Ini aku bagi jadi dua yaa soalnya kepanjangan kalo jadi satu 😂😂
***
"Jimin-ah. Kau tidak perlu bersikap sedingin itu pada seorang gadis." ucap Taehyung sambil duduk di sebelah Jimin yang kini memilih singgah di pelataran belakang kampus, tempatnya biasa berdiam diri.
Jimin hanya terdiam tak merespon ucapan Taehyung sambil membaca sebuah buku.
"Kau tidak boleh memperlakukan mereka seperti itu. Kau akan melukai mereka, Park Jimin." ucap Taehyung lagi. Jimin yang tadinya tak ingin merespon pun akhirnya menghela nafas beratnya.
"Kau tau aku tak suka hal seperti itu." ucap Jimin datar.
"Tapi kau harus menghargai mereka. Mereka adalah orang-orang yang akan mendukung dan menyukaimu tanpa meminta balasan."
"Aku tidak membutuhkan itu." ucap Jimin lagi. Ia malas berdebat dengan Taehyung.
"Kau akan membutuhkannya nanti. Siapa yang tau jika salah satu dari mereka akan menjadi jodohmu? Dan bagaimana kalau mereka yang kau tolak itu dendam padamu?"
Jimin menghela nafas. Tadinya ia benar-benar tak ingin berdebat dengan sahabatnya itu, tapi sepertinya Taehyung tak akan berhenti jika ia tak menyangkal.
"Taehyung-ah. Kau harus sadar jika terlalu baik pada orang juga tidak bagus. Memangnya kau kira aku tidak tau apa yang baru saja menimpamu beberapa bulan lalu? Kau bertengkar dengan pacarmu karena kau mengenakan hadiah dari gadis-gadis yang menyukaimu kan? Kau memang membuat gadis-gadis yang menyukaimu bahagia, tapi kau menyakiti pacarmu." balas Jimin kesal. Ia ingin Taehyung menyadari bahwa ucapannya kali ini tidak sepenuhnya benar.
"Hh.. itu adalah hal yang berbeda. Aku memiliki pacar sedangkan kau tidak."
Jimin menatap Taehyung agak tajam.
"Apa bedanya? Punya pacar atau tidak, kau tidak boleh membiarkan seseorang berharap padamu jika kau tidak benar-benar menginginkan mereka."
"Baiklah. Aku akui aku memang salah telah memberikan harapan pada mereka. Tapi kau juga harus mengakui bahwa sikapmu tadi tidaklah benar. Bersikaplah seperti manusia, jika kau tidak ingin berterima kasih, setidaknya pilihlah kata-kata yang baik agar tidak menyakiti siapapun."
"Aku tidak tau kata-kata seperti apa yang kau maksud. Bagiku, ucapanku tadi tidak menyakitkan. Aku sudah cukup berhati-hati."
Taehyung menghela nafas. Begitulah jika ia berargumen dengan Jimin. Jimin tidak akan mengakui kesalahannya, ia juga tidak akan meralat ucapannya sedikitpun. Jimin memang tidak pernah mau kalah.
"Kalau kau ingin mengurangi fansmu, berkencanlah! Dengan begitu kau bisa menolak mereka dengan pacarmu sebagai alasannya." saran Taehyung yang sudah menyerah untuk menasihati Jimin tentang hal tadi.
"Bukankah kau bilang akan mengejar Seulgi kemarin? Yasudah cepatlah! Jika kau sudah mendapatkannya, beritahukan pada semua orang, supaya tidak ada yang berani mengejarmu lagi! Kau tau, jika itu Kang Seulgi, mereka akan benar-benar menyerah. Aku yakin."
Jimin terdiam mendengar ucapan Taehyung. Ia tertawa miris dalam hati. Seulgi sudah menolaknya bahkan sebelum ia sempat mengungkapkan perasaannya. Bagaimana bisa ia berpacaran dengan Seulgi sekarang? Hhh, tapi ucapan Taehyung membuatnya ingin memperjuangkan Seulgi lagi.
Ah tidak taulah! Jimin benar-benar tak ingin memikirkan hal itu sekarang.
***
TNING
Ada sebuah pesan masuk. Seulgi langsung membukanya.
Park Jimin
Beritahu aku apa yang bisa ku bantu untuk kasus Kang Woo.

KAMU SEDANG MEMBACA
Unexplained
Fiksi Penggemar{COMPLETED} Park Jimin. Pria itu hanya mencintai satu orang. Ia terlalu bodoh karena hanya mempertahankan perasaan semunya bertahun-tahun. Park Jimin tidak menyangka, rasa cinta yang ia biarkan bertahun itu, menyeruak lagi dan memaksa Jimin untuk ke...