09♚

1.6K 261 45
                                    

Thanks for waiting



BLACK GAME


☏☎



“jadi, apa yang kalian inginkan?”

Minhyun membuka percakapan setelah keluar dari tempat ‘persembunyiannya’.

“kau bertransaksi dengan Black Wind dan mendapatkan deagle?” Ong bertanya lebih dahulu,

Minhyun mengangkat kedua alisnya.

“ya, pemilik perusahaan deagle Korea undergound adalah anggota BW. Kenapa? Kalian sedang menyelidikinya?” Minhyun bertanya keheranan.

“kami bisa mempercayaimu kan, hyung?” Daniel menanyakan kepastian dan Minhyun mengangguk mantap.

“jadi, pagi ini kami menerima sebuah pistol deagle dan surat perintah mencuri barang melalui lelang black market yang akan diadakan minggu depan. Tanpa cacat dan palsu. Dikirimkan 24 jam setelahnya” jelas Ong lalu menghela napas, “tetapi aku berpikir ini aneh”

“hm, benar juga, BW bukan organisasi sebaik itu” Minhyun menyetujui keraguan Ong.

“kau pernah berhubungan dengan BW, kan?” tanya Ong, Minhyun mengangguk-angguk.

“ya, aku pernah memesan 2 box deagle dari mereka” jawab Minhyun,“sebagai tambahan, jangan pernah berkhianat atau ingkar janji pada mereka karena mereka tidak segan untuk membunuh anggotanya sendiri, apalagi orang lain”

Ong bergidik menyadari ia dan teman-temannya berurusan dengan organisasi yang sangat berbahaya.

“jadi, kami harus melakukan perintah itu?” Daniel bertanya, ragu.

“kurasa sebaiknya begitu. Jangan sampai mereka mengklaim kalian berkhianat atau hidup kalian tak akan aman” Minhyun berkomentar kemudian mengambil 2 gelas kaca.

Ia menuangkan jus lalu disodorkan pada kedua dongsaengnya,

“minumlah dulu”

“tapi aku tak yakin kalian akan mendapat bayaran dari mereka. Satu lagi yang menjadi masalah, apabila mereka mengirimkan misi lagi, tetapi tanpa bayaran dan perjanjian yang jelas” Minhyun berkata lagi.

Helaan napas terdengar.

“sama saja kami menjadi anjing mereka” keluh Daniel.

“apa ada cara untuk terlepas dari mereka?” Ong bertanya, khawatir keselamatan teman-temannya terancam.

“aku pernah tahu seseorang yang bisa lepas dari BW dengan ‘sedikit pengorbanan’” Minhyun berkata lirih, memunggui Ong dan Daniel.





“tes, tes. Hyung bisa mendengarku? Swag Guanlin disini”

Tidak ada yang merespon.

“tidak ada yang menanggapi, kalian jahat” Guanlin berkata lagi.

“diamlah, kami sedang masuk” Jinyoung berkata sarkastik membuat Guanlin mengerucutkan bibirnya.

Sesuai kesepakatan mereka semua akan mencuri black diamond yang dilelang di black market hari ini.

Guanlin dengan setia berada di mobil memata-matai sembari meretas gedung lelang black market.

Jihoon dan Ong bertugas mencuri black diamond, sedangkan Jinyoung dan Daniel menyamar menjadi pelelang bersama ratusan petinggi lain.

Jinyoung mengenakan kemeja putih bergaris dan jas hitam dengan kancing terbuka dengan tambahan dasi silver milik hyungnya.

Tak lupa kacamata untuk memalsukan umurnya.

Ia melirik Daniel yang mengenakan kemeja putih bergaris tanpa jas sedang mencuri-curi pandang pada petinggi –petinggi yang diyakini anggota BW.

Walaupun menjadi petinggi palsu, mereka tetap berpenampilan layak seperti petinggi umumnya dengan Jinyoung sebagai pendamping Daniel.

Langkah mereka tampak tegap dan penuh keyakinan walau dalam hati Jinyoung merasa was-was melihat tatapan tajam antara satu dengan lainnya.

Psikologi bocah 18 tahun itu belum mengerti tentang gengsi antar petinggi dunia bawah yang sangat dijunjung tinggi.

Jinyoung hanya berusaha sepercaya diri mungkin meskipun keinginannya menunduk, kebiasaan lamanya, sangat besar.

“santai saja, hyung. Mukamu jadi jelek sekali”

Suara itu membuat Jinyoung mengalihkan matanya. Ia menatap tajam dongsaeng kurang ajarnya itu melalui cctv terdekat.

“sialan kau” umpat Jinyoung pelan.

“kalau kau tegang begitu nanti penyamaanmu kelihatan, hyung” kata Guanlin,

“dan mukamu terlihat berkerut-kerut dari sini”

“aku tidak setua itu” balas Jinyoung datar.

“mukamu terlihat memelas. Mana ada pendamping dengan wajah suram begitu, harusnya songong hyung, garang, raawr” kata Guanlin, melawak, dengan nada datar.

“apa yang kau lakukan..” kata Jinyoung mempertahankan nada tak kalah datar walau hampir tertawa.

“makanya percaya dirilah, muka kusutmu itu tidak enak dipandang” ucap Guanlin. 

“baiklah, baiklah” jawab Jinyoung seadanya.

Walaupun begitu, tak bisa dipungkiri ia merasa lebih tenang setelah mendengar ‘kata semangat’ dari Guanlin.

“baik, semuanya dengarkan aku” Ong bersuara,

“Daniel, Jinyoung jangan lepaskan pandangan kalian dari petinggi BW,
tawarlah barang dengan harga setinggi mungkin. Aku dan Jihoon sedang berupaya masuk dan mencuri barangnya. Guanlin, jangan main game sekarang” Guanlin yang merasa tertangkap basah segera mengantongi handphonenya.

“dari mana hyung tahu?” tanya Guanlin fokus pada laptopnya.

“aku tahu kebiasaanmu” Ong menjawab seadanya, “daripada itu, tolong bantu kami. Keamanan disini cukup ketat dan aku yakin kalau kau sudah meretas cctv kau bisa melihat banyak penjaga di samping penyimpanan barang. Hanya saja aku dan Jihoon tidak tahu letak –letak bagunannya”

“dimana lokasi kami sekarang?” Jihoon bertanya.

“kalian sih, tidak mengecek gedungnya dulu” Guanlin menghela napas, "kalian berada di gedung bagian B. Lantai 2. Lanjutkan jalan ke barat sekitar 50 meter di depan ada lubang ventilasi, kalian bisa melewati tempat itu. Hanya ada 3 penjaga. Jangan lupa ambil walkie talkie mereka”

“oke” jawab Ong dan Jihoon bersamaan.

Mereka kemudian bertatapan sebentar lalu mengangguk yakin dan mulai mengendap-endap.

Mereka sudah berjalan sekitar 30 meter dan terlihat 3 penjaga disana dengan pistol laras panjang dan jas hitam bersiaga.

Ong segera mengambil pistol deaglenya dari paha kemudian bersiap-siap sembari memfokuskan target.

Mereka berdua berhitung bersama lalu segera menembak dengan cepat.

Terima kasih pada Minhyun dan peredam suaranya sehingga mereka bisa melewati ketiga penjaga dengan mudah.

Namun, sebuah suara menginterupsi mereka.












“siapa disana?!”



☎☏



Note:

Maaf baru update setelah sekian lama :")
Thanks for reading <3

BLACK GAME [Wannaone]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang