8 tahun yang lalu...
-Pertemuan pertama-
Satu hal yang sangat tidak disukai Valery adalah menunggu. Menunggu jemputan saat pulang sekolah lebih tepatnya. Valery kembali melirik arloji coklat yang meligkar di pergelangan tangan kiri, sudah hampir setengah jam supir yang memang di tugaskan untuk mengantar dan jemput sekolah belum juga datang. Tidak mungkin pak Yanto Lupa utuk menjeput Valery pulang sekolah, biasanya beliau selalu tepat waktu.
Valery masih betah untuk menunggu, duduk di kursi panjang yang berada di depan sekolah yang memang sudah di sediakan dari sekolah untuk murid menunggu jemputan atau sekedar duduk- duduk saja disana.
Valery mengayunkan kakinya menghilangkan rasa bosan seraya bersenandung kecil. Hari ini, hari yang sangat mengesalkan untuk Valery karena beberapa anak-anak perempuan sebanyanya yang sedikit tidak suka dengan perilaku Valery yang selalu teriak-teriak dan sering sekali menjahili teman kelasnya, membuat mereka melapor pada guru dan akhirnya Valery dipanggil ke kantor mendapatkan teguran lagi dari guru.
Decitan ban yang beradu dengan aspal serta deru mesin mobil yang berbunyi membuat Valery bangun dari lamunannya, setelah sadar Valery segera menggandeng tasnya, mengehela napas lega kerena pak Yanto sudah datang. Saat Valery berdiri dan mengangkat kepalanya, ia menautkan kedua alisnya.
Mobil dengan merek terkenal dan juga harga yang pastinya sangat mahal berhenti di dapan gerbang sekolah di iringi dengan mobil berwarna hitam satunya lagi, sedikit aneh kenapa mobil itu berhenti tapat di depan gerbang sekolah belum lagi mobil itu seperti dikawal dengan mobil dibelakangnya.
Valery kembali pada kesadaranya lagi, ia mencebikan bibirnya Vale kira pak Yanto yang datang menjemput dirinya yang sudah sangat bosan menunggu. Dengan langkah berat Valery kembali duduk, membuat keputusan kalau saja dalam 5 menit pak Yanto tidak datang, Valery balakan naik taxi untuk pulang.
Valery kembali memperhatikan dua mobil tadi, belum ada yang keluar dari sana. Dua orang pria dengan jas hitam seragam keluar dari dalam mobil yang berada di belakang mobil mewah tadi, menghampiri pintu penumpang dan membukanya perlahan. Saat pintu mobil benar-banar terbuka, keluarlah seorang wanita yang mungkin umurnya sudah mencapai kepala empat menggandeng seorang anak laki-laki dengan pakaian yang tak kalah mewahnya berjalan menuju ke dalam sekolah disertai dengan dua pengawal dibelakangnya.
"WAHHH! Keren! Ada pengawalnya!" ujar Valery kagum dengan apa yang dilihatnya.
Tintinnn...
Valery terlonjak kaget siap membuka mulutnya untuk memprostes karena terkejut. Belum sempat Valery memaki ia mengurungkannya, Valery baru sadar bahwa orang yang ingin ia marahi itu adalah supirnya sendiri pak Yanto yang dengan tergesa-gesa keluar dari sana sambil menuturkan permintaan maaf.
"Aduh non. Pak Yanto minta maaf. Tadi ban mobilnya pecah."
"Ih! Vale udah lama banget nunggu, udah hampir lumutan." protes Valery dengan wajah cemberut. Pak yanto kembali menuturkan permintaan maaf-nya seraya membukakan pintu untuk Valery pergi dari sana menuju rumahnya.
Keesokan harinya seperti biasa setiap pagi Valery selalu terburu-buru. Bangun kesiangan, mandi bebek, dan kadang lupa untuk sarapan. Lain lagi dengan Davin kakaknya pasti sudah sampai sekolah dengan selamat dan tenang tidak perlu menunggu Valery karena mereka beda sekolah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Valery
Novela JuvenilSiapa sih yang nggak kenal Valery? Cewek trouble yang terkenal di kalangan guru dan anak-anak di sekolahnya. Dan pada suatu hari, ia dipertemukan kembali oleh musuhnya sejak ia duduk dibangku sekolah dasar . Namanya Andrio. Si cowok super cool, p...