Part 2

5.5K 601 6
                                    

Ini pertama kalinya Jimin menatapnya seperti itu setelah mereka putus dulu. Sungguh, ini pasti karena kejadian minggu lalu. Tepatnya hari Jum'at. Setelah itu mereka libur dan baru bertemu lagi hari ini, hari Senin.

Pikiran Seulgi pun melayang ke kejadian di hari Jumat itu.

FLASHBACK

Jimin sedang duduk di pelataran belakang kampus sendirian. Ia senang duduk di tempat ini, karena tempat ini penuh ketenangan dan cukup sepi. Sekarang masih pukul tiga sore, sedangkan kelas terakhirnya mulai pukul setengah enam. Ia bosan sebenarnya, tapi ia juga tidak memiliki kegiatan lain untuk dilakukan.

Tiba-tiba seseorang menghampirinya. Lee Taemin. Teman yang cukup dekat dengannya meskipun berbeda jurusan, karena Taemin mengambil jurusan seni.

Jimin dapat melihat wajah Taemin yang sedikit terpuruk. Tidak cerah seperti yang biasa Jimin kenal. Taemin juga membawa sesuatu. Beberapa botol soju, lengkap dengan dua gelas kecil. Sepertinya ia memang berencana mengajak Jimin untuk minum.

"Hey, Park Jimin!" sapanya sambil tersenyum.

"Taemin, apa yang terjadi padamu?" tanya Jimin heran melihat kondisi Taemin sekarang. Tampilannya juga sangat berantakan.

"Maukah kau menemaniku minum, Park Jimin?" tanya Taemin sambil duduk di sebelah Jimin.

"Apa kau sedang ada masalah?" tanya Jimin lagi.

Taemin hanya tersenyum sambil menjajarkan kedua gelas kecil yang ia bawa di hadapannya dan menuangkan soju ke gelas-gelas tersebut.

"Minumlah!" suruh Taemin. Ia sendiri langsung menegak habis segelas kecil soju yang ia tuang tadi. Jimin akhirnya mengambil gelas tersebut dan meminumnya juga. Ia hanya ingin membantu Taemin yang sepertinya butuh teman cerita.

Tiba-tiba Jimin teringat sesuatu. Taemin adalah mantan Seulgi. Mereka baru putus beberapa minggu yang lalu. Tentunya Taemin tidak tau bahwa Jimin adalah mantan Seulgi juga.

"Apa ini tentang Kang Seulgi?" tebak Jimin dan membuat Taemin yang sedang menuangkan soju ke dalam gelasnya lagi berhenti sejenak. Ia tertawa hambar.

"Apa begitu jelas terlihat?"

Tentu saja. Taemin biasanya sangat ceria, ia murah senyum dan berenergi. Ia juga idola kampus. Namun ia sedikit berubah setelah terdengar putus dari Seulgi. Awalnya Jimin pikir itu hanya perasaannya saja, namun sekarang ia yakin Taemin memang sedang frustasi. Jimin tak menyangka Seulgi bisa membuat Taemin yang sangat ceria menjadi seperti itu.

Tapi ia meralat pikirannya sendiri, dirinya yang dingin dan cenderung tak peduli saja bisa dibuat sedemikian terluka oleh seorang Kang Seulgi, apalagi Taemin, yang ramah dan hangat, dan mungkin lebih perasa darinya. Jimin pun akhirnya mengerti dan menemani Taemin meminum soju.

"Soju tetap enak meskipun diminum sore hari..." Ucap Taemin sambil terus-terusan menuangkan soju ke dalam gelas.

"Taemin-ah, hentikan! Kau akan mabuk." ucap Jimin sambil mencegat Taemin yang berniat mengangkat gelasnya.

"Aku tidak ada kelas lagi. Ah tidak! Sebenarnya aku memang tidak ada kelas hari ini, aku hanya datang ke kampus untuk melihat dia. Aku pasti sudah gila kan?" ucap Taemin sedikit mabuk. Ia kembali meminum soju yang tadi ia tuangkan.

Jimin menatap temannya itu sedikit iba. Ia juga tau bagaimana rasa frustasi dan sedihnya berpisah dengan orang yang sangat disayangi. Terlebih lagi orang yang berpisah dengan mereka adalah orang yang sama. Ia sepenuhnya bisa mengerti perasaan Taemin.

"Kenapa hubungan kalian bisa berakhir? Kalau kau masih mencintainya, kenapa tidak kau perjuangkan saja dia?" tanya Jimin. Tapi ia tertawa miris dalam hatinya, pertanyaan itu harusnya tidak ia ajukan, karena dirinya sendiri saja tidak bisa menjawabnya.

UnexplainedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang