Part 13

3.9K 448 44
                                    

"ANDWAAEEEEE!!!!!!" Teriak Seulgi histeris begitu melihat Kang Woo menusukkan sebuah pisau dengan sangat cepat ke perut Jimin yang seketika langsung mengeluarkan darah.

Jimin membeku di tempatnya. Rasa sakit dan perih tiba-tiba memenuhi rongga perutnya, lalu menjalar ke seluruh tubuhnya. Ia menatap Kang Woo tidak percaya. Tangannya mencengkram bahu Kang Woo sekuat yang ia bisa. Namun kakinya terasa sangat lemas hingga tak sanggup menopang tubuhnya. Ia terjatuh ke bawah dengan darah yang terus mengalir keluar dari perutnya.

Jimin masih sadar. Ia hanya mendadak lemas dan tak memiliki tenaga untuk bergerak sedikitpun. Tapi telinganya masih bisa mendengar, matanya juga masih mampu melihat meski tak seratus persen. Hanya bibirnya tidak sanggup mengucap satu katapun.

Sedangkan Seulgi langsung berlari secepat mungkin menuju lapangan. Ia harus berputar ke sisi di seberangnya untuk masuk ke dalam lapangan yang dipagar sekelilingnya itu.

Wasit dan teman-teman Jimin yang berada di dekatnya terkejut bukan main. Taemin pun juga. Ia tak menyangka melihat pemandangan di depannya ini. Semua orang syok. Tak ada yang bisa mengatasi situasi ini.

"APA YANG KAU LAKUKAN?!!" teriak wasit panik.

Sang wasit buru-buru menarik tangan Kang Woo yang tengah memegang pisau yang masih menancap di perut Jimin. Berusaha mencabutnya. Sementara teman-teman satu tim Jimin yang berada di lapangan menghambur menghampiri Jimin dan berusaha menutupi perut Jimin yang terus mengeluarkan darah. Mereka buru-buru menggotong Jimin dan memanggil ambulans untuk membawanya ke rumah sakit.

Situasi di sana sangat kacau. Taemin bahkan ikut membantu menggotong Jimin ke klinik kampus mereka.

Taehyung juga sudah ada di sana. Ia langsung berlari dari bangku penonton seperti Seulgi begitu melihat Jimin ditusuk.

Sementara Seulgi, tubuhnya bergetar hebat saat berlari. Ia sangat syok. Ia benar-benar tidak menyangka hal ini akan terjadi. Sedetik kemudian, Seulgi sudah sampai dan ikut membawa Jimin ke klinik kampus.

"Argh..." dapat Seulgi dengar Jimin merintih kesakitan. Keringat dingin sudah bercucuran di pelipisnya.

Sementara Kang Woo hanya tersenyum penuh kemenangan. Ia tidak peduli ketika orang-orang di sana menahan tubuhnya bahkan mengikatnya agar tidak bisa kabur.

Semua orang sangat syok dengan kejadian ini. Tidak ada yang menyangka Kang Woo akan melakukan itu pada Jimin. Pertandingan dihentikan dan kerumunan dibubarkan. Satpam, penjaga, office boy dan segala tim keamanan di universitas dipanggil karena hal ini.

Keadaan memburuk. Yeri bahkan menangis sesegukan. Ia takut dan malu sekali dengan Kang Woo sebagai sepupunya.

Tak berapa lama, ambulans sudah datang dan siap membawa Jimin ke rumah sakit. Seulgi ikut di ambulans. Bersama dengan Taehyung dan salah satu panitia olimpiade ikut menemani mereka.

Seulgi masih panik bukan main. Di dalam ambulans, tubuhnya tak berhenti bergetar. Jimin sudah mendapat pertolongan pertama saat di klinik tadi. Kini sudah terdapat selang oksigen yang melingkar di hidung Jimin. Ia masih sadar, namun terlalu lemas untuk berbicara. Ia bisa melihat Taehyung dan Seulgi yang panik menatapnya.

Seulgi tak menangis. Ia memang tidak akan menangis karena hal seperti ini. Tapi wajahnya sangat pucat. Dan daritadi tubuhnya belum berhenti bergetar juga. Berkali ia menelan ludahnya mencoba menenangkan diri. Tangan kirinya menggenggam tangan Jimin dengan erat.

Ia bahkan tidak bisa mengucapkan satu katapun. Terlalu syok. Seulgi bahkan tak menyadari sekelilingnya sekarang. Ia benar-benar hanya takut terjadi sesuatu yang fatal pada Jimin. Ia tak tau harus bagaimana untuk mengatasi rasa takutnya itu. Ia merasa kehilangan akalnya sendiri.

UnexplainedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang