04♚

1.9K 324 17
                                    



╰ BLACK GAME ╮


☏☎

“jangan.pernah.lakukan.itu.hyung. Baiklah akan kututup”








Kedua laki-laki di ruangan itu terbahak tanpa memperdulikan wajah kecut Guanlin.

Guanlin hanya mendesis begitu menyadari Jihoon dan Jinyoung puas menertawainya.

“lakukan saja tugasmu, hyung” kata Guanlin lalu fokus pada laptopnya.

“Guanlin yang malang~ kasihan sekali~” kata Jihoon dengan nada dibuat-buat membuat Guanlin sungguh ingin melempar hyungnya dengan laptopnya bila tak ingat ia sedang bekerja.

“katakan itu sekali lagi, akan kuretas ponselmu dan kusebarkan aib-aibmu, hyung” ancam Guanlin membuat Jihoon seketika terdiam,
giliran Jinyoung tertawa keras melihat Jihoon dengan mudahnya dikalahkan.

“yah, kau tidak adil. Lakukan juga pada Jinyoung” seru Jihoon tak terima.

Jinyoung melempar map hitam tadi tepat mengenai kepala Jihoon.

“ya!!” serunya hendak melemparnya kembali.






Namun, niatan itu diurungkan begitu sebuah kertas meluncur dari dalam map.

Ia segera memungutnya.








“’balasan nyawa apabila siapa pun mengingkari janji’” Jihoon membaca isi suratnya, Guanlin dan Jinyoung segera memandangnya dengan wajah terkejut.









“ini bagian dari suratnya?” tanya Jihoon mengacungkan surat tersebut.

“kemarikan” perintah Jinyoung, Jihoon kemudian melemparnya.

“apa ini?” tanya Jinyoung dengan nada menyelidik,
“suratnya ditulis dengan tinta yang berbeda dengan tadi, bahkan kertasnya tidak sama. Kenapa bisa ada di map yang sama?”

“mungkin karena yang menulisnya adalah dua orang yang berbeda” komentar Guanlin.

“rasanya tidak asing, dua surat berbeda?” Jinyoung berusaha berpikir sembari menggigit jari kukunya dengan gemas.






Jinyoung berpikir cukup lama.





Hingga ia mengingat sesuatu.
















“tunggu, aku tahu apa ini” kata Jinyoung tiba-tiba, “sialan” umpatnya tanpa sadar.

“ada sesuatu?” tanya Jihoon begitu menyadari wajah Jinyoung yang menggelap

“masa lalu sialku” kata Jinyoung dengan suara rendah, berusaha menahan amarah, “surat ini salah satu benda yang menjadi kehancuran adik sepupuku”

“apa?” tanya Jihoon berusaha dengan suara senormal mungkin, walau tak dipungkiri ia cukup terkejut.

“akan kuceritakan nanti, tolong beritahu Daniel-hyung dan Seungwoo-hyung kembali ke markas secepatnya. Ada hal yang harus kita bicarakan. Ini penting” perintah Jinyoung.

Guanlin mengangguk-angguk mengerti lalu segera mengirimkan pesan pada kedua hyungnya.






Jinyoung menghela napas panjang sembari memejamkan mata.

Berusaha menetralisir kemarahannya sebisa mungkin.

Namun, ia tak bisa berbohong pikirannya campur aduk

Jihoon yang mengetahui situasi tidak begitu baik segera melanjutkan penelitiannya mengenai deagle.

Benar kata Daniel, pistol yang mereka terima ini tidak main-main.

Dengan akurasi tembak cukup yang tinggi, pistol yang ringan, kekuatan penghancurnya terkenal hingga dunia memang tak bisa diremehkan.

Informasi mengenai pistol ini juga sangat umum karena siapapun dapat mengaksesnya.

Kecuali untuk penjualan pistol itu sendiri.





Jihoon segera memfokuskan diri untuk mencari agen tertutup penjual deagle atau black market yang menyediakannya.

Sesuatu mengusik perhatiannya,

membuatnya menelusuri lebih dalam kemudian terbelalak begitu mengetahuinya.










“ini..main-main kan?” tanya Jihoon dengan wajah pucat.








Jinyoung dan Guanlin menaikkan alisnya.

“kenapa?” tanya Guanlin dengan nada datar.


















“salah satu pemilik perusahaan yang memproduksi deagle Korea underground adalah anggota Black Wind..”







“gotcha” kata Jinyoung sambil menyeringai.








☏☎


N

ote:

Yuhuu~

Konfliknya mulai muncul..

Nanti banyak yg terungkap..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Mungkin. 😂😂

Vomment juseyo~~

Biar aku semangat update 😏😏😏😂

Thanks ❤❤❤

BLACK GAME [Wannaone]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang