Jimin duduk di salah satu bangku cafetaria rumah sakit. Di hadapannya ada Yoongi yang juga duduk sambil tersenyum miring.
Jimin sebenarnya hanya tak menyangka Yoongi akan mendatanginya duluan. Ia memang mendengar bahwa Yoongi melanjutkan S2 di luar negeri dan ia tak pernah lagi bertemu Yoongi sejak saat itu. Jimin hanya bingung mengapa tiba-tiba Yoongi datang padanya seperti ini.
"Bagaimana kabarmu, Park Jimin?" tanya Yoongi. Namun nada yang ia gunakan itu sangat.. sangat tidak bersahabat.
Jimin menatap Yoongi yang masih tersenyum miring ke arahnya. Apalagi yang sebenarnya pemuda itu mau lakukan padanya?
"Hyung, mengapa kau mendatangiku?" tanya Jimin menatap Yoongi curiga tanpa menjawab pertanyaan Yoongi tadi.
Yoongi mengangkat kedua alisnya. Lalu menghela nafas.
"Apa kau masih bersama Seulgi?" tanya Yoongi lagi. Ia juga memilih tak menjawab pertanyaan Jimin.
Jimin kini semakin heran.
"Untuk apa kau menanyakannya?" tanya Jimin agak tajam.
"Apa Kang Seulgi tidak memberitahumu? Aku adalah jaksa yang akan menangani kasus Kim Kang Woo, orang yang menusukmu." ucap Yoongi sambil tersenyum miring.
Benar. Seulgi tak memberitahunya. Ia bahkan lupa menanyakannya karena setelah kejadian kemarin, Seulgi benar-benar diam hingga Jimin tak enak untuk bertanya apapun.
Jadi inikah alasan Seulgi menjadi seperti kemarin? Karena bertemu dengan Yoongi?
Jimin terdiam tak menjawab, ia sibuk dengan pikirannya sendiri.
"Kalau kau berpikir aku menemuimu karena aku sudah tidak membencimu, kau salah besar." ucap Yoongi tajam.
Jimin langsung menatap Yoongi lagi. Ia benar-benar tidak mengerti dengan lelaki di hadapannya ini.
"Kenapa kau begitu membenciku?"
"Kehadiranmu. Kau ada di dunia ini. Aku membenci kenyataan itu." jawab Yoongi tajam.
Jimin tertawa tidak percaya.
"Kalau begitu, kau tidak akan pernah berhenti membenciku sampai aku mati." ucap Jimin lagi. Ia sudah tidak tau bagaimana harus menghadapi Yoongi.
"Matilah. Dan aku akan berhenti membencimu." ucap Yoongi tajam. Jimin sedikit tertusuk dengan kata-kata itu. Ia hanya menatap Yoongi sambil tertawa pahit.
"Kalau begitu bunuh aku." ucap Jimin lagi. Yoongi menatapnya masih tajam.
Ia berdiri dari bangkunya. Berjalan menghampiri Jimin yang masih duduk di bangkunya.
BUKK
Yoongi meninju perut Jimin yang bekas terkena tusukan pisau itu.
"Ahh!" rintih Jimin sambil memegang perutnya. Rasa sakit dan mual tiba-tiba mendatanginya hingga membuat kepalanya pening.
Jimin menatap Yoongi tak percaya. Ia masih memegang perutnya kesakitan karena hal itu.
Yoongi mendekati telinga Jimin.
"Aku datang untuk merebut kebahagiaanmu. Kang Seulgi. Aku akan membuatnya kembali padaku. Kau tidak lupa kan kalau dia pernah menyukaiku jauh sebelum kau mengenalnya?" bisik Yoongi dengan nada tajam. Jimin masih menahan sakit di perutnya. Namun ia bisa mendengar dengan jelas apa yang dikatakan Yoongi padanya. Dan kata-kata itu sukses membuat Jimin merasa takut.
Yoongi berdiri dengan tegak lagi setelah membisikkan Jimin kata-kata tadi. Ia terus tersenyum miring. Jimin menatapnya tajam. Ia masih mencoba menahan sakit bekas tinju Yoongi yang mengenai lukanya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Unexplained
Fanfiction{COMPLETED} Park Jimin. Pria itu hanya mencintai satu orang. Ia terlalu bodoh karena hanya mempertahankan perasaan semunya bertahun-tahun. Park Jimin tidak menyangka, rasa cinta yang ia biarkan bertahun itu, menyeruak lagi dan memaksa Jimin untuk ke...