Chapter 3

14.5K 898 6
                                    

Sebelum pulang kerumah, aku dan Kak Davin memilih untuk mampir terlebih dahulu ke McD. Memesan burger fovorite lalu duduk disalah satu meja yang berhadapan langsung dengan jendela sambil memperhatikan lalu lintas diluar. Aku memperhatikan arloji putih yang melingkar ditangan kanan ku, 16:55 sudah hampir dua jam kami berada disini. Menyadari sudah terlalu sore dan tidak memberitahu Mama karena pualng telat aku dan kak Davin bergegas pulang. 

-

Dari jauh pandangan kami tertuju pada satu rumah yang berada tepat didepan rumah kami. Disana banyak mobil yang terparkir dan ada beberapa orang tangah mengangukut barang-barang. 

"Kok rame bener? Siapa tu kak? Tetangga baru?" Aku bertanya ke kak Davin saat mobil memasuki garasi rumah. 

"Mungkinn" jawab Kak Davin.

Saat mobil memasuki garasi rumah dan berhenti dengan sempurna, aku turun berjalan ke dapan sambil memperhatikan rumah itu. Mengendikkan bahu aku segera masuk.  "Mamaa! Vale cantik pulangggg!!" Aku berlari memasuki rumah, mencari mama dan mencium tangannya. 

"WAH! Mama masak kue? Asikkk!" Mataku berbinar melihat kue bolu pisang kesukaanku yang mama buat. Tanpa ba-bi-bu tangaku mengambil sepotong kue dan dalam hitungan detik tanganku langsung ditepis mama.

Huaaa.... Mama kok pelit banget sama anak sendiri. Hiks-

"Ini bukan punya tetangga depan, ntar kamu anterin kue ini ketetangga baru depan rumah kita yah Val." ucap Mama seraya memasukan kue kedalam kotak.

"Yahh, buat Vale ngak ada?" aku mengerucutkan bibirku.

"Yang kamu ada di kulkas Val." Aku tersenyum mendengar perkatan mama. "Oke Ma, ntar Vale anterin. Vale mandi dulu" aku mencium pipi mama dan segera naik ke atas untuk mandi. Selesai mandi aku menghampiri mama dan membawa kotak kue ke tetangga depan rumah.

***

Ting Tong...

Valery menekan bel rumah tetangga barunya ini. Perasaan tadi rumahnya rame deh eh, sekarang udah sepi aja, batinnya. Tak lama pintu terbuka menampakkan seorang wanita sepertinya seumuran dengan ibunya.

"Sore Tante." Vale menarik kedua ujung bibirnya tersenyum. "Sore juga, Kamu??" Wanita itu menaikan satu alisnya.

"Oh iya lupa, hai tante aku Vale, anak tetangga depan rumah tante." Aku memberikan kotak kue yang mama berikan tadi dan mencium punggung tangannya. "Ini dari Mama tan." 

Tante yang tidak diketahui namanya ini menerima kotak kue dari tangan Valery sambil tersenyum hangat. "Makasih ya Vale." 

Valery hanya mengangukan kepala sambil tersenyum. 

"Nama tante Maura" jawabnya kembali tersenyum. "Kalo gitu masuk dulu yuk Val." 

Tante Maura menggandeng tangan Valery memasuki rumah yang hampir mirip dengan rumahnya. Dua tingkat bercat diding putih dan banyak pilar yang menyangganya.

Setelah beberapa menit Valery mengobrol dengan tante maura Valery pamit pulang. Sebenarnya Valery merasa sedikit canggung dan memutuskan untuk pulang secepat mungkin. 

"Vale pamit pulang ya tante, udah malam soalnya." Vale memamerkan rentetan gigi putihnya.

"Yah, padahalan tante masih mau banyak ngobrol sama kamu." ujar tante Maura, "Besok main ke sini lagi ya."

"Siap Tante, nanti kalo ada wantu kosong Vale main kesini lagi." Meskipun tidak yakin dengan ucapnnya Valery hanya bisa meng-iyakan ajakan tante Maura. 

'Brukk'  

Saat hendak membalikkan badannya Valery menabrak sesuatu membuat ia meringis kesakitan sambil memegangi kepalnya.  

-----------------

ValeryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang