07♚

1.6K 270 39
                                    

╰ BLACK GAME ╮


☏☎

"aku sudah memesan 10 pistol deagle lewat cara yang kemarin hyung ajarkan" Jihoon menyerahkan kardus coklat kepada Daniel.

"kita berikan pada masing-masing 2 pistol" perintah Daniel kemudian Jihoon mengangguk.

"oke"


[Flashback 7 hari yang lalu] 

"dari mana ia mendapatkan informasi itu?" tanya Daniel lagi.

"Minhyun-hyung" jawab Ong kemudian menepuk kedua tangannya mendapatkan ide,

"kita bisa minta bantuan darinya!"

"apa?" tanya Daniel terkejut,

"bukankah Minhyun-hyung sudah memberi Guanlin informasi?"

"aku tahu apa yang bisa kita lakukan. Kita putar balik" sahut Ong kemudian menyeringai,

"ah, kupinjam teleponmu sebentar"

"untuk?"

"menelepon Minhyun-hyung. Dia pernah berhubungan dengan BW, seharusnya ia tahu bagaimana bertransaksi dengan mereka" kata Ong segera menelepon Minhyun.

Daniel mengangguk-angguk, mengikuti rencana Ong.

"tidak dijawab" kata Ong resah karena panggilannya tidak tersambung walau sudah beberapa kali mencoba.

"langsung saja ke markas Minhyun-hyung, aku tahu dimana tempatnya" ide Daniel, Ong mengangguk.

Daniel segera memacu mobilnya melintasi Seoul menuju Incheon.

Butuh waktu cukup lama hingga mereka sampai di tempat tujuan.

Ong mengernyit begitu mendapati hutan di depannya.

"mobilnya diparkir disini?" tanya Ong hampir tidak percaya.

"Minhyun-hyung orangnya cukup tertutup, ia akan tahu kita jika tidak membawa kendaraan.

Sekedar informasi, membawa kendaraan ke area hutan itu dianggap musuh,

kecuali kau sudah memiliki janji dengannya" Daniel menjelaskan sembari berjalan melewati hutan yang cukup rindang itu.

Beberapa ranting pohon menghalanginya membuat pergerakan menjadi lambat.

"oh ayolah, rumah sejauh itu kita harus berjalan kaki" Ong menggerutu begitu melihat rumah besar di kejauhan.

Berjarak sekitar 3 km dari tempat mereka sekarang.

"hitung-hitung olah raga, aku yakin tumpukan lemakmu bertambah karena daging yang setiap hari kau panggang, hyung" kata Daniel nyengir.

"sembarangan!" seru Ong tidak terima,

"Kudaniel rupanya tidak tahu diri ya.

Kau pikir siapa yang menghabiskan persediaan daging kita?"

"tapi buktinya makanan yang kumakan menjadi otot, kalau hyung? Jadi lemak kan" jawab Daniel kemudian terkekeh.

"sial-" Ong hendak melawannya lagi, tetapi terhenti begitu mendengar suara gaduh dari depan.

"apa itu?" Ong menyipitkan matanya melihat sesuatu bergerak cepat,

atau berlari? Menuju tempatnya dan Daniel.

"hm?" Daniel mengarahkan pandangannya pada sosok itu kemudian juga menyipitkan matanya.

"ah, aku lupa"Daniel menepuk jidatnya, "Jasper sudah disini lagi"

"Jasper siapa?" Ong bertanya lagi sementara bayangan itu terus mendekat dengan kecepatan tinggi.
















"anjingnya Minhyun-hyung"




@@




"aku tidak akan pernah mengikuti saran konyolmu lagi, Kudaniel"

Ong mengucapkan ultimatum itu sembari terengah-engah.

Daniel dengan idenya masuk ke hutan tanpa kendaraan.

Sialnya justru bertemu anjing peliharaan hyung mereka yang sama sekali tidak ramah.

Tadi, anjing itu terus berlari ke arah mereka dengan kecepatan tinggi kemudian dengan naas menimpa tubuh Ong.

Anjing itu terus menggigit kaus Ong dan berusaha mengambilnya dengan paksa.

Campuran antara kaget dan panik serta air liur yang menetes-netes hampir membuat Ong pingsan.

Sialnya lagi, Daniel yang melihat itu justru meninggalkannya.

Ong benar-benar ingin mengumpat pada Daniel saat itu juga.

Tak lama kemudian, Daniel muncul lagi dengan membawa daging kemudian dilemparkannya pada anjing itu dan dengan sigap anjing itu menerimanya, melupakan kehadiran Ong dan bajunya yang sudah kucel.

"anak pintar" Daniel mengelus kepala Jasper,

"besok, jika kau ingin warna biru, pilihlah yang mahal! Jangan kaus murahan seperti itu" katanya kemudian menunjuk Ong.

Dengan otomatis ia mendapat bogeman sayang.

"kau harusnya bilang dari tadi kalau ia menyukai warna biru! Dasar Kudaniel!" semprot Ong kesal.

Penampilannya sekarang sangat berantakan dengan wajah pucat, kaus yang sudah tak berbentuk serta air liur yang menetes-netes dari wajah dan dagunya.

"penampilanmu sungguh mengenaskan, hyung" kata Daniel jujur benar-benar membuat Ong kesal setengah mati.

"sialan kau" Ong mengumpat keras. Kemudian berjalan meninggalkan Daniel yang masih mengelus-elus Jasper.

Sekitar sepuluh langkah sudah dilalui, tetapi Ong tak merasakan keberadaan Daniel.

Dengan otomatis Ong menoleh ke belakang kemudian mendesis,

"enyahlah Jasper"

Anjing itu menggonggong keras menanggapi perkataan Ong membuat Daniel tertawa terbahak.

Sejak Ong melangkahkan kakinya tadi,

Daniel sengaja tidak mengikutinya karena tahu Ong akan kembali.

Hyungnya yang pemarah itu belum pernah berjalan melewati hutan ini sehingga ia yakin hyungnya akan tersesat bila melewati jalan ini sendiri.

"kau memang tidak bisa pergi tanpaku, kan?" tanya Daniel dengan penuh kemenangan.

"tanpamu pun aku bisa" Ong menjawab sarkastik,







"seharian disini" lanjutnya lirih kemudian membuang muka.

Daniel tertawa mendengar jawaban hyungnya.

@@



☏☎


BLACK GAME [Wannaone]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang