Chapter 1

26.2K 1.1K 7
                                    

Aku berlari menuju ruang guru untuk mangambil absen kelas yang menjadi perintah dari ibu Ntin di kantor.  Sesampainya didepan kantor aku langsung menghampiri rak absen dan map yang berjejer rapi. Telunjukku terhenti ketika melihat tulisan 'Absen Kelas 3B' aku menarik map itu dan segera kembali kekelas. Saat perjalanan kembali kekelas,

Brukk

Aku menabrak seseorang, map absen yang ku pegang jatuh bersamaan dengan tubuhku mencium lantai sekolah.

"Aduh! kamu kalo jalan pake mata!!!" Aku berdiri sambil membersihkan rok merahku yang kotor akibat terkena debu lantai sekolah.

"Kamu tuh! kalo jalan yang pake mata!!" Jawab seorang anak laki-laki yg menabrakku tadi.

"Ihh, jelas-jelas kamu yang ngadang jalan aku!!" Jawabku kesal "Awas ya ntar istirahat aku temuin kamu!" Aku berlari meninggalkan anak laki-laki itu menuju kelas

-

'Ttettt tettt tettt'

Bel istirahat pertama berbunyi. Aku udah nggak sabar mencari cowok yang tadi menabrakku itu tanpa minta maaf terlebih dahulu.  Aku langsung memasukan buku ke dalam tas kemudian berlari keluar kelas dan mencari anak laki-laki itu ke sepunjuru kelas. Aku menghentakkan kaki kesal, dimana anak itu? Aku kembali mencarinya mulai dari perpustakaan, lapangan belakang dan kantin. Benar saja dia disana, tengah menyantap makanannya. 

"Heh! kamu jangan sok jagoan ya!! anak baru juga!" Desisku.

Dia hanya menatapku datar. "Kamu ngak denger?! aku lagi ngomong sama kamuu!!!!" Aku mengerucutkan bibirku.

"Nggak usah sok kenal!" jawabnya datar lagi.

Aku mendengus kesal. "Kamu nggak tau aku siapa huh! tanya sama anak kls 4, 5, 6 meraka pasti tau siapa aku! Jangan cari gara-gara ya!!" Dia mangangkat kepalanya dan menatapku dengan wajah datar.

"Awas ya kamu nggak akan tenang sekolah disini!!" Aku menekankan kalimat terakhir sebelum pergi meninggalkannya. 

Aku Valery Aerily Wandness kalian bisa panggil aku Vale. Kalian tahu kenapa aku dikenal semua murid SD 01? kenara aku anak yang bisa dibilang jagoan sekolah. Aku ngak takut sama orang yang lebih gede dariku dan terutama kakak kelasku. Dulu waktu aku kelas 2 aku selalu dibully sama kakak kelas, kalian tau apa yang terjadi? Aku memberikan satu pukulan di perutnya, mencakar wajah halusnya dan akhirnya dia pindah sekolah. Dan sekarang anak laki-laki harus pergi dari sekolah ini sama seperti kakak kelas ku waktu itu. Lihat saja, cepat atau lambat dia akan pindah dari sekolah ini.

¤

3 bulan sudah aku mengerjai anak laki-laki yang aku ceritakan itu namanya Andrio Imanuael Archuleta. Rio nama pangilannya. Aku selalu mengerjainya setiap hari, mulai dari aku meletakan lem di bangkunya, mengurungnya di dalam kamar mandi, menyembunyikan baju olah raganya dan masih bayak lagi.

Andrio's POV

"Ma, Artha mau pindah ke Jerman tingal bareng oma lagi! Artha udah nggak tahan sama cewek yang selalu ngisengin Artha!" Aku mangadu kepada mama yang mengantarku ke sekokah.

"Lah kanapa sanyang? Dia itu ngisengin Artha mungkin mau temenan sama Artha. Bukannya waktu itu kamu sendiri yang minta pindah ke Indonesia?" Mama bertanya sambil tersenyum kepadaku. Senyum? itu hobi Mama.

"Tapi Maa-- Ah pokoknya Artha mau pindah sekolah!" Aku melipat tanganku didepan dada.

"Oke sayang kalo itu mau kamu" Mama mangelus kepalaku dan turun dari mobil menuju ruang kepala sekokah. Setelah semua urusan selesai aku aku keluar dan bertemu cewek resek itu Lagi!

"Heh anak mami! Kamu pindah sekolah ya AHAHA!" Dia mengahampiriku sambil tertawa dan memegangi perutnya.

"IYA! Ini mau kamu kan! Liat aja kalo aku udah gede aku bakal datengin kamu lagi!!" aku berkacak pinggang dihadapannya. 

"HAHA, Aku-aku bakalan tunggu kamu balik. Lagian aku juga belum puas ngerjain kamu! Satu lagi, inget nama aku yah Valey Wandness. By Rio." 

Dia memberikan buku gambar yang sedang dipegangnya kepadaku sambil melambaikan tangan. Aku berjalan menuju pintu mobil dan menutupnya kasar.

"Jadi, itu cewek yang selalu ngerjain kamu?" Mama bertanya kepadaku sambil menaikan satu alisnya.

"Iya mah, itu cewek rese yang selalu ngerjain aku!" Aku menatap mama, lagi mama tersenyum melihat tinggahku.

"Jangan-jangan dia suka sama kamu lagi," Mama mentoel pipi kananku.

"Ish! nanti kalo Artha udah gede Artha mau cari cewek yang kaya Mama. Baik, rama, lembut, Nggak kaya dia!!"

"Oh ya? kalo kamu mau cari cewek yang kaya mama berarti, mama saingan dong sama cewek kamu" Mama terkekeh mendengar ucapanku "Ohya kamu yakin udah gede mau balik lagi nemuin dia?" Mama mengernyitkan dahinya.

Aku berfikir sejenak "Ehm... Iya aku bakal balik lagi! Artha bakal nepatin janji Artha sama cewek itu!"

Mama hanya tersenyum mendengar jawabanku..

¤

A/N : Maaf kalo typo atau semacamnya hehe. ohya jagan lupa meninggalkan jajak VOMENTS :D

rinawidi~

ValeryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang