktu itu yang gue bully juga cewek yang mirip sama lo. Karna dia suka sama gue dan berkali-kali bawain bekal buat gue padahal udah gue tolak terus, sampe akhirnya dia nembak gue. Dan gak tau gimana caranya temen-temen gue bisa tau hal itu. Dan lo tau apa yang mereka lakuin?” Ale menatap Laras.

Laras menggeleng perlahan, Ale membuang pandangannya ke arah jendela di belakang Laras.

“Mereka mulai nge-bully cewek itu habis-habisan, mulai dari ejekan sampe fisik pun mereka lakuin, padahal korban mereka cewek. Pertamanya emang gue gak suka cara mereka, tapi lama-lama…” Ale mendengus. “Gue nikmatin itu juga dan ngikutin apa yang mereka lakuin.”

Laras menahan napasnya, tak tau harus mengatakan apa.

“Malah gue yang paling parah diantara temen-temen gue. Dengan tanpa dosanya gue permaluin dia habis-habisan di depan banyak orang berkali-kali. Sampe hal yang paling buruk pun terjadi.”

Ale menatap sepatu kets berwarna hitam yang ia kenakan, pikirannya melayang pada kejadian tiga tahun lalu saat ia menatap kaget sosok kecil yang berdiri di atas sana, di atas atap sekolahnya yang berlantai lima.

Bahu Ale masih terangkat kaget saat mengingat bagaimana sosok tersebut yang tergeletak di hadapannya beberapa saat kemudian dengan bunyi dentuman yang sangat keras dan juga cairan berwarna merah yang mengotori rumput di hadapannya. Perasaan itu masih ada, perasaan bersalah dan juga takut.

“Dia coba bunuh diri di depan banyak orang. Untungnya dia masih bisa diselamatkan walaupun harus koma selama dua bulan.”

Mengingat kejadian itu tentu saja membuat Ale harus membuka lembaran yang telah ia tutup rapat-rapat di hatinya yang terdalam, dan hal itu membuat tubuhnya bergetar hebat tanpa ia sadari.

Long Distance RelationSHIT ✓ (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang