37 #

3.2K 294 0
                                    

Hai hai hai
👋👋👋

Ada yang kangen gak ??
😊😊😊

Gak ada ya ?? Heehe

Maaf ya..
😑😑
Udah lama banget aku gak update,,
Mian. 🙏🙏

So lagi benar benar gak ada ide nih, sumpah. ✌✌✌

Tapi tenang, semua ff ku gak bakal ada yang hiatus. Masih tetap lanjut, dan aku juga akan usahain deh buat terus update

Asalkan kalian tetap mau VOMENT dan setia sama semua ff ku, ya..

Semoga kalian juga makin suka.

Makin banyak yang suka, maka makin semangat buat nulis.

Semoga dapat banyak inspirasi ya,
Do'a in ya readers
Biar ff ku tetap lanjut.

Ok👌👌👌

And now
Happy Reading
📖📖📖

----------------------------------

Di malam hari, Sehun sibuk dengan pekerjaannya. Setelah makan malam, ia pergi ke ruang kerjanya dan menyelesaikan pekerjaannya.
Sedangkan Yoona, ia pergi tidur. Wanita itu merasa sangat mengantuk, karna ia tidak tidur siang tadi.

Sehun membiarkan saja, ia juga tidak mau merepotkan istri cantiknya itu. Sehun sangat paham, pasti sangat melelahkan menjadi Yoona. Istrinya itu tengah mengandung buah cinta mereka, dan itu membutuhkan pengorbanan yang luar biasa. Jadi Sehun tak akan mengeluh jika Yoona tak menemaninya seperti dulu.

Dulu waktu kehamilan Yoona belum sebesar sekarang, wanita itu pasti menemani suaminya bekerja dan membuatkan kopi untuknya. Tapi sejak usia kandungan 7 bulan , Sehun melarang Yoona melakukanya. Ia tidak ingin membuat istri cantiknya itu kelelahan karna menemaninya. Dan yang ia takutkan adalah jika hal itu akan mengganggu buah cinta mereka yang bersarang di perut istrinya.

Malam semakin larut, dan pekerjaan Sehun masih sedikit lagi. Walau mata rasanya sudah sangat berat, tapi Sehun tetap ingin bertahan hingga semua pekerjaannya selesai. Ia ingin menyelesaikannya malam ini juga. Hingga besok ia tak perlu menanggung banyak pekerjaan lagi.

Dengan mata yang sudah berat, Sehun menutup laptopnya setelah berkutat hampir 5 jam. Jam saat itu sudah menunjukkan pukul tengah malam, dan suasana juga sudah sangat sepi.

Setelah semua dibereskan, dengan gontai Sehun mendekat ke arah ranjang dan mulai berbaring disana. Matanya sudah sangat berat dan hampir terpejam, tapi ia masih menyempatkan dirinya untuk mencium kening istrinya dan juga perut besarnya, sebagai tanda ucapan selamat malam. Setelah itu Sehun terlelap dengan cepat.

***

Hari berganti.
Sinar mentari sudah sejak tadi menunjukkan dirinya dan menyinari seluruh kota. Banyak manusia yang sudah memulai aktivitas mereka. Hiruk pikuk kota kian terasa dengan semakin naiknya mentari di atas langit.

Dikediaman besar keluarga Oh, Yoona berjalan masuk ke kamar diikuti seorang pelayan yang membawakan nampan berisi sarapan untuk Sehun. Ya, pria itu masih bergulung dibalik selimut tebalnya. Mengerjakan pekerjaan hingga tengah malam, membuat matanya sangat lelah, begitupun juga tubuhnya.

All With You (YoonHun) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang