Chapter 2

17K 1K 6
                                    

'Ppritttt pritttt pritttt'

Valery's VOP

Bunyi peluit mama membangunkan ku dari tidur. Itulah kegiatan mama tiap pagi. Kalo ngak peluit, ember, panci atau apalah yang bisa membangunkan ku dipagi hari.

"VALEEE BANGUNN!! KAK DAVIN UDAH LAMA NUNGGUIN KAMU DIBAWAH!!" teriak mama kaya Beonce lagi konser.

Eh nggak ding, Bagusan suara Beonce dari pada mama. 

"Ih! Apaan maaa! 3 hari lagikan sekolah??" Aku menarik selimut menutupi seluruh tubu dan kembali lagi kedunia mimpi.

"Kata kak Davin, kamu ngemos anak baru!!" Mataku terbuka sempurna mendengar perkataan mama.

Mos?

Ngemos??

Oh iya gue ngemos anak baru!!

Aku memukul jidatku. "IYA MAA!! BILANG SAMA KAK DAVIN BENTAR LAGI VALE TURUN!!" Aku bangun dari tidur dan berlari menuju kamar mandi dikamarku. Kegian rutin setiap pagi yang biasanya mandi dengan waktu 20 sampai 25 menit terpaksa disingkat menjadi 10 menit untuk pagi ini. Selesai mandi dan mengenakan baju seragam, aku turun menghampiri mama dan kak Davin dimeja makan.

"Ayo kak berangkat, ntar kita telat!" Aku mengambil selembar roti dan memakannya, sambil menarik tangan kak Davin.

"Emang udah telat kali dek!" Kak Davin menutar bola mata.

"Ya udah ayok!!  Ma kita berangkat! Dahh Ma" Aku mencium punggu tangan mama dan kedua pipinya.  Menarik tangan kak Davin menuju mobil dan berangkat ke sekolah.

FYI Aku sekarang kelas XI dan kak Davin kelas XII. Hari ini memang belum sekolah, karena masih libur semester. So, karena gue anak anggota osis gue harus Ngemos anak baru! 

-

Sesampainya di sekolah aku turun dari mobil dan menghampiri Azela sahabat ku dari SMP. Kayaknya dia lagi repot ngurusin anak baru yang salah bawa atribut mos. Kalian tau mereka seperti orang gila, sama seperti ku dulu. Untuk siswi perempuan rambut mereka dikepang sesuai angkatan. Karena mereka angkata ke 26 Jadi, rambutnya di kepang sebanyak 26 kepangan. Belum lagi permen, sayur digantung dileher dan snack yg bergantungan dipinggang.

"Hoy Zel! Kanapa muka lo? Kusut banget " Aku mengentuh bahu Azel sambil cekikikan.

"Lo telat Vale! panitia datang jam setengan 7!" Azel memutar bola mata.

"Yee woles Zel." Aku mentoel pipi Azel sambil tersenyum semanis mungkin. 

"Eng.. Val tolong periksa atribut mereka ya. Gue mau menuin kak Davin ntar, ada yang mau disampein, masalah mos." Aku hanya memberi angukan dan Azel berlari meninggalkan ku.

"YA AMPUN LO SALAH BAWA SNACK!! kan disuru bawa keripik kentang bukan keripik singkong!!" Aku memeriksa anak baru yang salah membawa atribut. Dia diam dan menunduk "Oke, kali ini gue maafin. Besok? JANGAN HARAP!!"

"Lo ngak denger apa kemaren? Kan yang disuruh kanan putih kiri item!! sepatu lo kebalik warnanya!" Aku memutar bola mata dan menyuruhnya masuk ikut baris dibarisan 'anak-anak yang akan dihukum'. 

"OH MY GOD! UDAH TELAT! ATRIBUT NGAK ADA YANG DIBAWA!! LO CUMA BAWA NAMETAG HAH?!?!" Aku berteriak frustasi melihat anak cowok yang berdiri dihadapanku. 

Dia hanya menganguk dan menatapku datar. 

"BAGUS YA! PUSH UP LO 50 KALI!" Teriak ku kesal. 

Tak lama berapa panitia datang berbondong-bondong menghampiriku, "Kenapa lo Val?" Azel mengguncang bahuku.

"Astaga!! jangan-jangan lo kesurupan! WOYY VALE KESURUPANNN"

'pletak'

Aku memukul kepala Azel, "Kampret lo Zel!" Azel hanya cekikikan. "Nih bocah! cuma modal nametag doang Zel!!" Aku menarik nametag yang bernama 'Aldo Nugraha' ini.

"Udah biar gue yang ngurus ni anak!" kak Tiya datang menghampiriku dan membawa anak laki-laki itu entah kemana. 

¤

Hari ini adala hari terakhir mos. And Hell Yeah! bisa dilihat semua wajah siswa-siswi baru ini sangat berbinar-binar. Penutupan mos diakhiri dengan salam-salaman sebagai tanda mintah maaf sama adek kelas yang selama 3 hari selalu dikerjain sama kakak kelas.

Selsai acara aku duduk disampin kak Davin "Nih lihat coklat gue!" Aku menjejerkan 12 batang coklat dihadapan kak Davin

"Gilaaa!! Banyak banget lo dapet Val!! Gue aja ketos cuma dapet 5." kak Davin berdecak kagum.

"Yaiyalah Valery!"

"kalo gitu boleh dong gue minta satu" Kak davin menaikan alisnya sambil tersenyum genit.

"Iya, ntar dirumah"

"Kalo dirumah 2 yah" Kak Davi mentoel pipi ku.

"Iyaahh"

" 3 dehh"

"Kak!! lo mau gue bogem hah!" Aku mengepalkan tangan didepan muka kak Davin. 

Kak Davin langsung lari menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. 

----------

ValeryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang